14 ruangan menimbulkan gairah dan semangat dalam bekerja. Selain hal tersebut,
tanaman hias digunakan sebagai salah satu komponen dalam dekorasi ruangan untuk acara-acara tertentu seperti acara perkawinan, seminar, rapat, pameran, atau
berbagai acara seremonial maupun non seremonial Endah 2007. Menurut Rukmana 1997, secara umum fungsi tanaman hias antara lain:
1. Keindahan estetis Tanaman yang diatur menurut suatu komposisi yang dapat membuahkan rasa
indah dan puas pada orang yang memandangnya. Perangkaian tanaman hias yang baik dapat digunakan sebagai penyaluran jiwa seni dan mengubah mood
terhadap orang yang memandangnya. 2. Stabilitator atau pemelihara lingkungan
Pencemaran lingkungan telah terjadi di mana-mana. Keberadaan tanaman hias di sekitar kita dapat meredam suara, menyaring debu, menyerap gas-gas
berbahaya, memelihara suhu dan kelembaban. Tanaman hias juga dapat menimbulkan udara yang sejuk dan nyaman walaupun udara bebas sebenarnya
sangat terik. 3. Pendidikan edukatif
Tanaman dapat menimbulkan rasa cinta pada alam dan membentuk watak seseorang. Hal ini dapat diterapkan pada penataan taman di sekolah-sekolah.
4. Pemelihara lingkungan higienis Keindahan tanaman hias dapat menumbuhkan rasa puas, tenteram, dan tenang
sehingga memelihara kesehatan jiwa manusia. Dalam proses asimisasi, tanaman menghasilkan oksigen dari zat asam arang ke udara sehingga udara
menjadi segar kembali. 2.2. Strategi dan Klasifikasinya
2.2.1 Pengertian Strategi
Menurut David 2006, strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis dapat mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi,
pengembangan produk, penetrasi pasar, pengurangan bisnis, divestasi, likuidasi, dan joint venture. Strategi adalah tindakan potensial yang membutuhkan
keputusan manajemen tingkat atas dan sumberdaya perusahaan dalam jumlah yang besar. Selain itu, strategi memiliki konsekuensi yang multifungsi dan
15 multidimensi serta perlu mempertimbangkan faktor-faktor internal dan eksternal
yang dihadapi perusahaan. Tjipto 1997 menyatakan bahwa strategi dapat dilihat dari dua perspektif.
Persepektif pertama, strategi adalah apa yang ingin dilakukan intends to do, program
untuk menentukan
dan mencapai
tujuan organisasi
dan mengimplementasikan misinya. Hal ini bermakna bahwa manajer memainkan
peranan yang aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi organisasi. Perspektif kedua, strategi merupakan apa yang organisasi akhirnya lakukan
eventually does, artinya pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Purwanto 2007 mengemukakan bahwa strategi
menjadi suatu kerangka yang fundamental tempat suatu organisasi akan mampu menyatakan kontinuitasnya yang vital, sementara pada saat yang bersamaan ia
akan memiliki kekuatan untuk menyesuaikan terhadap lingkungan yang selalu berubah.
Yoshida 2006 mengemukakan bahwa strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian
segala keunggulan organisasi dalam menghadapi tantangan dan ancaman potensial untuk dihadapi di masa datang oleh organisasi yang bersangkutan. Selain itu, Hax
dan Majluf, diacu dalam Yoshida 2006 menyatakan bahwa strategi yang komprehensif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Strategi bersifat koheren, menyatu dan menunjukan pola keputusan yang integratif.
2. Strategi menentukan dan menyatakan secara tersurat arah organisasi terutama dalam hal tujuan jangka panjang, program-program kegiatan yang akan
dilakukan dan prioritas alokasi sumberdaya. 3. Strategi digunakan untuk memilih bisnis apa yang akan dimasuki oleh
organisasi saat ini atau yang akan ditekuni oleh organisasi tersebut di masa yang akan datang.
4. Strategi merupakan usaha organisasi untuk mencapai keunggulan jangka panjang secara terus menerus dalam setiap bisnis yang dimasukinya dan dari
ancaman yang berasal dari lingkungan bisnis yang dihadapinya.
16 5. Strategi menentukan kontribusi natural ekonomi dan non ekonomis bagi para
stakeholders yang bersangkutan.
2.2.2. Klasifikasi Strategi