Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan

89 VII FORMULASI STRATEGI

7.1. Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan

Identifikasi kekuatan dan kelemahan Cresh didasarkan pada hasil analisis lingkungan internalnya. Berikut rincian beberapa faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi Cresh. Tabel 10. Faktor-Faktor Lingkungan Internal Faktor Kekuatan Kelemahan Manajemen 1. Pengorganisasian kerja berjalan dengan baik 2. Sistem kontrol dan perhatian yang baik antar tim manajemen 3. Dikelola oleh mahasiswa yang berkompeten di bidangnya, semangat bekerja keras, dan kreatif 1. Belum memiliki badan hukum usaha 2. Belum adanya standar dan SOP yang tertulis terkait sistem kerja Pemasaran 4. Memiliki jaringan pemasaran yang luas dan hubungan kerjasama dengan beberapa pihak 5. Harga terjangkau sesuai dengan segmentasi pasar 6. Promosi melalui teknologi informasi 7. Memiliki banyak variasi produk yang dipasarkan 3. Belum adanya pelanggan yang tetap 4. Belum memiliki jaringan distribusi yang baik 5. Belum memiliki tempat sendiri dengan nama Cresh untuk dijadikan toko dan display produk KeuanganAkuntansi 8. Memiliki permodalan usaha yang baik 6. Pencatatan keuangan masih kurang rapih dan teratur ProduksiOperasi 9. Memproduksi produk yang unik, berkualitas, kreatif, dan inovatif 10. Letak Cresh dekat dengan bahan baku dan konsumen 7. Cresh memiliki bahan baku yang mudah rusak dan tidak stabil 8. Kapasitas produksi masih terbatas dan belum mampu memenuhi kebutuhan pasar. 9. Kurangnya SDM produksi yang memiliki keahlian untuk membuat produk kreatif Penelitian dan Pengembangan 10. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan masih terbatas 90 Faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan bagi Cresh yaitu : 1. Pengorganisasian kerja berjalan dengan baik Pengorganisasian kerja yang dilakukan oleh Cresh telah berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini dibuktikan dengan telah terbentuknya struktur organisasi, serta pembagian kerja yang jelas pada masing-masing bidang, yaitu pimpinan usaha, operasional produksi, administrasi keuangan, promosi dan pemasaran, dan penelitian dan pengembangan. Sebagai usaha yang baru dan masih berkembang, dalam pelaksanaan tugas disesuaikan dengan kebutuhan, pelaksanaannya pun disesuaikan dengan kesanggupan masing-masing anggota. Artinya tidak hanya fokus dalam satu bidang saja, ketika ada kebutuhan di bidang yang lain, maka pengelola dari bidang yang lain turut senantiasa membantu sehingga suasana kebersamaannya terjalin. 2. Sistem kontrol dan perhatian yang baik antar tim manajemen Harta terpenting dalam sebuah organisasi itu adalah SDM yang ada di dalam organisasi tersebut. Cresh menerapkan pola perhatian yang baik dalam menjalankan perusahaan. Masing-masing tim pengelola mengontrol dan membeikan perhatian kepada yang lainnnya. Dengan adanya sistem kontrol dan perhatian yang baik ini, diharapkan masing-masing tim memiliki semangat yang sama dalam mengembangkan usaha Cresh. Hal ini dilakukan karena tim pengelola Cresh ini masih berstatus mahasiswa yang masih disibukkan dengan kegiatan perkuliahan dan praktikum di kampus sehingga harus ada yang memastikan tugas dari masing-masing tim itu berjalan dengan baik. 3. Dikelola oleh mahasiswa yang berkompeten di bidangnya, semangat bekerja keras, dan kreatif Salah satu kelebihan Cresh adalah dikelola oleh mahasiswa yang berkompeten di bidangnya, mau bekerja keras, dan kreatif. Hal ini memiliki kekuatan tersendiri. Tim pengelola Cresh berlatar belakang pendidikan yang berbeda dan saling menopang, yaitu agronomi dan hortikultura, agribisnis, dan kedokteran hewan. Selain itu, latar belakang keluarga yang hampir sama yang membuat tim pengelola harus mandiri sejak kuliah, maka semangat untuk 91 menghasilkan uang sendiri untuk membiayai sendiri kuliahnya membuat tim pengelola Cresh semangat bekerja keras. Selain itu, kecintaan akan tanaman dan produk kreatif, membuat tim pengelola memiliki ide kraetif dan inovatif dalam pengembangan usaha Cresh. 4. Memiliki jaringan pemasaran yang luas dan hubungan kerjasama dengan beberapa pihak Tim pengelola Cresh merupakan aktivis kampus yang aktif dalam dunia kelembagaan mahasiswa di kampus. Kelembagaan ini dimanfaatkan oleh mereka dalam memperluas jaringan pemasaran produk-produk Cresh. Setiap ada kesempatan dalam sebuah pertemuan selalu digunakan untuk mempromosikan produk Cresh. Hal ini membuat Cresh memiliki jaringan pemasaran yang banyak. Selain itu dengan banyaknya jaringan yang dimilki, Cresh mampu membuat kerjasama dengan beberapa pihak dalam mengembangkan usahanya, seperti Indoflower Nursery IFN, Direktorat Pengembangan Kerjasama dan Hubungan Alumni DPKHA, Beastudi Etos, dan lain-lain lampiran 2. 