Klasifikasi ikan tuna Sumber Daya Ikan Tuna .1 Deskripsi umum ikan tuna

atas, sirip perut kecil, sirip ekor bercagak agak ke dalam dengan jari-jari penyokong menutup seluruh ujung hyperal, tubuhnya tertutup oleh sisik berwarna biru dan agak gelap pada bagian atas tubuhnya. Sebagian memiliki sirip tambahan yang berwarna kuning cerah dengan pinggiran berwarna gelap. Ikan tuna juga merupakan komoditas ekspor utama sektor perikanan setelah udang. Daerah usaha penangkapannya terutama terpusat di perairan Indonesia bagian timur dan daerah lain yang berlangsung berhadapan dengan samudera hindia maupun yang termasuk perairan ZEEI Subani dan Barus, 1989. Menurut DKP 2005, pergerakan migrasi kelompok ikan tuna di wilayah perairan Indonesia mencakup wilyarah perairan pantai, teritorial, dan zona ekonomi ekslusif ZEE indonesia. Migrasi ikan tuna di perairan Indonesia merupakan bagian dari jalur migrasi tuna dunia karena wilayah Indonesia terletak pada lintasan perbatasan perairan antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Migrasi kelompok tuna yang melintasi wilayah perairan pantai dan teritorial terjadi akibat perairan tersebut berhubungan langsung dengan pengaruh perairan kedua samudera tersebut sehingga beberapa wilayah perairan pantai dan teritorial memiliki sumberdaya perikanan tuna yang besar.

2.5.2 Klasifikasi ikan tuna

Menurut Saanin 1984, ikan tuna diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Animalia Sub Kingdom: Metazoa Filum: Chordata Sub filum: Vertebrata Kelas: Pisces Sub Kelas: Teleostei Ordo: Percomorphi Sub Ordo: Scombridea Famili: Scombridae Genus: Thunnus Spesies: Thunnus obesus Thunnus albacores Berdasarkan klasifikasi Collette 1983, ikan tuna dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1 Yellowfin Yellowfin tuna termasuk jenis ikan berukuran besar, mempunyai dua sirip dorsal dan sirip anal yang panjang. Sirip dada pectoral fin melampui awal sirip punggung dorsal kedua, tetapi tidak melampui pangkalnya. Ikan tuna jenis ini bersifat pelagic, oceanic, berada di atas dan di bawah termoklin. Termoklin adalah suatu lapisan di perairan di mana dapat terjadi perubahan suhu secara drastis terhadap kedalaman. Ikan jenis yellowfin biasanya membentuk scholling gerombolan di bawah permukaan air pada kedalaman kurang dari 100 meter. Ukuran panjang dari yellowfin dapat mencapai lebih dari 200 cm dengan rata-rata 150 cm. 2 Bigeye Thunnus obesus Bigeye merupakan salah satu jenis ikan dengan ukuran besar, sirip dada cukup panjang pada individu yang besar dan dapat menjadi sangat panjang pada ukuran tuna yang masih kecil. Warna bagian bawah perut putih, garis-garis sisi pada ikan hidup seperti sabuk biru yang membujur disepanjang badan. Ikan tuna jenis bigeye ini memilki dua sirip punggung D1 berwarna kuning terang sedangkan sirip punggung dua D2 berwarna Kuning muda, jari-jari sirip tambahan kuning terang dan sedikit hitam pada ujungnya. Penyebaran bigeye dari perairan tropis ke sub tropis yang biasanya berada pada kedalaman hingaa 200 meter. 3 Southern bluefin Thunnus maccoyii Tuna jenis soutern bluefin merupakan salah satu jenis ikan terbesar, sirip dadanya sangat pendek kurang dari 80 panjang kepala, dan tidak pernah mencapai jarak antara kedua sirip punggung. Warna bagian bawah perut putih keperakan dengan garis melintang yang tidak berwarna berselang-selang dengan deretan bintik yang tidak berwarna, hal ini akan terlihat pada southern bluefin dalam keadaan segar. Southern bluefin menyebar diseluruh bagian selatan dan samudera Hindia pada suhu 5°-10° C . Ikan ini bersifat epipelagic dan oceanic di air bersuhu dingin. Ikan ini bertelur dan berlarva pada suhu 20°- 30° c. Ikan dewasa secara musiman beruaya ke daerah hangat pada kedalaman hinnga 50 meter di bawah permukaan air. Panjang maksimal ikan ini mencapai 160-200 cm. 4 Albacore Termasuk ikan tuna jenis besar, ke arah belakang ikan ini membentuk unsur kuat dibanding dengan ikan jenis ikan tuna jenis lain. Sirip dada sangat panjang biasanya mencapai 30 panjang tubuh atau berkisar lebih dari 50 cm. Albacore tersebar disemua perairan tropik dan di perairan-perairan bersuhu sedang biasanya bersifat epilagik, mesopelagik, dan oceanik. Ke dalam perairan tempat penyebarannya antara 300 m dan maksimal pada kedalaman 600 m. Ukuran panjang badan maksimal tuna ini 120 cm. 5 Pacific bluefin Panjang cagak maksimal pacific bluefin hingga 300 cm dengan berat maksimal 198 kg, bersifat pelagis dan oceanodramus, namun pada musim-musim tertentu mendekat ke pesisir pada perairan pasifik utara Teluk Alaska-selatan California, dan dari pulau Saklir hingga selatan laut filiphina. Ikan tuna jenis ini tidak terdapat di perairan Indonesia. Feeding habit dari ikan pacific bluefin adalah sebagai predator dengan memangsa bermacam scholing kecil ikan atau cumi-cumi, juga kepiting dan organisme kecil. 6 Northern bluefin Thunnus thynnus sp Panjang total noutern bluefin maksimal hingga 458 cm dengan berat badan maksimal 684 kg. Ikan ini bersifat pelagis dan oceanodramus biasanya berada pada lapisan kedalaman antara 0-100 m. Pada perairan sebelah barat Atlantik, Northern bluefin ditemukan di perairan Kanada, Teluk Meksiko, dan Laut Karibia hingga Venezuala dan Brasil. Ikan ini juga ditemukan menyebar pada perairan Timur Atlantik, termasuk Mediterania dan sebelah laut hitam, namun ikan tuna jenis ini tidak terdapat di perairan Indonesia. Sirip punggung kedua dari noutern bluefin lebih tinggi dari sirip punggung yang pertama. Sirip dada sangat pendek kurang dari 80 panjang kepala, sisi bawa h perut berwarna putih dewasa ”keel”hitam. 7 Long tail Thunnus tonggol Panjang cagak long tail tuna maksimal 145 cm dengan berat total 259 kg. Ikan ini bersifat oceanic dan oceanodromus dengan kedalaman 10 m. Diperkirakan menyebar di sekitar perairan tropis hingga Indopacific, selat Jepang, Filiphina, Papua New Guinea, dan Austarlia, Timur India dan pesisir Somalia, tidak terdapat di perairan Indonesia. Sirip dorsal ke dua ikan ini lebih panjang dari dorsal pertamanya. Sisi bawah dan bagian perut berwarna putih keperakkan dengan totol-totol berbentuk oval yang teratur secara horizontal, sirip punggung, dada, dan pelvis kehitaman. 8 Blakcfin tuna Thunnus atlanticus Blacfin tuna bersifat dioceus, fertilisasi eksternal, bentuk tubuh fusiform. Ikan ini termasuk jenis predator berburu makrofauna. Jenis mangsa ini adalah ikan-ikan kecil dipermukaan perairan dan perairan dalam zooplankton cumi, dan decapoda larva. Panjang maksimal untuk tuna jenis blackfin tuna ini adalah 108 cm dengan berat maksimal 20,8 kg, hidup sebagai ikan pelagis, oceanodramus pada kedalaman 50 m. 2.6 Ikan Tuna yang Layak Ekspor Berdasarkan SNI 2.6.1 Tuna segar untuk