5
Pertumbuhan bank syariah yang pesat dan kecenderungan peningkatan pembiayaan di sektor pertanian belum diikuti oleh pemahaman dan pengetahuan
masyarakat terutama petani tentang sistem operasional perbankan syariah dan mekanisme dalam mengakses skim-skim pembiayaan untuk pertanian pada
Lembaga Keuangan Syariah sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat aksesibilitas petani dalam memperoleh pembiayaan untuk menjalankan kegiatan
usahataninya. Disamping hal tersebut, Mayoritas penduduk Indonesia merupakan
penganut Agama Islam dan sebagian besar memiliki mata pencaharian dalam bidang pertanian. Namun, masyarakat belum menunjukkan minat dan perhatian
yang besar terhadap perbankan syariah. Hal ini ditunjukkan oleh masyarakat yang lebih banyak memilih bank konvensional dibandingkan bank syariah.
1.2 Perumusan Masalah
Memperhatikan data yang ada mengenai pertumbuhan bank syariah, karakteristik bank syariah, dan potensi pembiayaan syariah untuk sektor pertanian,
seyogianya LKS lebih menarik untuk diakses oleh petani. Akan tetapi pada kenyataan petani umumnya lebih tertarik mengakses lembaga keuangan non
formal dan lembaga keuangan konvensional sebagai alternatif sumber pembiayaan bagi usahataninya. Pangsa pembiayaan pertanian yang disalurkan oleh perbankan
syariah pun relatif masih sangat kecil nilainya jika dibandingkan dengan pangsa pembiayaan pada sektor ekonomi lain dan masih jarang diakses oleh petani pada
subsistem usahatani. Selain itu, LKS merupakan salah satu bentuk lembaga pembiayaan yang
menyalurkan dananya untuk kegiatan ekonomi yang bergerak pada sektor riil, salah satunya yaitu sektor pertanian. Jika dilihat dari nilai pembiayaan yang
dikeluarkan oleh bank syariah pada sektor pertanian mengalami peningkatan periode Maret-November 2008, tetapi peningkatan tersebut tidak diikuti dengan
peningkatan pangsa pembiayaan syariah untuk pertanian Tabel 2. Di Kecamatan Dramaga sektor pertanian merupakan sektor ekonomi yang
potensial untuk dikembangkan dan sebagian besar penduduk di Kecamatan Dramaga memiliki mata pencaharian dalam bidang pertanian. Hal tersebut
menunjukkan bahwa di Kecamatan Dramaga terdapat potensi permintaan
6
pembiayaan kredit termasuk terhadap LKS. Selain itu, di Kecamatan Dramaga juga telah beroperasi beberapa LKS diantaranya, Bank Syariah Mandiri, Bank
Muammalat, Bank Syariah Amanah Ummah, Bank Syariah Bina Rahmah, KBMT Tadbiirul Ummah, dan BMT Aliya. Perkembangan LKS di Kecamatan Dramaga
tersebut tidak diikuti dengan peningkatan pembiayaan ke sektor pertanian subsistem onfarm, dan yang dapat dijangkau oleh petani pada subsistem onfarm
masih sangat sedikit. Padahal berdasarkan kondisi tersebut seyogianya LKS dapat memanfaatkan potensi penyaluran pembiayaan dan petani pun bisa menjangkau
pembiayaan pada LKS tersebut. Namun keberadaan LKS di Kecamatan Dramaga belum menunjukkan kemampuan petani dalam menjangkau pembiayaan yang
tersedia pada LKS. Berdasarkan uraian tersebut maka permasalahan dirumuskan dalam bentuk pertanyaan berikut:
1. Apa saja sumber-sumber pembiayaan yang selama ini dimanfaatkan petani
subsistem onfarm di Kecamatan Dramaga? 2.
Apakah LKS yang beroperasi di Kecamatan Dramaga diketahui oleh masyarakat pertanian subsistem onfarm?
3. Bagaimanakah persepsi masyarakat pertanian subsistem onfarm terhadap
LKS?
1.3 Tujuan Penelitian