6.4.2 Strategi Peningkatan Investasi dan Perbaikan Iklim Usaha
Salah satu sumber penghasilan terpenting bagi penduduk miskin di daerah pedesaan adalah wiraswasta dan usaha pendukung pertanian. Setengah dari
penghasilan masyarakat petani miskin berasal dari usaha pendukung pertanian. Untuk meningkatkan penghasilan tersebut, terutama yang berasal dari usaha kecil
dan menengah, perlu dibangun iklim usaha yang lebih kondusif. Sejak proses desentralisasi dijalankan, pemerintah daerah berlomba-lomba
meningkatkan pendapatan mereka dengan cara mengenakan pajak dan pungutan daerah yang lebih tinggi. Usahawan pada saat ini harus mengeluarkan biaya yang
tidak sedikit untuk mengurus berbagai izin yang sebelumnya dapat mereka peroleh secara cuma-cuma. Belum lagi beban dari berbagai pungutan liar yang
harus dibayarkan untuk menjamin pengangkutan barang berjalan secara lancar dan aman. Berbagai biaya ini menghambat pertumbuhan usaha di daerah dan
menurunkan harga jual yang diperoleh penduduk miskin atas barang yang mereka produksi.
Dalam analisis yang telah diuraikan sebelumnya menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi PDRB dan tingkat suku bunga riil hanya mempengaruhi
investasi yang masuk ke Kabupaten Bogor sebesar 8,6 persen, sisanya sebesar 91,4 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu antara lain: iklim usaha dan
investasi, kondisi keamanan, dan tingkat upah minimum regional UMR di Kabupaten Bogor. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka strategi peningkatan
investasi dan perbaikan iklim usaha perlu mendapat perhatian. Perbaikan iklim usaha dan peningkatan investasi pada dasarnya mempunyai keterkaitan yang
sangat erat. Kaitan tersebut dapat dijelaskan bahwa, jika suatu daerah mempunyai iklim investasiusaha yang baik maka dengan sedikit usaha promosi oleh
pemerintah daerahnya maka investor akan masuk ke daerah tersebut, sehingga dampaknya secara otomatis nilai investasi akan meningkat. Strategi yang dapat
dilakukan oleh pemerintah daerah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif tersebut yaitu antara lain dengan penyederhanaan prosedur pemberian persetujuan
investasi daerah dengan pelayanan satu atap, melakukan promosi, deregulasi dan debirokratisasi secara terus menerus menyangkut bidang usaha, perizinan dan
kelembagaan, evaluasi dan peninjauan peraturan daerah yang menimbulkan ekonomi biaya tinggi, serta konsistensi peraturan-peraturan pusat dan daerah.
6.4.3 Strategi Pemberdayaan Masyarakat Miskin