95 8. Kapasitas produksi masih terbatas dan belum mampu memenuhi kebutuhan
pasar Cresh saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan pasar yang terus
meningkat. Keterbatasan kapasitas produksi disebabkan oleh belum adanya perluasan wilayah produksi dan keterbatasan tenaga ahli penelitian.
9. Kurangnya SDM produksi yang memiliki keahlian untuk membuat produk kreatif
Pengembangan usaha rangkaian tanaman hias kreatifini memerlukan kreativitas, imajinasi, dan keahlian untuk membuatnya. Sehingga dibutuhkan
seleksi terlebih dahulu untuk menyaring calon pegawai di Cresh khususnya pada bagian produksi. Hal ini menjadi kelemahan bagi Cresh untuk mendapatkan SDM
produksi Cresh karena dibutuhkan orang yang memiliki kreativitas dan kompetensi untuk membuat produk Cresh.
10. Penelitian dan Pengembangan yang dilakukan masih terbatas Bagian penelitian dan pengembangan dalam suatu usaha merupakan
faktor yang penting dalam menjaga keberlangsungan usaha. Penelitan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti peningkatan kualitas produk, analisa
pasar, studi kesukaan konsumen, dan teknik pengembangan pemasaran. Cresh telah melakukan dua kali penelitian untuk meningkatkan kualitas produk yakni
penelitian pertama berjudul “Aplikasi Paclobutrazol terhadap Ubijalar Ipomoea batatas
L. Lam untuk Tanaman Hias” dan penelitian kedua berjudul “Aplikasi Pelapisan Lilin Lebah untuk Menjaga Kesegaran Boneka Hias Ubijalar Ipomoea
batatas L. Lam dalam Pot.” Penelitian ini mendapatkan hibah dari DIKTI dalam kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa. Penelitian dan pengembangan spek yag
lain belum dilakukan karena terkendala SDM dan pendanaan.
7.2. Identifikasi Faktor Peluang dan Ancaman
Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal perusahaan, maka diperoleh beberapa faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang dan
ancaman bagi Cresh.
96
Tabel 11.
Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal
Faktor Peluang
Ancaman
Ekonomi 1. Pertumbuhan ekonomi
masyarakat yang baik. 2. Harga BBM yang stabil.
3. Trend ekonomi kreatif yang semakin berkembang
1. Peningkatan Tingkat Inflasi
2. Adanya random fluctuation pada harga produk-produk
pertanian
Sosial, Budaya, Demografi, dan
Lingkungan 4. Kesadaran masyarakat
akan pentingnya produk ramah lingkungan.
5. Berkembangnya social entrepreneur
6. Banyak hobies yang antusias pada jenis
tanaman hias baru dan lucu
7. Tradisi saling memberi yang berkembang di
Indonesia 8. Kesadaran masyarakat
akan pentingnya pemanfaatan sumber daya
lokal 3. Kurangnya kepeduliaan
masyarakat untuk menjaga dan merawat tanaman
Politik, Pemerintah, dan Hukum
9. Kebijakan pemerintah yang mendukung
perkembangan industri kreatif
10. Kebijakan pemerintah untuk pengembangan
UMKM 4. Sulitnya mendapatkan hak
paten produk
Teknologi 11. Perkembangan Teknologi
produksi, komunikasi, informasi, dan transportasi
-
Kompetitif 5. Adanya pesaing yang
bergerak di bidang rangakaian tanaman hias
kreatif. 6. Adanya produk sejenis
atau produk substitusi.
Faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang bagi Cresh yaitu : 1. Pertumbuhan ekonomi masyarakat yang baik
Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dari tahun ke tahun ditunjukan dengan nilai Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga konstan.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten Bogor tahun 2007 terjadi pertumbuhan ekonomi yang ditunjukkan oleh adanya peningkatan nilai PDRB
Bogor dan pertumbuhan ekonomi Bogor atas dasar harga konstan. Sementara itu,
97 laju perubahan PDRB Kabupaten Bogor atas dasar harga konstan pada tahun 2007
menunjukkan kondisi ekonomi masyarakat Kabupaten Bogor yang lebih baik. Pertumbuhan ekonomi masyarakat yang terjadi saat ini dapat dijadikan peluang
dalam mengembangkan Cresh.
2. Harga BBM yang stabil Perkembangan harga Bahan Bakar Minyak BBM pada tahun 2010 dapat
dikatakan stabil. Hal ini didasarkan pada siaran pers Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia ESDM No: 30HUMAS
KESDM2010 tanggal 13 Juni 2010 dan No. 52 HUMAS KESDM2010 tanggal 13 Oktober 2010 bahwa ketentuan mengenai Harga Jual Eceran Bahan Bakar
Minyak Jenis Minyak Tanah Kerosene, Bensin Premium dan Minyak Solar Gas Oil untuk Keperluan Rumah Tangga, Usaha Kecil, Usaha Perikanan, Transportasi
dan Pelayanan Umum tidak mengalami perubahan. Harga jual eceran BBM tertentu, yaitu Bensin Premium, Minyak Solar
Gas Oil dan Minyak Tanah Kerosene dinyatakan tidak berubah dan tetap mengacu kepada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1
tahun 2009, tanggal 12 Januari 2009 tentang Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Tanah Kerosene, Bensin Premium dan Minyak Solar Gas
Oil untuk Keperluan Rumah Tangga, Usaha Kecil, Usaha Perikanan, Transportasi dan Pelayanan Umum, yaitu untuk Bensin Premium sebesar Rp. 4.500,- empat
ribu lima ratus rupiah per liter, Minyak Solar Gas Oil sebesar Rp. 4.500,- empat ribu lima ratus rupiah per liter dan Minyak Tanah Kerosene sebesar Rp.
2.500,- dua ribu lima ratus ribu rupiah per liter. Kondisi tersebut dapat dijadikan peluang untuk bisa mengefisienkan biaya produksi Cresh.
3 .
Trend Ekonomi kreatif yang semakin berkembang
Ekonomi kreatif adalah kumpulan aktivitas ekonomi berbasis pengetahuan knowledge based economic activities yang secara intensif menggunakan
kreativitas dan inovasi sebagai primary input-nya untuk menghasilkan berbagai produk dan jasa yang menghasilkan nilai tambah. Republik Indonesia menyadari
bahwa ekonomi kreatif, yang berfokus pada penciptaan barang dan jasa dengan mengandalkan keahlian, bakat dan kreativitas sebagai kekayaan intelektual,
98 adalah harapan bagi ekonomi Indonesia untuk bangkit, bersaing dan meraih
keunggulan dalam ekonomi global. Ekonomi kreatif ini juga diharapkan dapat menjawab tantangan seperti isu global warming, pemanfaatan energi yang
terbarukan, deforestasi, dan pengurangan emisi karbon, karena arah pengembangan industri kreatif ini akan menuju pola industri ramah lingkungan
dan penciptaan nilai tambah produk dan jasa yang berasal dari intelektualitas sumber daya insani yang dimiliki oleh Indonesia, dimana intelektualitas sumber
daya insani merupakan sumber daya yang terbarukan. Hal ini menjadi peluang bagi Cresh untuk selalu menciptakan rangkaian tanaman hias kreatifdalam
menjawab tantangan perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia. 4. Kesadaran masyarakat akan pentingnya produk ramah lingkungan semakin
meningkat. Isu pemanasan global yang menjadi isu hangat di dunia maupun di
Indonesia membuat masyarakat sadar untuk selalu menjaga lingkungannya. Hal ini membuat masyarakat mencari produk-produk yang ramah lingkungan. Cresh
yang menawarkan produk-rangkaian tanaman hias kreatifyang berpartisipasi memelihara kelestarian lingkungan bisa memanfaatkan peluang adanya isu
pemanasan global untuk mengembangkan usahanya. 5. Berkembangnya social entrepreneurship
Cresh yang merupakan usaha Mikro kecil dan menengah yang menawarkan produk-rangkaian tanaman hias kreatifmembutuhkan SDM untuk
menjalankan usahanya. Cresh dengan bahan dasar produknya dari produk pertanian sangat berkaitan dengan petani. Salah satu yang dilakukan Cresh untuk
mendapatkan bahan baku produknya yaitu dengan memberdayakan petani ubi di wilayah Ciampea dan petani tanaman. Selain itu, Cresh memberdayakan pengrajin
bambu untuk keranjang dan memberdayakan masyarakat sekitar dalam pembuatan produknya. Hal ini mampu untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi
masyarakat dengan cara memberdayakan mereka terutama para petani. Hal ini menjadi peluang yang sangat baik bagi Cresh mengingat adanya perkembangan
social entrepreneur di Indonesia.
