Analisis Matriks Internal-Eksternal I-E

108

11.4. Analisis Matriks Internal-Eksternal I-E

Dengan menggabungkan hasil analisis matriks IFE dan EFE, maka akan diperoleh matriks IE yang menunjukan kondisi internal dan eksternal Cresh. Total skor IFE adalah 2,5657 yang menggambarkan bahwa usaha Cresh berada pada kondisi internal rata-rata, dan total skor EFE adalah 3.0830 yang menggambarkan bahwa Cresh berada dalam kondisi eksternal tinggi. Gambar 18. Matriks I-E Creative Shop Cresh Pada Matriks IE ditunjukkan bahwa posisi Cresh berada pada sel II yang artinya tumbuh dan kembangkan. Strategi yang dapat diterapkan adalah strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk atau integratif integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal. Strategi penetrasi pasar adalah berusaha mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk atau jasa saat ini di pasar yang ada sekarang melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih baik. Strategi pengembangan pasar adalah memperkenalkan produk atau jasa saat ini ke wilayah geografis baru. Selanjutnya strategi pengembangan produk adalah mengupayakan peningkatan penjualan melalui perbaikan produk atau jasa saat ini atau pengembangan produk atau jasa baru. Sebagai usaha yang baru tumbuh dan masih berkembang, Cresh bisa menerapkan strategi intensif yang meliputi penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk atau integratif yang meliputi integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal. Jadi strategi Intensif pertama yang Kuat Sedang Lemah 3.0 – 4.0 2.0 – 2.99 1.0 – 1.99 Tinggi Sedang Rendah 3.0 – 4.0 2.0 – 2.99 1.0 – 1.99 3. 4. 2. 1. 3. 1. 2. 109 bisa diterapkan dalam pengembangan usaha Cresh adalah penetrasi pasar yaitu dengan mencari pangsa pasar yang lebih besar melalui upaya pemasaran yang lebih baik mengingat Cresh adalah usaha yang baru dan saat ini pasar belum jenuh dengan produk-produk yang ada. Selain itu, permintaan pasar yang semakin meningkat akan produk-produk Cresh menjadi peluang bagi Cresh untuk melakukan upaya pemasaran yang lebih baik sehingga ke depan pangsa pasar Cresh semakin banyak dan luas. Selanjutnya strategi kedua yang bisa diterapkan oleh Cresh adalah pengembangan pasar. Hal ini perlu dilakukan untuk memperkenalkan produk Cresh kepada konsumen di wilayah geografis yang baru sehingga dapat dikenal dan dinikmati oleh konsumen di wilayah yang lain untuk memperluas pasar. Strategi yang ketiga yang dapat dilakukan adalah pengembangan produk yaitu Cresh berusaha untuk selalu meningkatkan penjualan dengan perbaikan-perbaikan produknya atau melakukan pengembangan produk. Hal ini sangat sesuai mengingat semua produk Cresh adalah produk yang kreatif dan inovatif sehingga upaya pengembangan produk mutlak untuk dilakukan. Strategi integratif yang bisa dilakukan oleh Cresh adalah strategi integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal. Strategi-strategi ini bisa dilakukan dengan melakukan kepemilikan atau kendali yang cukup besar atas pemasok, distributor, dan pesaing. Strategi integrasi ke belakang bisa dilakukan Cresh dengan melakukan hubungan kemitraan dan kerja sama dalam hal penyediaan input produk-produk Cresh sehingga pasokan input bisa kontinu dan Cresh bisa memiliki pengaruh besar atas pemasok. Strategi integrasi ke depan bisa dilakukan Cresh dengan cara memperluas jaringan pemasaran dan memperbaiki jalur distribusi sekaligus menambah distibutor dalam upaya memaksimalkan penjualan produk-produk Cresh. Selanjutnya strategi integrasi horizontal bisa dilakukan Cresh dengan cara berusaha menciptakan produk-produk berkualitas dan kreatif untuk tetap menarik konsumen dan bisa mengungguli pesaing lainnya. Matriks IE digunakan untuk menghasilkan gambaran strategi secara umum yang dapat dilakukan tanpa menghubungkannya dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan serta peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Agar diperoleh strategi yang lebih spesifik maka digunakan matriks SWOT yang dibuat dengan 110 melihat faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sehingga grand strategy yang dihasilkan matriks IE dapat disesuaikan dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan saat ini. SWOT dapat digunakan oleh perusahaan untuk melengkapi matriks IE melalui alternatif-alternatif strategi yang lebih spesifik. Dengan kata lain strategi yang akan diperoleh melalui matriks SWOT dirumuskan berdasarkan pada pengembangan dari matriks IE. 11.5. Analisis Matriks SWOT Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang diperoleh melalui analisis internal dan eskternal Cresh, maka dapat diformulasikan alternatif strategi dengan menggunakan matriks SWOT Lampiran 8. Beberapa alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh Cresh antara lain adalah : 1 Strategi S-O Strengths - Opportunities Strategi SO adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal Cresh untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang dapat diterapkan pada perusahaan yakni sebagai berikut : a Membuat SOP yang jelas dan tertulis terkait sistem kerja, pengelolaan keuangan, proses produksi, perawatan produk, dan proses pendistribusian produk S1, S2, S3, S4, S9, O4, O6, O8, O11. Kekuatan perusahaan seperti pengorganisasian kerja berjalan dengan baik, sistem kontrol dan perhatian yang baik antar tim manajemen , dikelola oleh mahasiswa yang berkompeten di bidangnya, semangat bekerja keras, dan kreatif dapat dimanfaatkan perusahaan untuk menangkap peluang-peluang seperti kesadaran masyarakat akan pentingnya produk ramah lingkungan semakin meningkat, banyak hobies yang antusias pada jenis tanaman hias baru dan lucu, Cresh berpartisipasi memelihara kelestarian lingkungan, dan perkembangan teknologi produksi, komunikasi, informasi, dan transportasi. SOP yang jelas dan tertulis terkait sistem kerja, pengelolaan keuangan, proses produksi, perawatan produk, dan proses pendistribusian produk dalam hal ini sangat penting untuk Cresh untuk bisa menjadi usaha yang baik dan profesional. Selama ini walaupun pengelolaan secara organisasi sudah cukup baik namun terkait sistem kerja belum begitu profesional seperti proses 111 perekrutan, pelatihan-pelatihan, dan belum adanya punishment and reward dalam pengelolaannya. Selain itu, pencatatan keuangan yang masih kurang rapih dan teratur karena memang selama ini belum adanya standarisasi pengelolaan keuangan sehingga masih banyak catatan-catatan keuangan yang masih terpisah dan belum dikumpulkan jadi satu. Proses produksi untuk menghasilkan produk yang kreatif dan berkualitas membutuhkan standarisasi dalam proses produksinya seperti tata cara pembuatan, perawatan dan lain-lain sehingga nantinya produk yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Selanjutnya yang perlu untuk dibuat SOP yang jelas dan tertulis adalah perawatan dan pendistribusian produk. Hal ini penting karena produk-produk Cresh adalah produk pertanian yang cepat busuk dan sangat rentan dengan goncangan maupun perlakuan yang tidak sesuai. Ketika sudah dibuat SOP mengenai perawatan dan pendistribusian produk-produk Cresh maka diharapkan produk-produk Cresh bisa dinikmati oleh konsumen dalam keadaan baik dan segar sesuai dengan harapan konsumen. b Membangun mitra kerja sama yang kontinu dalam hal penyediaan input, sumber modal, pemasaran produk, dan penelitian dan pengembangan dalam usaha pengembangan produk S3, S4, S6, S8, S9, S10, O1, O3, O4, O5, O6, O7, O8, O9, O10, O11. Dalam rangka mencapai misi Cresh untuk menyediakan rangkaian tanaman hias kreatif yang unik, lucu, berkualitas, dan kontinu, Cresh perlu menjamin dalam hal ketersediaan input sesuai yang dibutuhkan, sumber modal untuk pengembangan usahanya, menjamin produk bisa dinikmati konsumen dengan strategi pemasaran yang baik, dan terus berusaha melakukan penelitian dan pengembangan usaha sehingga bisa menjadi usaha yang besar dan profesional. Hal ini bisa dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan beberapa pihak misalnya dengan pemasok seperti pemasok wadah tanaman, media tanam, tanaman, dan ornamen penghias produk untuk kontinuitas bahan baku, kerja sama dengan investor seperti DPKHA IPB maupun lembaga keuangan untuk peningkatan modal usaha, 112 kerjasama dengan distributor untuk penyaluran dan pemasaran produk, dan kerjasama dengan lembaga-lembaga atau instansi terkait seperti LPPM IPB untuk proses penelitian dan pengembangan usaha Cresh. Dengan demikian diharapkan Cresh mampu menjadi usaha yang besar dan mampu memenuhi permintaan konsumen yang meningkat akan produk- rangkaian tanaman hias kreatifyang unik, lucu, kontinu, dan berkualitas. 2 Strategi W-O Weaknesses - Opportunities Strategi W-O adalah strategi yang ditujukan untuk mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang eksternal. Strategi W-O yang dapat diterapkan oleh Cresh adalah sebagai berikut: a Membuat perizinan badan hukum usaha W1, W3, W4, O1, O3, O8, O10, O11 Peluang-peluang seperti pertumbuhan ekonomi masyarakat yang baik, trend ekonomi kreatif yang semakin meningkat, Cresh berpartisipasi memelihara kelestarian lingkungan, kebijakan pemerintah untuk pengembangan UMKM, perkembangan teknologi produksi, komunikasi, informasi, dan transportasi dapat dimanfaatkan perusahaan untuk mengatasi kelemahan perusahaan seperti belum memiliki badan hukum usaha, belum adanya pelanggan yang kontinu, dan belum memiliki jaringan distribusi yang baik. Strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelemahan tersebut adalah dengan membuat perizinan badan hukum usaha. Hal ini sangat penting bagi Cresh untuk mengembangkan usahanya. Badan hukum usaha sangat bermanfaat bagi Cresh dalam rangka menjalin kerjasama dengan beberapa pihak baik untuk kerjasama dalam mendapatkan bahan baku dari pemasok, kerjasama pemasaran, dan kerjasama penelitian dan pengembangan usaha. Hal ini untuk memperkuat bargaining position Cresh atau sebagai bentuk legalisasi Cresh sehingga pihak-pihak yang nantinya bekerja sama dengan Cresh bisa lebih percaya. Dengan demikian, kelemahan-kelemahan Cresh yang meliputi belum adanya pelanggan yang kontinu dan belum memiliki jaringan distribusi yang baik dapat diatasi ketika Cresh mampu bekerjasama dengan pihak- 113 pihak terkait yang tentunya dalam kerjasama tersebut ada surat izin usaha sehingga pihak-pihak terkait yakin dalam program kerjasama tersebut bisa menguntungkan kedua belah pihak. b Merekrut SDM yang potensial dan kreatif untuk produksi, pemasaran, dan pendistribusian produk W3, W4, W5, W8, W9, O1, O3, O4, O5, O6, O7, O8, O9, O10, O11. Saat ini perusahaan belum mampu memenuhi kebutuhan pasar akan produk-rangakaian tanaman hias kreatif. Hal ini disebabkan karena kurangnya SDM yang potensial dan kreatif yang mampu untuk memproduksi produk yang kreatif dan inovatif mengingat untuk memproduksi produk-produk Cresh dibutuhkan keterampilan dan kreativitas yang tinggi. Selain kekurangan SDM produksi, Cresh ke depan diharapakan mampu merekrut SDM yang potensial dan memiliki kompetensi yang bagus untuk memasarkan dan mendistribusikan produk. Dengan adanya SDM yang potensial dan kreatif untuk produksi, pemasaran, dan pendistribusian produk diharapkan Cresh mampu memproduksi produk-produk kreatif dengan kontinu serta mampu memasarkan dan mendistribusikannya sehingga Cresh mampu memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat. . c Membangun jaringan distribusi produk dalam menjangkau segmentasi pasar yang lebih luas W3, W4, W5, O1, O2, O3, O4, O5, O6, O9, O10, O11. Saat ini perusahaan memiliki kelemahan belum memiliki jaringan distribusi produk yang baik. Selain itu, Cresh karena kapasitas produksinya masih terbatas maka belum mampu menjangkau segmentasi pasar yang lebih luas baik untuk anak-anak, remaja, maupun dewasa. Dengan peluang yang ada perusahaan dapat membangun jaringan distribusi produk dan membuka segmentasi pasar yang lebih luas. Strategi yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan integrasi ke depan yaitu dengan peningkatan kontrol atas distributor atau pengecer dengan cara kerja sama dalam pendistribusian produk dan memastikan distribusi produk bisa berjalan lancar. Hal ini nantinya Cresh akan memiliki jaringan 114 distribusi yang baik dan bisa memastikan produk bisa dinikmati oleh konsumen. Selain itu strategi pengembangan pasar perlu dilakukan dengan cara memperkenalkan produk-produk Cresh ke wilayah geografis yang baru di luar jabodetabek dalam rangka memperluas pasar bagi Cresh. d Mencari tempat yang tetap dan strategis untuk display dan penjualan produk sebagai branding Cresh sebagai toko rangkaian tanaman hias kreatif W5, W8, O3, O4, O5, O6, O7, O9, O10, O11. Salah satu kelemahan Cresh saat ini adalah belum memiliki tempat yang tetap untuk display dan penjualan produk sebagai branding cresh sebagai toko rangakaian tanaman hias kreatif. Hal ini membuat Cresh harus mencari-cari tempat untuk display dan memasarkan produknya. Cara yang sering dilakukan oleh Cresh adalah dengan menitipkan produknya di toko-toko tanaman dan menghadirkan produk-produk Cresh di pameran- pameran baik di lingkungan kampus IPB maupun di luar kampus. Hal ini akhirnya konsumen tidak dapat mengakses dengan leluasa untuk mendapatkan produk –produk Cresh karena harus mendatangi tempat penjualan tanaman yang di sana bukan hanya produk-produk Cresh yang dibutuhkannya atau konsumen harus mendatangi pameran-pameran yang biasanya pameran tidak selalu kontinu. Oleh karena itu, untuk bisa mengahadirkan produk-rangkaian tanaman hias kreatifkepada konsumen maka Cresh diharapkan memiliki tempat yang tetap dan strategis untuk display dan penjualan produk sebagai branding Cresh sebagai toko rangakaian tanaman hias kreatif. 3 Strategi S-T Strengths - Treaths Strategi S-T adalah strategi yang menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Beberapa strategi S-T yang dapat dijalankan Cresh adalah: a Membuat hak paten produk-produk Cresh untuk menjaga identitas produk Cresh S3, S4, S6, S7, S8, S9, T4, T5, T6. Sebagai usaha yang menawarkan produk-produk kreatif dan inovatif seperti rangkaian tanaman hias yang berbentuk boneka lucu dengan segala pernak-perniknya, Cresh ke depan diharapkan memiliki hak 115 paten untuk menjaga identitas produknya. Hal ini didasarkan lebih kepada banyaknya pesaing dan adanya produk yang sejenis yang akan muncul karena memang tidak ada hambatan yang berarti untuk masuk ke dalam pasar. Di satu sisi Cresh diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitasnya dalam memnuhi kebutuhan konsumen, tapi di sisi lain untuk menjaga identitas produknya yang kreatif diharapkan Cresh memiliki hak paten atas produknya sehingga Cresh bisa menjadi perusahaan yang besar dan mampu menjadi pemain utama dalam industri rangakaian tanaman hias kreatif. b Mempromosikan produk melalui kampanye peduli lingkungan kepada masyarakat untuk menjaga dan merawat tanaman S3, S4, S5, S6, S7, S8, S9, S10, T3 Strategi 8S8. Adanya isu tentang pemanasan global dan kerusakan lingkungan membuat masyarakat sadar dan peduli akan pentingnya menjaga kelestraian lingkungan. Hal ini bisa dimanfaatkan Cresh untuk bisa lebih menggencarkan kegiatan promosinya akan produk-produk Cresh yang ramah lingkungan dan berpartisipasi dalam memelihara lingkungan. Selain itu, banyak juga fenomena saat ini yang terjadi yaitu kurangnya kepeduliaan masyarakat untuk menjaga dan merawat tanaman. Sehingga strategi yang bisa dilakukan untuk hal ini adalah dengan mempromosikan produk Cresh melalui kampanye peduli lingkungan kepada masyarakat untuk menjaga dan merawat tanaman Dengan demikian diharapkan mampu menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga dan merawat tanaman dan lingkungan untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Hal ini juga bisa dijadikan peluang untuk menawarkan produk-produk Cresh yang ramah lingkungan. 