12 Ikan kemudian sudah dapat dicuci kembali. Gunakan sikat alus dan air dingin
untuk membersihkan rongga perut maupun rongga insang atau sikat plastikijuk untuk membersihkan permukaan badan ikan.
13 Sesuai dengan permintaan negara pengimpor atau untuk ikan berukuran besar
di atas 90 kg, kepala dan ekor selanjutnya dapat dipotong. Pemotongan kepala menggunakan kampak khusus, sedangkan pemotongan ekor dapat
menggunakan pisau gergaji. 14
Setelah bersih, ikan segera dibawa keruang pendingin 0°c selama kurang lebih 3 jam untuk selanjutnya dibekukan bila kapal memiliki sarana
pembekuan. 15
Penyusunan ikan dalam palka pendingin diatur sedemikian rupa sehingga ikan selalu tidak bersentuhan dengan dinding palka sekat, selalu tertutup es curai,
dan ekor ikan selalu mengarah ke lubang palka. Hal ini akan memudahkan saat pembongkaran nantinya. Ikan di dalam palka dikelompokkan menurut
mutu saat dan atau tangkapan. 16
Isi perut, insang maupun sirip harus segera disingkirkan dari tempat penyiapan dan dikumpulkan di tempat tersendiri, tidak boleh dibuang ke laut.
2.4.2 Pembongkaran palka pendingin
Pembongkaran palka dilakukan pada saat kapal telah sampai di pelabuhan. Sebelum pembongkaran dilakukan, tali-tali bongkar sling tali dan derek crane
harus sudah disiapkan. Sisa es harus dibuang dan air laut dingin dari palka dipompa keluar agar mudah melakukan pembongkaran Sabar, 1991. Cara
pembongkaran palka pendingin ikan tuna menurut Poernomo 2002, yaitu
sebagai berikut:
1 Pembongkaran ikan dari palka pendingin dapat dilakukan menggunakan katrol
dengan mengikat ekor ikan. Pada saat ikan dikeluarkan dari palka, sangat disarankan ikan dibungkus dengan kain pendingin biasanya kain terpal atau
karung tebal yang selalu dalam keadaan basah yang dikaitkan pada mata katrol. Di atas lubang palka dipasang semacam tenda untuk melindungi ikan
dan isi palka dari sinar matahari. Ikan harus dijaga agar tidak menyentuh
lubang palka, harus diusahakan sehalus mungkin tanpa tonjolan-tonjolan yang
mungkin dapat merusak kulit atau tubuh ikan.
2 Ikan dapat diturunkan dari kapal ke dermaga secara manual, namun sebaiknya
menggunakan papan peluncur. Di atas papan peluncur, sebaiknya juga diberi tenda pelindung dari sinar matahari. Permukaan dan sudut-sudut papan
peluncur harus halus dan selalu dalam keadaan basah oleh air yang terus mengalir dengan suhu sekitar 0°C. Bila papan ini cukup panjang lebih dari
2,5 m maka ikan harus diberi pelindung dengan plastikkainkarung tebal.
2.4.3 Pengangkutan ikan ke darat atau darmaga
Setelah proses pembongkaran dilakukan, langkah selanjutnya adalah pengangkutan ikan ke darat atau darmaga. Cara pengangkutan ikan tuna di darat
atau dermaga menurut Poernomo 2002 yaitu sebagai berikut:
1 Di darmaga di ujung bawah papan peluncur harus selalu siap seorang
petugas untuk menerima ikan yang diluncurkan dari atas kapal. Letakkan ikan diatas kereta dorong yang dipermukaannya telah dibatasi dengan air.
Pelindung ikan palstikkainkarung tebal juga harus selalu dalam keadaan basah.
2 Bila akan mengangkut ikan lebih dari satu, maka ikan tidak boleh saling
bertumpuk. Kereta pengangkut ikan dapat dibuat sedemikian rupa sehingga setiap ikan menempati ruang tersendiri dan tidak saling menumpuk atau
menindih dengan yang lain. 3
Pengangkutan ke pabrik harus dilakukan secepat mungkin, ikan tidak boleh menunggu lebih dari 8 menit, dan dalam waktu 10 menit sudah mencapai
pabrik.
2.5 Sumber Daya Ikan Tuna 2.5.1 Deskripsi umum ikan tuna