99 6. Banyak hobies yang antusias pada jenis tanaman hias baru dan lucu
Tanaman hias yang salah satunya berfungsi untuk memperindah ruangan membuat masyarakat semakin cinta akan tanaman hias. Apalagi di kota-kota besar
yang sedikit sekali ruang terbuka hijau menjadi peluang tersendiri bagi Cresh untuk senantiasa menawarkan produk kepada konsumen. Banyaknya hobies yang
antusias pada jenis tanaman hias baru dan lucu bisa memacu Cresh untuk selalu menghadirkan inovasi-inovasi produk pertanian yang bisa memnuhi kebutuhan
konsumen akan produk yang unik dan lucu. 7. Tradisi saling memberi yang berkembang di Indonesia
Indonesia yang sebagian besar penduduknya beragama islam yang dianjurkan untuk saling memberi dan berbagi, serta saling tolong menolong. Hal
ini juga menjadi peluang bagi Cresh yang menawarkan produk-produk kreatif agar produknya dapat dijadikan souvenir yang bisa diberikan kepada orang lain
sebagai hadiah, baik hadiah untuk memperingati ulang tahun, memperingati momentum hari besar, kenang-kenangan pembicara, maupun ungkapan rasa hati
seseorang. 8. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemanfaatan sumberdaya lokal
Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemanfaatan sumberdaya lokal dalam menciptakan sebuah produk bisa menjadi peluang bagi Cresh untuk
berkembang. Hal ini didasarkan bahwa produk-produk Cresh menggunakan bahan baku berbasis sumberdaya lokal seperti tanaman hias, ubi, keranang, dan lain-lain.
Selain itu, salah satu produk Cresh yaitu Terra trash memanfaatkan sampah botol plastik dengan merangkainya dengan tanaman. Hal ini menjadi peluang bagi
Cresh karena memanfaatkan sampah yang tidak berguna dan menjadi masalah bagi masyarakat menjadi produk yang bernilai jual.
9. Kebijakan pemerintah yang mendukung perkembangan ekonomi kreatif Pemerintah sangat mendukung perkembangan industri kreatif karena
besarnya kontribusi industri kreatif terhadap produk domestik Bruto. Sebagai langkah nyata dan komitmen pemerintah untuk mengembangkan ekonomi kreatif
Indonesia 2025, maka pemerintah telah melakukan kajian awal untuk memetakan
100 kontribusi ekonomi dari industri kreatif yang merupakan bagian dari ekonomi
kreatif. Hal ini, kemudian ditindaklanjuti dengan pembuatan ‚Rencana
Pengembangan Ekonomi Kreatif 2009- 2015 serta ‚Rencana Pengembangan 14
Subsektor Industri Kreatif 2009-2015, dan akhirnya diharapkan setiap departemen teknis terkait akan membuat rencana kerja berupa program dan kegiatan nyata
rencana aksi yang akan dilakukan untuk mengembangkan sektor industri kreatif ini. Dengan adanya komitmen pemerintah untuk pengembangan ekonomi kreatif
ini menjadi peluang yang baik bagi Cresh yang sangat konsen untuk mengembangkan produk-rangakaian tanaman hias kreatif.
