BAB III METODE KAJIAN
3.1 Kerangka Pemikiran
Beberapa manfaat data PDRB Produk Domestik Regional Bruto adalah untuk mengetahui tingkat produk yang dihasilkan oleh seluruh faktor produksi, besarnya
laju pertumbuhan ekonomi dan struktur perekonomian pada satu periode di suatu daerah tertentu. Laju pertumbuhan ekonomi dapat diketahui jika data PDRB dikaji
dari sudut perbandingan nilai atas dasar harga yang konstan, sedangkan struktur ekonomi dapat dilihat dari besarnya sumbangan masing-masing sektor ekonomi
terhadap total PDRB. Disamping itu PDRB dapat digunakan untuk mengetahui indikator kesejahteraankemakmuran suatu daerah atau dengan kata lain dengan
melihat pertumbuhan PDRB suatu daerah maka dapat diketahui juga dampak pertumbuhan tersebut terhadap tingkat kemiskinan daerah tersebut.
Secara teoritis model PDRB yang dihitung dari pendekatan pengeluaran adalah dengan Aggregate Expenditure AE yang merupakan hasil penjumlahan dari
semua komponen permintaan akhir, yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari untung C, konsumsi pemerintah G,
pembentukan modal tetap domestik bruto I, dan aktivitas perdagangan bersih X-M dalam jangka waktu tertentu. Konsumsi pemerintah G dalam hal ini
direpresentasikan dalam APBD, dimana dana APBD bersumber dari DAU, DAK, DBH dan PAD. Secara matematis persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai
berikut : AE = C + I + G + X-M pada saat keseimbangan Y=AE Aggregate
Expenditure .
Teori ekonomi menyatakan pertumbuhan ekonomi PDRB yang menunjukkan semakin banyaknya output daerah, mengindikasikan semakin banyaknya orang
yang bekerja sehingga akan mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pertumbuhan PDRB suatu daerah maka
tingkat penganguran dan kemiskinan akan berkurang.
Hubungan pertumbuhan ekonomi PDRB, pengeluaran pemerintah G, Investasi I, konsumsi rumah tangga C dengan tingkat kemiskinan dapat dilihat pada
Gambar 3.
Gambar 3 Pola Hubungan Pertumbuhan PDRB dengan Angka Kemiskinan
3.2 Lokasi dan Waktu Kajian