Kriteria khusus ditetapkan dengan memperhatikan peraturan perundang- undangan dan karakteristik Daerah.
c. Kriteria teknis.
Kriteria teknis ditetapkan oleh kementerian Negaradepartemen teknis. Dalam UU Nomor 33 Tahun 2004 Pasal 41 menyatakan bahwa daerah penerima
DAK wajib menyediakan Dana Pendamping sekurang-kurangnya 10 sepuluh persen dari alokasi DAK. Dana Pendamping tersebut harus dianggarkan dalam
APBD daerah tersebut. Sedangkan untuk daerah dengan kemampuan fiskal tertentu tidak diwajibkan menyediakan Dana Pendamping.
2.5 Definisi Kemiskinan
Badan Pusat Statistik BPS membuat ukuran kemiskinan berdasarkan tingkat konsumsi penduduk terhadap kebutuhan dasar, dalam arti lebih dari sekedar beras.
Dalam hal ini, kemiskinan diartikan sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi standar minimum kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makanan dan non
makanan. Dari sisi makanan ini, BPS menggunakan indikator kebutuhan minimum setara dengan satuan 2.100 kalori per orang per hari. Hal ini
dikombinasikan dengan standar minimum kebutuhan non makanan yang mencakup sandang, papan, pendidikan dan kesehatan, dengan pemilihan sejumlah
komoditas berdasarkan ukuran-ukuran tertentu. Definisi kemiskinan menurut Bappenas 2002 adalah suatu situasi atau kondisi
yang dialami seseorang atau sekelompok orang yang tidak mampu menyelenggarakan hidupnya sampai suatu taraf yang dianggap manusiawi. Taraf
manusiawi ini dalam artian terpenuhinya hak-hak dasar seseorang. Hak-hak dasar itu antara lain terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan,
perumahan, air bersih, pertanahan, sumberdaya alam dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan serta hak untuk berpartisipasi
dalam kehidupan sosial-politik. Menurut Bank Dunia 2004 kemiskinan didefinisikan sebagai suatu kondisi
dimana sebuah keluarga mempunyai pendapatan kurang dari US2 Rp 20.000 per hari. Sedangkan Bappenas 2007 dalam Laporan Pencapaian Millenium
Development Goals Indonesia, dari sisi pendapatan ini mengatakan bahwa salah satu indikator suatu keluarga dikatakan miskin apabila mempunyai pendapatan
kurang dari US1 Rp 10.000 per hari. Lebih lanjut BKKBN mendefinisikan kemiskinan adalah keluarga miskin prasejahtera jika tidak dapat melaksanakan
ibadah menurut agamanya, tidak mampu makan dua kali sehari, tidak memiliki pakaian berbeda untuk di rumah dan bepergian, bagian terluas rumah berlantai
tanah dan tidak mampu membawa anggota keluarga ke sarana kesehatan. Sumardjo Crescent, 2003 menyatakan bahwa pada tingkat paling dasar
kesejahteraan manusia yang beradab, paling tidak manusia harus dapat memenuhi kebutuhan dasarnya yaitu kecukupan pangan, sandang, papan, kesehatan dan
pendidikan. Apabila kebutuhan dasar tersebut sudah terpenuhi, maka dapat dikatakan sebagai kondisi tingkat aman pertama dalam kesejahteraan.
Dari berbagai definisi kemiskinan yang telah dijelaskan di atas, untuk membatasi masalah dan mempermudah dalam memperoleh dan menganalisis data,
maka dalam penelitian ini digunakan pendekatan definisi kemiskinan yang dikeluarkan oleh BPS.
BAB III METODE KAJIAN
3.1 Kerangka Pemikiran