Matriks Internal-Eksternal I-E Kerangka Pemikiran Teoritis 1. Konsep Manajemen Strategis

34

3.1.7. Matriks Internal-Eksternal I-E

Matriks I-E menggunakan parameter yang meliputi parameter kekuatan internal dan pengaruh eksternal perusahaan yang masing-masing akan dididentifikasi ke dalam elemen eksternal dan internal melalui matriks Eksternal Factor Evaluation EFE dan Internal Factor Evaluation IFE. Tujuan penggunaan matriks I-E adalah untuk memperoleh strategi bisnis ditingkat perusahaan yang lebuh detail Rangkuti 2000. Menurut David 2004, tujuan melakukan audit eksternal dalam suatu matriks EFE adalah untuk mengembangkan daftar terbatas peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan dan ancaman yang harus dihindari. Audit eksternal tersebut meliputi aspek ekonomi, sosial budaya, politik, pemerintah, teknologi, persaingan, dan konsumen. Sementara audit internal dalam matriks I-E dilakukan dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan internal perusahaan dibidang-bidang fungsional, termasuk manajemen, pemasaran, keuangan akunting, produksi operasi, pendidikan dan pengembangan dan sistem informasi komputer David 2004. Pengembangan kedua matriks tersebut menghasilkan matriks internal- eksternal I-E yang menghasilkan sembilan macam sel yang diperlihatkan kombinasi total nilai terboboti dari matriks IFE-EFE. Tetapi, pada prinsipnya kesembilan sel dapat dikelompokan menjadi tiga strategi utama yang memiliki implikasi strategi yang berbeda. Pertama, Growth Strategy, dapat disebut tumbuh dan bina. Divisi ini berbeda dengan sel I, II, atau IV. Dalam hal ini perusahaan biasanya mengejar pertumbuhan dalam keuntungan,pangsa pasar, dan tujuan primer lain. Strategi Intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Kedua, Stability Strategy, dapat dikelola dengan strategi pertahankan dan pelihara. Divis ini berada pada sel III, V, VII. Perusahaan menerapkan strategi tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan. Tujuannya relatif dipensif , yaitu menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan profit. Ketiga, Retrechment Strategy, dapat pula disebut strategi panen atau divestasi. Divisi ini mesuak ke dalam sel VI, VII, IX. Pada saat kelangsungan 35 hidup perusahaan terancam dan tidak lagi dapat bersaing secara efektif. Seringkali strategi ini menekankan pada penghematan.

3.1.7. Analisis Strenghts, Weaknesses, Opportunities, and Threats SWOT