3 Susun faktor-faktor dalam urutan baru dimulai dari yang memilki persentase
terbesar dan hitung nilai akumulasinya; 4
Bentuk kerangka diagram dengan aksis sebelah kanan dalam bentuk kumulatif. Tinggi aksis sebelah kiri dan kanan sama;
5 Berpedoman pada aksis vertikal sebelah kiri, buat kolom secara berurutan
pada aksis horisontal yang menggambarkan kontribusi masing-masing faktor; 6
Berpedoman pada aksis vertikal sebelah kanan, buat garis yang menggambarkan persen kumulatif, dimulai dari ujung bawah aksis sebelah
kiri sampai di ujung atas aksis sebelah kanan; Tujuan utama dari checksheet lembar pengecekan ialah untuk menjamin
bahwa data dikumpulkan secara hati-hati dan akurat oleh personal operasi untuk mengontrol proses dan untuk pengambilan keputusan. Data dipresentasikan dalam
sutau format yang dapat secara cepat dan mudah digunakan dan dianalisa. Pengisian data dalam checksheet biasanya menggunakan cara tally, seperti yang
biasa dipergunakan dalam pertandingan bulutangkis atau bola voley. Checksheet seringkali digunakan untuk mengetahui ketidaksesuaian, baik
dari jumlah, lokasi, ataupun penyebabnya. Checksheet sebaiknya dapat memuat kapan
pengecekan dilakukan,
dimana, oleh
siapa, dan
terhadap produkprosesbagian yang mana.
3.4.3 Analisis diagram sebab akibat diagram tulang ikan
Masalah mutu dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor. Untuk mempermudah menganalisis penyebab dari suatu permasalahan mutu, Kaoru
Ishikawa telah mengembangkan suatu alat pengendali mutu yang disebut sebagai diagram sebab akibat. Diagram ini merupakan suatu grafik yang mengambarkan
hubungan antara suatu efek masalah dengan penyebab potensialnya. Diagram sebab dan akibat digunakan untuk mengembangkan variasi yang
luas atas suatu topik dan hubungannya, termasuk untuk pengujian suatu proses maupun perencanaan suatu kegiatan. Proses dalam membangun diagram
membantu menstimulasi pemikiran mengenai suatu isu, membantu berpikir secara rasional, dan mengundang diskusi. Proses tersebut memerlukan brainstorming
pengungkapan pendapat dari para karyawan terkait untuk memperoleh dan
menggali penyebab potensial sebanyak mungkin. Diagram sebab akibat membuat analisis terhadap mutu dapat dilakukan secara teliti untuk semua kemungkinan
penyebab, dan memberikan suatu proses untuk diikuti. Format diagram sebab dan akibat secara umum ditunjukan dalam gambar
dibawah ini
Gambar 7 Format diagram sebab akibat. Tahapan yang dilakukan dalam menyusun diagram sebab akibat Ishikawa,
1989, meliputi: 1
Tentukan masalah atau akibat yang akan dicari penyebabnya. Tuliskan dalam kotak yang menggambarkan kepala ikan yaitu yang berada di ujung
tulang utama garis horisontal; 2
Tentukan grupkelompok faktor-faktor penyebab utama yang mungkin menjadi penyebab masalah itu dan tuliskan masing-masing pada kotak yang
berada pada cabang. Pada umumnya, pengelompokan didasarkan atas unsur material, peralatan mesin, metode kerja manusia, dan pengukuran
inspeksi. Namun, pengelompokkan dapat juga dilakukan atas dasar analisis proses;
3 Pada setiap cabang, tulis faktor-faktor penyebab yang lebih rinci yang dapat
menjadi faktor penyebab masalah yang di analisis. Faktor-faktor penyebab Cabang
Ranting
…………………………………………………… ………………….. Sebab
Akibat
ini berupa ranting, yang bila diperlukan bisa dijabarkan lebih lanjut kedalam anak ranting; dan
4 Lakukan analisis dengan membandingkan datakeadaan dengan persyaratan
untuk setiap faktor dalam hubungannya dengan akibat, sehingga dapat diketahui penyebab utama yang mengakibatkan terjadinya masalah mutu
yang diamati.
4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
4.1 Kondisi Geografi dan Topografi