Kerangka Pemikiran Operasional Analisis strategi pengembangan usaha rangkaian tanaman hias kreatif pada "Creative Shop" di Desa Babakan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

37 evolusi bisnis tersebut. Industry foresight ini memberikan gambaran tentang hal- hal yang potensial dalam organisasi untuk dikembangkan di masa depan dan memungkinkan organisasi tersebut untuk mengambil posisi sebagai pemimpin. b. Tantangan Organisasi Strategic Challenge Tantangan organisasi adalah sarana atau tata cara operasional yang harus dimiliki dan diaplikasikan oleh organisasi untuk memperoleh keunggulan- keunggulan bersaing baru secara bertahap. Tantangan pun seringkali diartikan sebagai tujuan jangka pendek suatu organisasi Yoshida 2006. c. Sasaran Organisasi Menurut Yoshida 2006, sasaran merupakan tujuan organisasi yang dikuantifikasikan dengan baik. Sasaran ini dibuat dalam rangka memudahkan organisasi dalam mencapai tujuannya, baik tujuan jangka panjang maupun jangka pendek.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Langkah-langkah dalam melakukan penelitian ini dimulai dari hal yang paling mendasar yang harus diketahui yaitu visi, misi dan tujuan yang dicita- citakan oleh sang pendiri perusahaan. Ekplorasi visi, misi dan tujuan digali dari sang pendiri sekaligus pengelola Cresh saat ini yaitu Desty Dwi Sulistyowati melalui proses wawancara langsung. Selain visi, misi, dan tujuan perusahaan data yang digali adalah sejarah usaha, kegiatan perusahaan, keadaaan lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Khusus penggalian informasi kegiatan dan keadaan internal perusahaan wawancara juga dilakukan kepada pengelola Cresh yang lain yaitu Ach. Firman Wahyudi, Desi Agustiani, Ratih Pusparani, dan Rico Juni Artanto. Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, sebuah organisasi perusahaan seringkali menghadapai suatu permsalahan, begitu juga dengan Cresh. Cresh sebagai usaha rangkaian tanaman hias kreatif memiliki beberapa permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan aktivitas usahanya. Permasalahan yang dihadapi meliputi produksi yang dilakukan masih terbatas dan belum mampu memenuhi permintaan yang semakin meningkat, terbatasnya SDM produksi yang mampu berkreasi membuat rangakaian tanaman hias kreatif, dan belum memiliki Jaringan distribusi yang baik dalam penjualan produknya. 38 Visi Cresh adalah menjadi sentra usaha rangkaian tanaman hias kreatif Indonesia. Sedangkan misinya adalah menjalin hubungan kemitraaan strategis dengan seluruh stakeholder dalam pengembangan usaha Cresh, meningkatkan ketersediaan produk yang unik dan berkualitas,harga yang terjangkau, dan menjamin kontinuitas produk, menanamkan pendidikan dini kepada anak-anak dan masyarakat untuk mencintai dan menjaga kelestarian alam dan lingkungan, menjadi toko produk khas pertanian kreatif berbasis ilmu, kreatifitas, inovasi, dan kemandirian, meningkatkan semangat berwirausaha generasi muda dalam menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat dengan berbasiskan pertanian. Dengan kekuatan visi, misi, serta potensi yang dimiliki oleh Cresh, usaha rangkaian tanaman hias kreatifini memiliki peluang yang bisa dikembangkan untuk menjadi usaha yang besar dan mampu mencapai tujuannya dengan menerapkan strategi pengembangan usaha yang tepat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu metode analisis yang mampu memberikan beberapa alternatif strategi terbaik yang bisa dilakukan dalam pengembangan Cresh. Dalam merumuskan strategi pengembangan yang dilakukan peneliti menggunakan landasan teori yang dikemukakan oleh David 2006 yaitu terdapat tiga tahapan analisis yang bisa dilakukan dalam mengembangkan strategi. Tahapan tersebut meliputi tahap input, tahap pencocokan, dan tahap pengambilan keputusan. Tahap input merupakan tahapan dengan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap suatu organisasi dalam menjalankan usahanya. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor internal dan faktor eksternal organisasi. Analisis faktor internal perusahaan meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi dari dalam organisasi tersebut. Faktor internal yang dapat dianalisis yakni manajemen, pemasaran, keuangan akuntansi, produksi dan operasi, riset dan pengembangan, dan sistem informasi manajemen. Selanjutnya hasil analisa faktor internal tersebut kemudian dianalisis faktor-faktor mana saja yang merupakan kekuatan dan kelemahan organisasi. Setelah mengetahui faktor kekuatan dan kelemahan tersebut langkah selanjutnya adalah memformulasikannya ke dalam matriks IFE. 39 Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan organisasi dari luar organisasi tersebut. Hal yang dapat dianalisa dari faktor eksternal yakni lingkungan umum dan lingkungan industri. Lingkungan umum meliputi sosioekonomi ekonomi, sosial, demografi, dan iklim, teknologi, dan pemerintah. Sedangkan lingkungan industri meliputi persaingan antar perusahaan, masuknya pesaing baru, produk substitusi, kekuatan tawar menawar penjual pemasok, dan kekuatan tawar menawar pembeli konsumen. Analisa terhadap faktor eksternal tersebut kemudian diidentifikasi mana yang termasuk ancaman dan peluang bagi organisasi, untuk diformulasikan ke dalam matriks EFE. Hasil dari matriks IFE dan EFE kemudian digambarkan dalam matrik I-E untuk diperoleh posisi perusahaan saat ini, sehingga dapat diketahui strategi alternatif mana saja yang digunakan dengan kondisi organisasi saat ini. Sedangkan analisis SWOT berfungsi untuk merumuskan alternatif strategi sebagai hasil analisis dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang menghasilkan alternatif strategi SO kekuatan-peluang, ST kekuatan-ancaman, WO kelemahan-peluang, WT kelemahan-ancaman. Langkah terakhir adalah pengambilan keputusan untuk menentukan strategi yang paling tepat dari semua alternatif strategi yang ada. Pengambilan keputusan ini menggunakan alat analisis yaitu berupa matriks perencanaan strategi kuantitatif Quantitave Strategic Planning Matrix-QSPM dan Arsitektur strategik. Strategi alternatif terbaik yang dihasilkan dipetakan berdasarkan waktu pelaksanaannya dan tetap berlandaskan pada visi dan misi dari Cresh sehingga tidak terjadi penyimpangan tujuan yang akan dicapai oleh Cresh sebagai usaha rangakaian tanaman hias kreatif. Adapun kerangka pemikiran operasional penelitian dapat dilihat pada Gambar 7. 40 Gambar 7 . Kerangka Pemikiran Operasional Strategi Pengembangan Cresh Cresh Creative Shop Identifikasi Permasalahan : 1. Produksi yang dilakukan masih terbatas dan belum mampu memenuhi permintaan yang semakin meningkat 2. Terbatasnya SDM produksi yang mampu berkreasi membuat produk pertanian kreatif 3. Belum memiliki Jaringan distribusi yang baik dalam penjualan produknya. Visi dan Misi Organisasi Strategi Pengembangan Usaha Tahap 1: Tahap Input Analisis Lingkungan Internal melalui Matriks IFE Analisis Lingkungan Eksternal melalui Matriks EFE  Manajemen  Keuangan akuntansi  Produksi dan operasi  Pemasaran  Riset dan pengembangan  Sistem Informasi Manajemen Lingkungan Umum : Sosioekonomi, Teknologi, Pemerintahan Lingkungan Industri : Persaingan dan masuknya pesaing baru, produk substitusi kekuatan tawar menawar baik antar penjual pemasok dan pembeli konsumen Tahap 2: Tahap Pencocokan Matriks I-E Analisis SWOT Tahap 3: Keputusan Matriks QSP, Arsitektur Strategi Strategi Bisnis Prioritas IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian