pH Hubungan Pencemaran Perairan dan Perikanan

91 pencemaran dalam suatu perairan. Tingkat pencemaran suatu perairan dapat dilihat berdasarkan nilai BOD 5 dan terbagi dalam 4 empat kategori Lee et al .1978 : 1. Nilai BOD 5 2.9 mgl termasuk kategori tidak tercemar; 2 nilai BOD 5 antara 3,0 – 5.0 mgl termasuk kategori tercemar ringan; 3 nilai BOD 5 antara 5.1 – 14.9 mgl termasuk kategori tercemar sedang; dan 5 nilai BOD 5 15 mgl termasuk kategori tercemar berat Gambar 15 Sebaran kadar BOD 5

5.4.6 COD Chemical Oxygen Demand

pada berbagai stasiun pengamatan Nilai BOD perairan dipengaruhi oleh suhu, densitas plankton, keberadaan mikroba, serta jenis dan kandungan bahan organik Effendi, 2003. Berdasarkan pengukuran nilai BOD didapatkan nilai yang bervariasi antara stasiun dan berada pada kisaran antara 2,4 – 9,0 mgl dengan rata-rata 5,55 mgl. Menurut Jeffries dan Mills, 1996 dalam Effendi 2003, Pada perairan alami yang berperan sebagai sumber bahan organik adalah pembusukan tanaman dan memiliki nilai BOD antara 0,5 – 7,0 mgliter. Perairan yang memiliki nilai BOD lebih dari 10 mgliter dianggap telah mengalami pencemaran. Mengacu pada nilai baku mutu yang dipersyaratkan untuk kegiatan budidaya, BOD pada perairan pantai Kota Makassar masih belum mengalami pencemaran karena masih berada di bawah 20 mgl. Jadi dapat simpulkan bahwa kondisi perairan Kota Makassar dapat mendukung kegiatan budidaya KJA dan rumput laut. COD adalah jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang ada dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia baik yang dapat didegradasi 92 secara biologis maupun yang sukar didegradasi. Bahan buangan organik tersebut akan dioksidasi oleh kalium bichromat yang digunakan sebagai sumber oksigen oxidizing agent menjadi gas CO 2 dan gas H 2 O serta sejumlah ion chrom. Gambar 16 Sebaran kadar COD pada berbagai stasiun pengamatan Jika pada perairan terdapat bahan organik yang resisten terhadap degradasi biologis, misalnya tannin, fenol, polisacharida dan sebagainya, maka lebih cocok dilakukan pengukuran COD daripada BOD. Kenyataannya hampir semua zat organik dapat dioksidasi oleh oksidator kuat seperti kalium permanganat dalam suasana asam,diperkirakan 95 - 100 bahan organik dapat dioksidasi. Seperti pada BOD, perairan dengan nilai COD tinggi tidak diinginkan bagi kepentingan perikanan dan pertanian. Parameter COD menunjukkan banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi seluruh bahan organik, baik yang mudah urai maupun yang sulit terurai. Bahan organik mudah urai umumnya berasal dari limbah domestik atau pemukiman, sedangkan yang sukar terurai umumnya berasal dari dari limbah industri, pertambangan dan pertanian Berdasarkan hasil pengukuran pada stasiun pengamatan,didapatkan nilai COD antara 22 – 164 mgl, dengan rata-rata 60,48 mgl. Dalam baku mutu air laut menurut Kep. MenLH No.2 Th 1988 nilai COD 30 mgl. Selain itu menurut acuan dari UNESCOWHOUNEP, 1992 nilai COD pada perairan yang tidak tercemar biasanya kurang dari 20 mgliter, sedangkan pada perairan tercemar dapat lebih 200 mgliter. Jadi sebaran nilai COD di sekitar perairan pantai Kota Makassar menggambarkan perairan tersebut telah tercemar, 93 selain itu tidak dimungkinkan untuk melakukan aktivitas budidaya kerena nilainya telah melewati baku mutu yang dipersyaratkan

5.4.7 Nitrat NO

3 Nitrat merupakan bentuk utama nitrogen di perairan alami dan juga sebagai sumber pertumbuhan tanaman air dan algae. Nitrat NO 3 -N mudah larut dalam air dan bersifat stabil Effendi 2003. Senyawa amoniak yang terdapat pada air laut merupakan hasil reduksi senyawa nitrat oleh mikroorganisme. Meningkatnya konsentrasi amoniak dalam air laut erat kaitannya dengan masukknya bahan organik yang mudah urai Samawi, 2007. Nitrogen sebagai nitrat dibutuhkan phytoplankton untuk pertumbuhan dan perkembangbiakannya Nybakken, 1988. Nitrogen dalam bentuk anorganik yang berguna bagi tumbuh- tumbuhan adalah nitrat. Terbentuknya senyawa-senyawa nitrat disebabkan oleh proses perombakan material yang mengandung nitrogen dalam batuan mikroorganisme Raymont,1993 Senyawa ammonia NH 3 -N merupakan senyawa beracun bagi kehidupan biota laut. Bersama dengan nitrit dapat menjadi indikator adanya pencemaran terutama yang disebabkan oleh bahan organik. Salah satu yang menyebabkan adanya kedua senyawa ini di dalam air laut adalah terhambatnya proses dekomposisi bahan organik. Keberadannya sering berfluktuasi tergantung kadar oksigen terlarut selain itu juga pH dan suhu mempengaruhi. Nitrat terbentuk dari proses nitrifikasi, proses oksidasi dari NO 2 ke NO 3 Pengukuran kadar nitrat pada lokasi penilitian didapatkan nilai yang bervariasi antara 0,002 – 0,950 mgl, dengan rata-rata 0,390 mgl. Bila mengacu pada standar baku mutu kualitas air menurut Kepmen LH No 51 Tahun 2004 di dilakukan oleh bakteri. Dalam sistem tropic, proses denitrifikasi terjadi secara intensif pada area:a tempat terjadinya akumulasi detritus; b di dalam badan air tempat terjadinya loading nutrient dari proses pencemaran; c dalam badan air yang dengan residence time yang lama; dan d dalam ekosistem lahan basah yang dikeringkan secara periodic, yang mana masukan oksigen secara peridik menstimulasi mineralisasi-nitrifikasi-denitrifikasi bersama sedimen yang kaya bahan organik Furnas, 1992