10. Kebijakan pemerintah untuk pengembangan UMKM Usaha Mikro Kecil dan Menengah semakin hari semakin berkembang
karena usaha ini yang menopang bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebagai langkah nyata pemerintah untuk pengembangan UMKM, maka dikeluarkanlah
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dengan. Pemerintah, dunia usaha dan masyarakat melakukan
pembinaan, bimbingan dan bantuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan UMKM agar dapat berkembang serta mampu menjadi usaha yang
tangguh dan mandiri. Selain itu kebijakan pemerintah untuk mengembangkan UMKM yaitu dikeluarkannya Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2007 tentang
Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM serta Nota Kesepahaman Bersama antara Pemerintah, Perbankan dan Perusahaan Penjamin
konomi akan tumbuh ketika UMKM bisa di jalankan. Kebijakan Pemerintah ini menjadi peluang bagi Cresh sebagai usaha UMKM untuk mengembangkan
usahanya. 11. Perkembangan Teknologi produksi, komunikasi, informasi, dan transportasi
Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini dapat dijadikan peluang bagi para pelaku usaha tidak terkecuali usaha Cresh. Berbagai alat dan mesin produksi,
komunikasi, informasi, dan transportasi telah mengantarkan produk barang dan jasa sehingga bisa dinikmati oleh konsumen. Sebagai contoh penggunaan internet
yang mampu mengakses informasi sesuai yang kita inginkan. Perkembangan teknologi produksi, komunikasi, informasi, dan transportasi menjadi peluang bagi
101 Cresh untuk bisa menghasilkan produk yang unik dan berkualitas serta dapat
dinikmati oleh konsumen. Faktor-faktor eksternal yang menjadi ancaman bagi Cresh yaitu :
1. Peningkatan Tingkat Inflasi Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2010 hingga bulan Oktober
tingkat inflasi Indonesia mencapai 5.35 persen. Kondisi ini menunjukan terjadi peningkatan yang cukup tinggi, dimana tahun sebelumnya pada tahun 2009
tingkat inflasi mencapai 2.79 persen. Beberapa kelompok yang mencapai tingkat inflasi tertinggi meliputi kelompok makanan jadi, rokok, dan tembakau, disusul
oleh kelompok sandang, kelompok kesehatan, pendidikan dan rekreasi, kemudian perumahan, air, listrik dan gas serta kelompok bahan makanan. Kondisi ini akan
mengancam keberlangsungan usaha ternak sapi perah karena akan meningkatkan biaya produksi yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha ternaknya.
2. Adanya random fluctuation pada harga produk-produk pertanian Karakteristik produk-produk pertanian salah satunya adalah bervariasinya
harga produk-produk pertanian. Hal ini menjadi ancaman juga bagi Cresh karena bahan baku semua produk-produk Cresh adalah produk pertanian sehingga ketika
bahan pertanian yang menjadi bahan baku Cresh mengalami kenaikan harga maka otomatis harga produk Cresh juga akan naik. Cresh harus mampu menyesuaikan
harga dengan kondisi yang ada. 3. Kurangnya kepeduliaan masyarakat untuk menjaga dan merawat tanaman
Banyak kita dapatkan kepedulian masyarakat untuk menjaga dan merawat tanaman semakin menurun yang disebabka karena kesibukan, kurang pahamnya
tentang perawatan tanaman, dan lain-lain. Dengan demikian, ini menjadi acaman bagi Cresh yang sebagian besar produknya adalah produk
–produk yang membutuhkan perhatian dan perlakuan yang baik.
4. Sulitnya mendapatkan hak paten produk Terlalu banyaknya persyaratan yang harus disipakan untuk memperoleh
hak paten menyebabkan Cresh sampai sekarang belum mendapatkan hak paten. Hak paten ini sangat penting untuk dimiliki oleh Cresh untuk melindungi identitas
102 produk-produk Cresh sehingga produk Cresh terjamin mngingat produk-produk
Cresh adalah produk kreatif. 5. Adanya pesaing yang bergerak di bidang rangkaian tanaman hias kreatif
Adanya Kios horta yang menjual boneka horta, Saung langka yang menjual produk-produk kaktus, Erik kaktus yang menjual kaktus kreatif, dan
rumah Bunga Rizal yang menual tanaman-tanaman hias menjadi ancaman bagi Cresh karena semua usaha tersebut menjadi pesaing bagi Cresh. Hal ini harus
membuat Cresh selalu meningkatkan kualitas dan kreativitas produknya sehingga konsumen tetap tertarik untuk membeli produk-produk Cresh.
6. Adanya produk sejenis atau produk substitusi Pada industri rangakaian tanaman hias kreatif, produk yang dapat
digolongkan sebagai produk substitusi antara lain adalah terrarium, displant, hidrogel,
tanaman hias, dan souvenir. Tingginya keberadaan produk substitusi Cresh dengan berbagai macam bentuk, harga dan kualitas dapat memberikan
ancaman bagi Cresh sebagai salah satu produsen rangakaian tanaman hias kreatif. Meskipun keberadaan produk substitusi tersebut sangatlah tinggi, namun
keputusan pembelian tergantung oleh konsumen yang memiliki kebebasan untuk memilih produk yang sesuai dengan seleranya sehingga Cresh harus selalu
meningkatkan kualitasnya.
11.2. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation IFE