Penerapan Metode Bunga pada Bank Konvensional

13

2.1.5 Sumber-sumber kredit

Hasil Penelitian Supriatna 2003, menyebutkan keberadaan sumber kredit sangat penting dalam pengembangan produksi usahatani terutama untuk petani berlahan sempit dan petani tidak berlahan petani gurem. Kredit tersebut digunakan baik untuk tujuan produksi, kegiatan ekonomi lainnya dan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga. Sumber-sumber kredit berdasarkan organisasinya dapat dikelompokan ke dalam tiga bagian, yaitu: a lembaga kredit informal terdiri atas bank keliling, pedagang hasil pertanian, pelepas uang, pedagang sarana produksi; b lembaga kredit formal terdiri atas Koperasi Unit Desa KUD, Bank Perkreditan Rakyat BPR, BRI Unit Desa dan lembaga pegadaian; dan c kredit program pemerintah terdiri atas Usaha Pelayanan Kredit Desa UPKD dana APBD dan Kredit Ketahanan Pangan KKP dana APBN.

2.1.6 Penerapan Metode Bunga pada Bank Konvensional

Menurut Wibowo dan Widodo 2005, bank konvensional dapat memperoleh dana dari pihak luar, misalnya dari nasabah yang berupa rekening giro, deposit on call, sertifikat deposito, dana transfer, saham dan obligasi. Sumber ini merupakan pendapatan bank paling besar. Pada saat bank konvensional menerima dana dari sumber-sumber pendapatannya, bank juga harus menempatkan dana tersebut ke bentuk kredit untuk memperoleh pendapatan bunga. Hampir 70 persen usaha bank berupa kredit sehingga sumber pendapatan utama bank berasal dari penyaluran kredit dalam bentuk bunga. Karakteristik dari metode bunga yang membedakannya dengan pendapatan melalui cara lain adalah sebagai berikut: 1 Jumlah pengembalian pinjaman pokok + bunga telah ditetapkan sebelumnya a predetermined of return. Jumlah ini tidak dikaitkan dengan produktivitas debitur yang aktual dan nyata. 2 Suku bunga telah ditetapkan sebelumnya a predetermined rate of interest dan disamakan bagi semua nasabah. 3 Penarikan predetermined rate of return secara hukum tetap dilakukan, meskipun debitur menderita kebangkrutan. Perhitungan bunga kredit dapat menggunakan beberapa metode berikut: 1 Sliding Rate 14 Pembebanan bunga terhadap nilai pokok utang akan semakin menurun dari bulan ke bulan periode sesuai dengan menurunnya jumlah nilai pokok pinjaman sebagai akibat dari pembayaran cicilan pokok pinjaman tersebut. 2 Flat Rate Pembebanan bunga terhadap nilai pokok pinjaman akan tetap dari bulan ke bulan periode, meskipun telah diangsur terhadap nilai pokok pinjaman tersebut. 3 Floating Rate bunga mengambang Pembebanan bunga terhadap nilai pokok pinjaman yang ditentukan secara mengambang sesuai dengan perkembangan tingkat suku bunga di pasar money market rate. Pasar yang sering dijadikan standar menurut Wibowo dan Widodo 2001, adalah SIBOR Singapore Interbank Offered Rate atau LIBOR London Interbank Offered Rate. 4 Discounted Rate Bunga dijadikan sebagai nilai pengurang dari pokok harga. Hal ini diterapkan pada sertifikat deposito atau repurchase agreement.

2.2 Karakteristik Kredit dan Pembiayaan Pada Bank Syariah