5. Harga terjangkau sesuai dengan segmentasi pasar Harga produk Cresh disesuaikan dengan segmentasi pasar sehingga mudah dijangkau oleh semua kalangan. Untuk mahasiswa biasanya lebih murah disesuaikan dengan kemampuannya dan ada juga yang bisa memesan sesuai dengan kemampuan untuk membelinya. Hal ini menjadi kekuatan tersendiri bagi Cresh yang memenuhi kebutuhan konsumen akan produk kreatif dengan harga yang terjangkau. 6. Promosi melalui teknologi informasi Sebagai usaha yang baru dan masih berkembang maka dituntut untuk memperkuat sistem promosi. Apalagi ditambah dengan produk yang ditawarkan Cresh adalah produk yang baru di mata konsumen. Oleh karena itu, promosi yang dilakukan Cresh tidak hanya melalui pamflet, leaflet, dari mulut ke mulut, akan tetapi juga promosi jga dilakukan dengan teknologi informasi, seperti web, facebook, dan lain-lain. Dengan demikian, produk Cresh dapat diketahui oleh konsumen dan bisa melihat langsung produk-produk yang ditawarkan oleh Cresh. 92 7. Memiliki banyak variasi produk yang dipasarkan Cresh menawarkan beraneka produk yang kreatif. Produk-produk tersebut disesuaikan dengan keinginan konsumen. Konsumen bisa langsung memilih sendiri produk yang ingin dibelinya. Cresh selalu siap untuk membuatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen yang tentunya sesuai dengan apa yang ditawarkan oleh Cresh. Penambahan aksesoris-aksesoris untuk membuat produk lebih indah dan cantik bisa dilakukan sesuai dengan kebutuhan konsumen. 8. Memiliki permodalan usaha yang baik Modal adalah salah satu elemen yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Cresh memiliki sumber permodalan yang baik. Dengan kemampuan dan kompetensinya dan sekaligus memanfaatkan posisinya sebagai seorang mahasiswa, pengelola Cresh mendapatkan dana dari Program Kreativitas Mahasiswa, Program Pengembangan kreativitas Mahasiswa, lomba- lomba ide bisnis, dan lain-lain. Hal ini membantu Cresh untuk senantiasa menambah modal dalam rangka pengembangan usaha. 9. Memproduksi produk unik, berkualitas, kreatif, dan inovatif Keunggulan yang dimiliki Cresh yang paling utama adalah produknya yang inovatif dan kreatif. Produk yang ditawarkan Cresh merupakan produk yang baru dan sangat berbeda dengan produk yang sudah ada sebelumnya. Produk Cresh senantiasa memadukan antara ilmu, seni, dan kreativitas sehingga mampu menghasilkan produk yang unik, kreatif, inovatif, dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan konsumen. 10. Letak Cresh Dekat dengan Bahan Baku dan Konsumen Letak yang strategis merupakan salah satu faktor yang penting dalam meningkatkan efisiensi kerja baik dari sisi waktu dan biaya.Letak Cresh yang berada dekat dengan sumber bahan baku memberikan kemudahan bagi Cresh untuk mengakses dan mendapatkan bahan baku dari pemasok. Selain itu, Cresh juga dekat dengan konsumen yaitu berada dalam lingkungan kampus yang sebagian besar konsumennya adalah mahasiswa. Rencana ke depan Cresh akan menghadirkan produknya langsung di depan konsumen tidak hanya di kalangan 93 mahasiswa, tetapi masyarakat luas yaitu dengan konsep toko yang merupakan pusat rangakaian tanaman hias kreatif. Faktor-faktor internal yang menjadi kelemahan bagi Cresh yaitu : 1. Belum memiliki badan hukum usaha Badan Hukum Usaha diperlukan oleh sebuah usaha sebagai legalitas usahanya. Kepemilikan badan hukum usaha juga dapat mempermudah suatu perusahaan untuk mendapatkan bantuan modal dalam bentuk hibah maupun pinjaman yang lebih besar. Sampai saat ini Cresh belum memiliki Badan Hukum Usaha sehingga masih menjadi kendala ketika akan menjalin kerjasama dengan beberapa pihak baik dengan pemasok bahan baku, sumber modal, maupun dengan distributor atau pelanggan. 