Persepsi Terhadap Bank Syariah

25 dan 3 telah memiliki sertifikatBPKB sebagai agunan; serta memiliki tingkat pendidikan dan keluasan wawasan.

2.4.2 Persepsi Terhadap Bank Syariah

Menurut Ratnawati dkk. 2000 dalam penelitiannya mengenai Potensi, Preferensi dan Perilaku Masyarakat di Wilayah Jawa Barat terhadap Bank Syariah menyatakan bahwa mayoritas responden setuju dengan keberadaan perbankan dalam perekonomian dengan alasan perbankan merupakan salah satu institusi yang sangat penting dalam mendorong kinerja perekonomian. Tanpa kehadiran bank, ekonomi tidak dapat berkembang. Kesan yang berkembang dalam masyarakat terhadap bank syariah adalah 1 bank syariah merupakan bank dengan sistem bagi hasil 2 bank syariah adalah bank islami, 3 bank syariah adalah bank khusus orang Islam, Sedangkan 4 Responden lain mengatakan tidak memiliki pengetahuan tentang operasional bank syariah. Kelompok responden yang dapat menerima sistem bunga diterapkan pada perbankan adalah 58 persen untuk responden selain nasabah bank syariah. Alasan yang dikemukakan adalah 1 bunga digunakan untuk merangsang masyarakat dalam menyimpan uang di bank, 2 dalam ukuran yang wajar bunga diperbolehkan, 3 bunga sebagai balas jasa atas modal, 4 terpaksa karena tidak ada alternatif lainnya. Adapun persentase masyarakat yang tidak setuju dengan sistem bunga dalam perbankan cukup signifikan 42 persen untuk kategori nasabah bank syariah dan 45 persen untuk total responden. Alasan yang dominan dari kelompok masyarakat yang menolak sistem bunga adalah 1 bunga bank merupakan riba, 2 bunga bank memberatkan nasabah, 3 ada keragu-raguan terhadap sistem bunga dalam hukum agama yaitu antara halal dan haram subhat. Adapun persepsi masyarakat terhadap penerapan sistem bagi hasil sebanyak 92 persen untuk kelompok nasabah bank syariah dan 94 persen dari total responden dapat menerima sistem bagi hasil dengan alasan: 1 karena sistem bagi hasil lebih sesuai dengan syariah agama yang dianut 2 sistem bagi hasil lebih adil dan menguntungkan. Untuk kelompok masyarakat yang tidak setuju dengan bagi hasil disebabkan karena kurang mengerti terhadap operasionalnya, dirasa kurang menguntungkan, belum ada bukti dan sulit dalam perhitungannya. 26 Karim business consulting dan Promp 2004 dalam Zaenudin 2006, dalam penelitiannya Menumbuh kembangkan Lembaga keuangan syariah LKS sebagai basis pembangunan ekonomi ummat. Dari hasil riset yang dilakukan menunjukan bahwa persepsi atau pemahaman sebagian masyarakat masih keliru tentang bank syariah, antara lain: 1 Pengetahuan masyarakat tentang bank syariah hanyalah bank tanpa bunga, disamping itu mereka tidak tahu tentang mekanisme bagi hasil. Sehingga responden beranggapan bila menabung di bank syariah tidak memperoleh apa-apa, sebab selama ini mereka memperoleh bunga bila menabung di bank konvensional. 2 Persepsi masyarakat bahwa bagi hasil nilainya lebih kecil dibanding bunga. Oleh karena itu mereka lebih memilih menabung di bank konvensional yang dapat memberikan return yang lebih besar dalam bentuk bunga. 3 Bank syariah baru akan digunakan oleh masyarakat hanya untuk hal-hal yang berhubungan dengan akhirat dan tanpa mencari profit duniawi. 4 Dalam persepsi responden, produk yang paling tepat atau paling cocok untuk bank syariah adalah produk tabungan haji. Hal ini didasari oleh pemahaman bahwa ibadah haji adalah ibadah suci. Dan agar terjaga kesuciannya dan diridhai serta menjadi haji mabrur, maka uang yang digunakan untuk ibadah pun harus halal dan hal tersebut dapat dilakukan dengan menabung di bank syariah 5 Ada beberapa faktor yang membuat bank syariah kurang menarik atau kurang diminati oleh responden, diantaranya adalah mereka beranggapan bahwa bank syariah menawarkan keuntungan yang lebih rendah dibanding bank konvensional, selain itu mereka merasa cukup puas dengan menabung di bank konvensional.

2.4.3 Persamaan dan Perbedaan dengan Kajian-Kajian Empirik Sebelumnya