Unit penangkapan ikan 1 Kapal

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1 Kondisi Geografi dan Topografi

Pelabuhan Perikanan Pantai PPP Sadeng terletak di wilayah Gunungkidul. Berjarak sekitar 40 km dari ibukota Gunungkidul, Wonosari. Secara administratif, PPP Sadeng ini terletak di Desa Songbanyu dan Desa Pucung, Kecamatan Girisubo, Gunung Kidul. Secara geografis kabupaten Gunungkidul terletak pada 7º46-8º09 Lintang Selatan dan 110º21-110º50 Bujur Timur dan memiliki luas wilayah 1.485,36 km². Wilayah Kabupaten Gunungkidul terdiri dari 18 kecamatan dan 144 desa. Kabupaten Gunungkidul memiliki batas wilayah administrasi, bagian utara dibatasi oleh Kabupaten Klaten dan Sukoharjo, bagian timur dibatasi oleh Kabupaten Wonogiri, bagian selatan dibatasi oleh Samudera Hindia dan sebelah barat dibatasi oleh Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Wilayah Kabupaten Gunungkidul merupakan perbukitan dan pegunungan kapur, yakni bagian dari Pegunungan Sewu. Hal ini yang menyebabkan sebagian besar wilayah Kabupaten Gunungkidul adalah daerah tandus sehingga pada musim kemarau sering terjadi kekeringan Nurani, 2008b.

4.2 Keadaan Perikanan Tangkap di Sadeng

Keadaan perikanan tangkap di Sadeng dikelilingi oleh perbukitan dan pegunungan, memiliki gelombang laut yang besar. Luas PPP Sadeng sekitar 5 hektar yang terletak di teluk Sadeng, Desa Songbanyu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul dengan koordinat 8º 12 30 Lintang Selatan dan 110º 52 32 Bujur Timur. Jarak tempuh dari ibukota provinsi ± 84 km, dari ibukota kabupaten ± 44 km dan ibukota kecamatan ± 12 km.