2. Belum adanya SOP yang jelas dan tertulis terkait sistem kerja Standart Operational Prosedure SOP secara tertulis dibutuhkan oleh sebuah perusahaan untuk mempermudah langkah-langkah sistem kerja secara teknis. Dengan adanya SOP kerja tim akan lebih terarah dan produk yang dihasilkan memiliki standar kualitas yang baik. 3. Belum adanya pelanggan yang tetap Pelanggan yang tetap dapat dijadikan sebagai parameter keberlangsungan usaha. Hal ini yang kemudian menjadi alasan produksi tidak kontinu karena disesuaikan ketika ada pesanan. Saat ini Cresh belum memiliki pelanggan yang memesan rangkaian tanaman hias kreatifsecara berkala. Komitmen Cresh akan terus meningkatkan promosi dan menjalin hubungan dengan konsumen sehingga harapan untuk mendapatkan pelanggan yang kontinyu dapat tercapai. 4. Belum memiliki jaringan distribusi yang baik Rangkaian tanaman hias kreatifmerupakan salah satu komoditas agribisnis yang memiliki sifat mudah rusak dan membutuhkan tempat. Oleh sebab itu dibutuhkan penanganan yang tepat dalam proses pendistribusian hingga sampai ke tangan konsumen. Sampai saat ini Cresh belum menemukan jasa ekspedisi terbaik yang dapat memberikan jaminan rangkaian tanaman hias kreatifdapat sampai ke tangan konsumen dengan aman. 94 5. Belum memiliki tempat sendiri dengan nama cresh untuk dijadikan toko dan display produk Salah satu teknik pemasaran yang efektif adalah dengan mempunyai toko, sehingga dapat mempermudah konsumen untuk memperoleh produk dan mendapatkan informasi terpusat dan terpadu mengenai rangakaian tanaman hias kreatif. Sampai saat ini Cresh belum memiliki toko sendiri karena terkendala belum mendapatkan tempat yang strategis dan belum memiliki tambahan modal yang cukup untuk menyewa ruangan sebagai toko, sehingga saat ini cresh masih berpusat di Kostan Wisma Puri Fikriyah yang berfungsi sebagai nursery, tempat produksi hingga display produk. 6. Pencatatan keuangan masih kurang rapi dan teratur Pencatatan keuangan dapat dijadikan sebagai parameter perkembangan usaha. Dari sebuah laporan keuangan dapat dilihat rugi laba perusahaaan tersebut dan neraca keuangan yang dapat dijasikan acuan untuk pengambilan keputusan berikutnya. Pembukuan di Cresh masih sangat sederhana dengan mengumpulkan bukti transaksi dan mencatat setiap transaksi kedalam log jurnal keuangan bulanan, lalu selanjutnya setiap akhir bulan dilakukan pempostingan hingga ke dalam neraca lajur sehingga dapat diketahui jumlah saldo, laba rugi dan neraca pada bulan tersebut. Walaupun demikian, pencatatan keuangan Cresh sampai saat ini masih kurang rapi dan teratur. 7. Cresh memiliki bahan baku yang mudah rusak dan tidak stabil Bahan baku utama dalam pembuatan rangkaian tanaman hias kreatifadalah tanaman hias. Pertumbuhan tanaman hias tersebut sangat dipengaruhi faktor lingkungan tumbuh. Kondisi lingkungan yang kurang mendukung dapat mengganggu kestabilan ketersediaan tanaman. Selain itu, ketersediaan wadah rangkaian tanaman juga tidak stabil, seperti keranjang yang ketersediaannya selalu mengikuti tren yang berkembang sehingga tidak ada standarisasi model keranjang Cresh. 95 8. Kapasitas produksi masih terbatas dan belum mampu memenuhi kebutuhan pasar Cresh saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat. Keterbatasan kapasitas produksi disebabkan oleh belum adanya perluasan wilayah produksi dan keterbatasan tenaga ahli penelitian. 9. Kurangnya SDM produksi yang memiliki keahlian untuk membuat produk kreatif Pengembangan usaha rangkaian tanaman hias kreatifini memerlukan kreativitas, imajinasi, dan keahlian untuk membuatnya. Sehingga dibutuhkan seleksi terlebih dahulu untuk menyaring calon pegawai di Cresh khususnya pada bagian produksi. Hal ini menjadi kelemahan bagi Cresh untuk mendapatkan SDM produksi Cresh karena dibutuhkan orang yang memiliki kreativitas dan kompetensi untuk membuat produk Cresh. 10. Penelitian dan Pengembangan yang dilakukan masih terbatas Bagian penelitian dan pengembangan dalam suatu usaha merupakan faktor yang penting dalam menjaga keberlangsungan usaha. Penelitan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti peningkatan kualitas produk, analisa pasar, studi kesukaan konsumen, dan teknik pengembangan pemasaran. Cresh telah melakukan dua kali penelitian untuk meningkatkan kualitas produk yakni penelitian pertama berjudul “Aplikasi Paclobutrazol terhadap Ubijalar Ipomoea batatas L. Lam untuk Tanaman Hias” dan penelitian kedua berjudul “Aplikasi Pelapisan Lilin Lebah untuk Menjaga Kesegaran Boneka Hias Ubijalar Ipomoea batatas L. Lam dalam Pot.” Penelitian ini mendapatkan hibah dari DIKTI dalam kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa. Penelitian dan pengembangan spek yag lain belum dilakukan karena terkendala SDM dan pendanaan.

7.2. Identifikasi Faktor Peluang dan Ancaman