Upah Tenaga Kerja KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

Sistem nilai tukar yang umum digunakan adalah sistem nilai tukar tetap dan nilai tukar mengambang floating exchange rate. Dalam sistem nilai tukar tetap, pemerintah menetapkan nilai mata uang secara tetap terhadap suatu mata uang asing, sedangkan pada sistem nilai tukar mengambang pemerintah menyerahkan nilai mata uang pada mekanisme pasar. Sejak adanya krisis ekonomi Bank Indonesia telah menggunakan sistem tukar mengambang, sehingga intervensi pemerintah sangat minimal Abimanyu, 2004.

3.4. Upah Tenaga Kerja

Kebijakan upah tenaga kerja sebetulnya tidak secara langsung berdampak pada kinerja ekspor suatu barang tetapi sangat berkaitan dengan daya saing suatu produk barang, sehingga kebijakan ini akan berdampak pada kinerja perdagangan produk kayu olahan yaitu kebijakan yang dapat masuk kebijakan input produksi antara lain kebijakan upah minimum tenaga kerja di Indonesia yaitu yang diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.11990. Upah minimum adalah upah pokok ditambah dengan tunjungan tetap, dengan ketentuan pokok serendah rendahnya 75 persen dari upah minimum. Dikarenakan industri perkayuan banyak yang merupakan labour intensif, yaitu dimulai dari produksi kayu bulat sampai ke industri pulp, maka kenaikan upah tenaga kerja jelas akan mempengaruhi biaya produksi. Upah pada dasarnya harus sebanding dengan kontribusi yang diberikan seseorang untuk memproduksi barang tertentu. Dalam hal ini upah dapat ditentukan menurut satuan waktu atau satuan hasil. Berdasarkan satuan waktu, dapat ditentukan upah per jam, per hari, per minggu, berdasarkan satuan hasil, upah ditentukan menurut jumlah produk yang dihasilkan Payaman, 1996 dalam Safrida, 1999. Kebijakan tenaga kerja khususnya bidang pengupahan diarahkan pada sistem pembayaran upah secara keseluruhan, tetapi tidak termasuk uang lembur. Sistem ini didasarkan atas prestasi seorang pekerja dan tidak dipengaruhi oleh tunjangan-tunjangan yang tidak berhubungan dengan bentuk uang, namun tidak mengurangi kemungkinan pemberian sebagian upah dalam bentuk barang yang jumlahnya dibatasi. Upah tidak dibayar bila pekerja tidak melakukan pekerjaan. Ketentuan ini merupakan suatu azas yang berlaku umum dan berlaku untuk setiap golongan pekerja, kecuali pekerja tidak bisa bekerja karena bukan kesalahan yang bersangkutan. Berdasarkan teori penetapan upah minimum selalu berada diatas upah keseimbangan, karena tujuan dari upah minimum adalah untuk melindungi pekerja agar tidak terjadi pembayaran yang rendah. Tetapi penetapan upah minimum diatas upah keseimbangan akan mengakibatkan peningkatan jumlah pengangguran. Berdasarkan pengamatan, untuk menghindari peningkatan jumlah pengangguran, maka penetapan upah minimum di Indonesia diupayakan selain sebagai jaring pengaman safety net, upah minimum juga diupayakan sebagai penyerap tenaga kerja.

3.5. Kerangka Model Ekonomi