Oksigen Terlarut DO Hubungan Pencemaran Perairan dan Perikanan

94 bahwa nilai nitrat yang diperbolehkan 0,008 mgl, maka perairan pantai Kota Makassar telah mengalami pencemaran. Nilai nitrat di lokasi yang lebih tinggi dari baku mutu yang ada dapat disebabkan oleh oksidasi ammonia yang tidak sempurna. Kandungan nitrat NO 3 -N yang terdapat dalam suatu perairan, dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat kesuburannya, yaitu perairan oligotrofik mempunyai kandungan nitrat NO 3 -N antara 0 – 1 mgl, perairan mesotrofik mempunyai kandungan nitrat NO 3 -N antara 1 – 5 mgl, dan perairan eutrofik mempunyai kandungan nitrat NO 3 -N antara 5 – 50 mgl Volenweider dan Wetzel 1975 diacu dalam Effendi 2003. Gambar 17 Sebaran kadar NO 3 Nitrat merupakan salah satu senyawa hasil senyawa hasil sampingan dari proses perombakan bahan organik yang bersifat racun bagi udang. Tingkat keracunannya semakin meningkat jika nilai pH nya ≥ 9 Asbar, 2007 . Apabila pada berbagai stasiun pengamatan Menurut Kristianto 2002, tumbuhan dan hewan yang telah mati akan diuraikan proteinnya oleh organisme pembusuk menjadi amoniak dan senyawa amonium. Nitrogen dalam kotoran dan air seni akan berakhir menjadi amonia juga. Jika amonia diubah menjadi nitrat maka akan terdapat nitrit dalam air. Hal ini terjadi jika air tidak mengalir, khususnya di bagian dasar. Nitrit amat beracun di dalam air, tetapi tidak bertahan lama.Kandungan nitrogen di dalam air sebaiknya di bawah 0,3 ppm. Kandungan nitrogen diatas jumlah tersebut mengakibatkan ganggang tumbuh dengan subur. Jika kandungan nitrat di dalam air mencapai 45 ppm maka berbahaya untuk diminum 95 suatu perairan menunjukkan kadar nitrat lebih dari 5 mgl 5 mgl, maka perairan tersebut mengalami pencemaran limbah antropogenik yang berasal dari aktivitas manusia dan sisa kotoran hewan. Kadar nitrat NO 3

5.4.8 Fosfat PO4

-N yang lebih dari 2 mgl dapat mengakibatkan terjadinya eutrofikasi pengayaan perairan, yang selanjutnya dapat menstimulir pertumbuhan algae dan tumbuhan air secara pesat blooming. Pada perairan yang menerima limpasan air dari daerah pertanian yang banyak mengandung pupuk, maka kadar nitrat dapat mencapai 1.000 mgl Davis dan Cornwell, 1991 diacu dalam Effendi 2003. Keberadaan fosfor di laut dalam bentuk yang beragam dan terutama sebagai ortofosfat anorganik PO 4 yang secara sederhana disebut fosfat. Fosfor sebagai fosfat dibutuhkan oleh phytoplankton untuk pertumbuhan dan perkembangbiakannya Nybakken, 1988. Fosfor yang telah diserap oleh sel merupakan bagian dari komponen struktural sel dan berperan pula dalam proses pengalihan energi dalam sel. Senyawa fosfat adalah suatu zat hara yang dapat menunjukkan kesuburan perairan dan dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangan hidup biota perairan. Fosfat dalam air atau air limbah ditemukan dalam bentuk senyawa ortofosfat, polifosfat dan fosfat organik. Fosfor tidak ditemukan dalam keadaan bebas di alam dan hamper selalu terjadi dalam kesatuan yang telah dioksidasi sepenehnya sebagai fosfat Rilley and Skirow, 1975 Gambar 18 Sebaran kadar PO4 pada berbagai stasiun pengamatan 96 Pengukuran kadar fosfat pada lokasi penelitian didapatkan nilai yang bervariasi antara 0,21 – 0,663 mgl, dengan rata-rata 0,33 mgl. Berdasarkan kadar fosfat, perairan diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu : perairan oligrotofik yang mempunyai kadar fosfat 0.003 – 0.01 mgl, perairan mesotrofik mempunyai kadar fosfat 0.011 – 0.031 mgl dan perairan eutrofik mempunyai kadar fosfat 0.031 – 0.1 mgl Wetzel 1975 in Effendi 2003. Nilai fosfat yang diperkenankan dalam standar baku mutu hanya 0,015 mgl. Jadi perairan disekitar pantai kota Makassar telah melewati batas baku mutu. Dari kadar fosfat yang ditemukan diperairan yang kondisi rata-rata berada diatas baku mutu perairan, maka potensi untuk terjadinya blooming plankton dapat terjadi. Hal ini dimungkinkan karena kadar fosfat sangat dibutuhkan oleh phytoplankton untuk pertumbuhan dan perkembangbiakannya. Dalam air limbah, senyawa fosfat dapat berasal dari limbah penduduk, industri dan pertanian yang masuk ke laut melalui sungai. Fosfat PO 4 Daya dukung lingkungan sangat erat kaitannya dengan kapasitas asimilasi dari lingkungan yang menggambarkan jumlah limbah yang dapat dibuang ke dalam lingkungan tanpa menyebabkan polusi UNEP, 1993. Jadi terdapat hubungan antara pencemaran dan fluktuasi daya dukung. Menurut PPLKPL- KLHFPIK IPB 2002 konsep daya dukung didasarkan pada pemikiran bahwa lingkungan memiliki kapasitas maksimum untuk mendukung suatu pertumbuhan organisme. Mengacu pada konsep ini, maka daya dukung merupakan tingkat pemanfaatan sumberdaya alam atau ekosistem secara berkesinambungan tanpa menimbulkan kerusakan sumberdaya dan lingkungan. Dengan demikian jumlah maksimum pemanfaatan suatu sumberdaya atau ekosistem yang dapat diabsorpsi oleh suatu kawasan atau zona tanpa merupakan faktor pembatas produktivitas plankton dan pertumbuhan tanaman air. Dampak dari fosfat pada perairan salah satunya adalah dapat mengakibatkan blooming alga Muller and Helsel, 1999. Secara umum pengaruh posfat tidak tidak mengakibatkan racun bagi hewan maupun manusia, tapi dapat mengganggu pencernaan bila berada dalam konsentrasi yang sangat tinggi

5.5 Pencemaran dan Daya Dukung Lingkungan Pantai Kota Makassar