4 Strategi W-T Weaknesses - Treaths Strategi W-T adalah strategi yang ditujukan untuk mengurangi kelemahan internal yang dimiliki dan menghindari ancaman eksternal yang ada. Strategi W-T yang dapat dijalankan Cresh adalah : 116 a Melakukan penelitian dan pengembangan produk yang berkelanjutan untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan konsumen akan produk yang berkualitas dan kreatif W8, W10, T5, T6. Cresh sebagai usaha yang menawarkan produk-rangkaian tanaman hias kreatif diharapkan selalu melakukan inovasi-inovasi dalam produk dan usahanya. Hal ini sangat penting agar Cresh mampu memenuhi kebutuhan sesuai yang diinginkan oleh konsumen serta Cresh mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang lain. Agar Cresh selalu senantiasa sesuai dengan dinamika pasar maka penelitian dan pengembangan mutlak dilakukan. Strategi yang bisa dilakukan adalah dengan merespon pasar dengan melakukan penelitian dan pengembangan produk yang berkelanjutan untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan konsumen akan produk yang berkualitas dan kreatif. Adapun untuk penelitian lebih lanjut diharapakan dilakukan penelituian untuk menjaga daya tahan produk Cresh agar tidak mudah rusak dan tetap segar, serta untuk menjaga produk-produk Cresh agar tetap utuh dalam proses pendistribusiannya. Berdasarkan hasil analisis SWOT terdapat sembilan strategi yang bisa dilakukan Cresh dalam pengembangan usahanya. Strategi-strategi ini selaras dengan strategi yang dihasilkan dari matriks IE yang meliputi strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk dan strategi integrasi Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, dan integrasi horizontal. Tabel 14 berikut menunjukkan keselarasan strategi antara hasil dari matriks IE dan matriks SWOT. 117 Tabel 14 . Keselarasan Strategi Hasil Matriks SWOT dan Matriks IE No Strategi Hasil Matriks SWOT Strategi Hasil Matriks IE 1. Membuat SOP yang jelas dan tertulis terkait sistem kerja, pengelolaan keuangan, proses produksi, perawatan produk, dan proses pendistribusian produk Strategi integrasi horizontal dan pengembangan produk 2. Membangun mitra kerja sama yang kontinu dalam hal penyediaan input, sumber modal, pemasaran produk, dan penelitian dan pengembangan dalam usaha pengembangan produk Strategi integrasi ke belakang, integrasi ke depan, pengembangan produk, dan penetrasi pasar 3. Membuat perizinan badan hukum usaha Strategi integrasi horizontal 4. Merekrut SDM yang potensial dan kreatif untuk produksi, pemasaran, dan pendistribusian produk Strategi integrasi ke belakang, pengembangan produk, penetrasi pasar, dan pengembangan pasar 5. Membangun jaringan distribusi produk dalam menjangkau segmentasi pasar yang lebih luas Strategi penetrasi pasar dan pengembangan pasar 6. Mencari tempat yang tetap dan strategis untuk display dan penjualan produk sebagai branding Cresh sebagai toko rangkaian tanaman hias kreatif Strategi integrasi horizontal dan penetrasi pasar 7. Membuat hak paten produk-produk Cresh untuk menjaga identitas produk Cresh Strategi integrasi horizontal dan pengembangan produk 8. Mempromosikan produk melalui kampanye peduli lingkungan kepada masyarakat untuk menjaga dan merawat tanaman Strategi penetrasi pasar dan pengembangan pasar 9. Melakukan penelitian dan pengembangan produk yang berkelanjutan untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan konsumen akan produk yang berkualitas dan kreatif Strategi pengembangan produk

7.7. Analisis QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix