VIII KESIMPULAN DAN SARAN
8.1. Kesimpulan
Faktor-faktor lingkungan internal perusahaan Cresh terdiri atas kekuatan dan kelemahan. Berdasarkan hasil analisis, Cresh memiliki 10 kekuatan dan 10
kelemahan. Kekuatan utama Cresh adalah “Dikelola oleh mahasiswa yang
berkompeten di bidangnya, semangat bekerja keras, dan kreatif ” dengan nilai skor
0,2097 , sedangkan kelemahan utama Cresh adalah “belum memiliki tempat
sendiri dengan nama Cresh untuk dijadikan toko dan display produk ” dengan nilai
skor sebesar 0,0718. Faktor-faktor lingkungan eksternal yang dihadapi oleh Cresh terdiri dari peluang dan ancaman. Berdasarkan hasil analisis, Cresh memiliki 11
peluang dan 6 ancaman dalam menjalankan usahanya. Peluang utama Cresh adalah
“Trend ekonomi kreatif yang semakin meningkat” dengan nilai skor 0,2222
, sedangkan ancaman utama Cresh adalah “Adanya produk sejenis atau produk substitusi yang akan muncul” dengan nilai skor sebesar 0,2418.
Hasil Matriks IE menunjukkan posisi Cresh berada pada sel II yang memberi rekomendasi untuk tumbuh dan kembangkan. Strategi yang paling sesuai
dengan Cresh adalah strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk atau integratif integrasi ke belakang, integrasi ke depan,
dan integrasi horizontal. Matriks SWOT menghasilkan sembilan alternatif strategi, lalu kemudian melalui matriks QSP diperoleh prioritas strategi yang
sebaiknya dilaksanakan Cresh yaitu 1 Membangun mitra kerja sama yang kontinu dalam hal penyediaan input, sumber modal, pemasaran produk, dan
penelitian dan pengembangan dalam usaha pengembangan produk , 2 Melakukan penelitian dan pengembangan produk yang berkelanjutan untuk
tetap bisa memenuhi kebutuhan konsumen akan produk yang kreatif dan berkualitas, 3 Membangun jaringan distribusi produk dalam menjangkau
segmentasi pasar yang lebih luas , 4 Membuat hak paten produk-produk Cresh untuk menjaga identitas produk Cresh, 5 Mencari tempat yang tetap dan
strategis untuk display dan penjualan produk sebagai branding Cresh sebagai toko rangkaian tanaman hias kreatif, 6 Merekrut SDM yang potensial dan kreatif
untuk produksi, pemasaran, dan pendistribusian produk, 7 Membuat SOP yang
131 jelas dan tertulis terkait sistem kerja, pengelolaan keuangan, proses produksi,
perawatan produk, dan proses pendistribusian produk, 8 Mempromosikan produk melalui kampanye peduli lingkungan kepada masyarakat untuk menjaga
dan merawat tanaman, 9 Membuat perizinan badan hukum usaha. Semua strategi ini dapat diterapkan oleh Cresh berdasarkan waktu pelakasanaannya,
sehingga digunakanlah arsitektur strategik yang menghasilkan strategi-strategi pengembangan Cresh yang bisa diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan
rencana strategis, visi, misi, dan tujuan Cresh dalam pengembangan usahanya.
8.2. Saran