3.1.1. Dampak Pe mbatasan Ekspor
Pembatasan ekspor atau pengenaan kuota ekspor terhadap suatu barang bertujuan untuk menjamin jumlah persediaan suatu barang untuk kebutuhan
domestik. Pengenaan kuota ekspor juga dimaksudkan untuk pengendalian harga sehingga tidak terjadi fluktuasi harga yang tinggi dan diharapkan harga akan
relatif stabil sehingga produksi juga akan mudah untuk dikendalikan. Pada analisis ini diasumsikan hanya ada dua negara, yaitu 1 negara A sebagai negara
pengekspor dan negara B atau gabungan negara-negara lainnya, ROW sebagai negara pengimpor, dan 2 negara pengekspor adalah negara besar dalam
perdagangan. Dampak ekonomi dari pembatasan ekspor dalam perdagangan dijelaskan pada Gambar 3.
Keseimbangan semula terjadi pada saat harga dunia Pw sama dengan harga domestik Pd pada jumlah ekspor dari negara A sebesar Q
2
- Q
1
= Qe. Adanya pembatasan jumlah ekspor oleh negara A sebesar Q
1
- Q
2
, di pasar dunia kurva penawaran ekspor yang berasal dari negara A akan menjadi kurva patah S
E.
Dari perpotongan antara kurva S
E
dengan kurva D
E
akan diperoleh keseimbangan baru pada harga dunia Pw. Pada harga dunia sebesar Pw, di negara A akan
terjadi kelebihan penawaran. Keseimbangan baru di negara A akan tercapai jika harga domestik berada pada tingkat Pd, yaitu pada perpotongan antara kurva
penawaran S
A
dan kurva permintaan domestik plus kuota D
A
, dimana kurva D
A
sejajar dengan kurva D
A
dengan jarak horizontal sebesar kuota yang ditetapkan.
Negara A Pasar Dunia
Negara B Pengekspor
Pengimpor
Gambar 3. Dampak Pembatasan Ekspor
44
a b
c
Pw = Pd P
Pw’
Pd’ D
A
d a
b c
e
S
A
D’
A
S’
E
S
E
D
E
1
S
B
2 3
D
B
Q Q
Q Q
1
Q’
1
Q’
2
Q
2
Q’
e
Q
3
Q’
3
Q’
4
Q
4
4
P P
Pw’ Pw
Pw’ Pw
S
E
= D
E
S’
E
= D
E
Q
e
Dari proses perubahan yang terjadi, nampak bahwa adanya pembatasan jumlah ekspor akan mengakibatkan turunnya harga domestik di negara A dari Pd
ke Pd dan naiknya harga dunia dari Pw ke Pw. Disamping itu volume perdagangan akan turun, dari Q
2 -
Q
1
menjadi Q
2 -
Q
1
. Dampak adanya pembatasan ekspor terhadap kesejahteraan masyarakat dibandingkan dengan
perdagangan bebas dapat dianalisis melalui perubahan-perubahan surplus produsen dan surplus konsumen, sebagaimana disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Analisis Dampak Pembatasan Ekspor terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Negara Pengekspor dan Pengimpor
Perubahan Pengekspor
Pengimpor Surplus Produsen
Surplus Konsumen Penerimaan dari kuota Kesejahteraan
Nasional Net - a + b + c + d
a+b c+e
- d + e 1
- 1 + 2 + 3 + 4 -
- 2 + 3 + 4
Kesejahteraan Dunia Net = - d + e - 2 + 3 + 4 = - d - 2 – 4 Keterangan : daerah e pada Gambar 3 a = daerah 3 pada Gambar 3 c.
Secara umum dampak dari pembatasan ekspor akan menurunkan kesejahteraan dunia. Di negara pengekspor, jika daerah e lebih besar dari daerah d
pada Gambar 3 a, maka negara pengekspor akan memperoleh manfaat dari pembatasan ekspor dimana konsumen dan pemegang kuota akan memperoleh
keuntungan. Akan tetapi, di negara pengimpor terjadi penurunan kesejahteraan nasional yang jauh lebih besar dari manfaat yang diperoleh oleh negara
pengekspor, sehingga secara total terjadi penurunan kesejahteraan dunia sebesar daerah d+2+4.
3.1.2. Pemberlakuan Pajak Ekspor