4.2.1 Unit penangkapan ikan 1 Kapal

Kapal operasi penangkapan ikan di PPP Sadeng terdiri dari dua jenis, yaitu kapal motor dan perahu motor tempel. Kedua jenis kapal dapat dilihat pada Lampiran 5. Kapal motor mengoperasikan beberapa alat tangkap yaitu pancing ancet, pancing layangan, pancing tonda, pancing umbaran, pancing cuping, pancing renta dan gillnet multifilamen, pancing-pancing itu dapat dilihat pada Lampiran 6, sedangkan perahu motor tempel mengoperasikan alat tangkap gillnet monofilament. Kapal yang digunakan di PPP Sadeng adalah perahu motor dan perahu motor tempel. Perahu motor berukuran panang LOA lebih dari 15 meter, perahu motor tempel kurang dari 10 meter. Data jumlah kapal pelabuhan sadeng tahun 2005-2009 disajikan pada Tabel 4. Kapal motor yang digunakan oleh nelayan di PPP Sadeng berbahan kayu dengan dimensi panjang antara 16-18 meter, lebar 2,5-3 meter dan tinggi 2-2,5 meter. Rata-rata nelayan kapal motor di Sadeng menggunakan dua buah mesin inboard yang terdiri dari mesin utama bermerek Yanmar dan mesin bantu bermerek jandong berkekuatan 30 PK. Mesin inboard ini menggunakan bahan bakar solar dan menghabiskan kurang lebih 330 liter dalam satu kali operasi. Kapal motor tempel yang digunakan oleh nelayan di Pelabuhan Sadeng berbahan fiberlass dengan dimensi panjang antara 9-10 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 1-1,5 meter. Rata-rata nelayan perahu motor tempel di Sadeng menggunakan mesin tempel bermerek Suzuki atau Yamaha berkekuatan 15 PK. Mesin tempel ini menggunakan bahan bakar bensin dan menghabiskan kurang lebih 10 liter dalam satu kali operasi. Perahu motor tempel di Sadeng memiliki dua buah katir yang terbuat dari bambu pada sisi kanan dan kiri perahu. Katir ini berfungsi sebagai penyeimbang kapal saat terkena gelombamg pada saat pengoperasian alat tangkap. Tabel 4 Jumlah kapal dan perahu motor tempel di PPP Sadeng tahun 2005-2009 No Tahun Kapal motor unit Perahu motor tempel unit Jumlah unit 1 2005 13 51 64 2 2006 49 68 117 3 2007 55 70 125 4 2008 45 30 75 5 2009 40 35 75 Sumber: Laporan Tahunan PPP Sadeng, 2005-2009 2 Alat Penangkap Ikan Alat tangkap yang digunakan oleh nalayan di Pelabuhan Sadeng yaitu pancing seperti pancing ancet, pancing layangan, pancing tonda, pancing umbaran, pancing cuping, pancing renta dan jaring seperti gillnet multifilament, dan gillnet monofilament. Pancing tonda di PPP Sadeng memiliki dua bagian utama yaitu tali pancing dan mata pancing tanpa pemberat. Jumlah pancing tonda yang dioperasikan dalam satu kapal sebanyak empat sampai lima buah pancing. Pengoperasian pancing ini terletak pada sisi kanan dan kiri kapal. Desain pancing tonda dapat dilihat pada Gambar 8. Sumber: KKP 2010. Gambar 8 Bagian pancing tonda dan pengoperasiannya. Bagian-bagian pancing tonda terdiri dari: 1 Peggulung reel, terbuat dari bahan kayu atau plastik berbentuk bulat. Penggulung berfungsi untuk menggulung tali pancing saat selesai pengoperasian; 2 Tali utama main line, terbuat dari bahan monofilament dengan nomor 100 dengan panjang 100 meter; 3 Kili-kili swivel, terbuat dari bahan stainless steal. Kili-kili berfungsi agar tali pancing tidak terbelit pada saat pengoperasian; 4 Tali cabang branch line, terbuat dari bahan monofilament dengan nomor 70 dengan panjang 6 cm; 5 Umpan, berupa umpan buatan yang terbuat dari serat-serat kain sutra berwarna mencolok sehingga menarik ikan untuk mendekat; dan 6 Mata pancing hook, terbuat dari almunium dengan nomor 7. Mata pancing yang digunakan merupakan rangkaian 3 buah pancing yang membentuk mata pancing segitiga. 3 Nelayan Nelayan Pelabuhan Sadeng terbagi atas dua jenis, yaitu nelayan buruh dan nelayan pemilik. Nelayan buruh adalah nelayan yang bekerja kepada nelayan pemilik pekerjaannya langsung terlibat dalam operasi penangkapan ikan. Nelayan pemilik adalah nelayan yang memiliki armada penangkapan dan membiayai operasi penangkapan. Nelayan kapal motor di Sadeng terdiri dari lima sampai enam orang, terdiri dari juru mudi dan ABK. Nelayan kapal motor memilki tugas yang berbeda disetiap operasi penangkapan ikan tergantung dari pengalaman dan keahlian setiap nelayan. Juru mudi kapal bertugas sabagai pengendali kapal, sedangkan ABK bertugas sebagai pelaksana teknis. Juru mudi juga berperan sebagai pemancing saat pengoperasian alat tangkap. Nelayan dengan menggunakan kapal motor beroperasi di sekitar rumpon yang di pasang, sedangkan nelayan motor tempel hanya beroperasi di sekitar pantai Sadeng tersebut. Nelayan kapal motor dengan kekuatan mesin 30 PK memiliki jangkauan penangkapan ikan lebih jauh daripada perahu motor tempel. Waktu tempuh nelayan kapal motor ke rumpon sekitar 4-7 jam. Perkembangan jumlah nelayan di pelabuhan Sadeng pada tahun 2005 sampai 2009 disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Jumlah nelayan di PPP Sadeng tahun 2005-2009 No Tahun Jumlah orang 1 2005 281 2 2006 285 3 2007 450 4 2008 400 5 2009 375 Sumber: laporan Tahunan PPP sadeng, 2005-2009 4 Hasil tangkapan Produksi tangkapan PPP Sadeng diperoleh dari hasil tangkapan nelayan kapal motor dan perahu motor tempel. Ikan hasil tangkapan dari kapal motor meliputi ikan jenis pelagis besar seperti: tuna thunnus albacores, cakalang katsuwonus pelamis, tongkol auxis thazard, lemadang coryphaena hippurus dan tenggiri scomberomorus commersoni, sedangkan ikan hasil tangkapan perahu motor tempel antara lain: lobster panulirus homarus, bawal pampus argentus dan kepiting portunus pelagicus.

4.2.2 Daerah penangkapan ikan