Tujuan dan manfaat PENDAHULUAN
12 Dengan pertumbuhan peduduk dan pesatnya kegiatan pembangunan yang
sangat tinggi di wilayah pesisir untuk berbagai peruntukkan pemukiman, perikanan, pelabuhan, dan lain sebagainya, maka tekanan ekologis terhadap
ekoistem dan sumberdaya pesisir akan semakin meningkat Bengen, 2004. Meningkatnya tekanan ini sudah tentu akan mengancam keberadaan dan
kelansungan ekosistem dan sumberdaya di wilayah pesisir baik secara langsung misal kegiatan konversi lahan maupun tidak langsung misalnya pencemaran
oleh limbah dari berbagai kegiatan pembangunan. Pencemaran dapat mengubah struktur ekosistem dan mengurangi jumlah
spesies dalam suatu komunitas, sehingga keragamannya berkurang. Dengan demikian indeks diversitas ekosistem yang tercemar selalu lebih kecil dari pada
ekosistem alami. Diversitas di suatu perairan biasanya dinyatakan dalam jumlah spesies yang terdapat di tempat tersebut. Semakin besar jumlah spesies akan
semakin besar pula diversitasnya. Hubungan antara jumlah spesies dengan jumlah individu dapat dinyatakan dalam bentuk indeks diversitas.Astirin,dkk. 2001
Pencemaran organik merupakan limbah paling banyak di perairan yang sumbernya berasal dari pemukiman, pertanian, industri, pengolahan makanan,
pengolahan material alam tekstil. Kebanyakan limbah organik mengandung sebagian besar bahan tersuspensi. Pencemaran oleh bahan organik dapat
ditelusuri dari kandungan oksigen terlarut DO di air dan sedimen. Persyaratan batas maksimum yang aman bagi budidaya perikanan adalah COD = 50 ppm
Poernomo, 1992 Menurut Sastrawijaya 2000, adanya amonia merupakan indikator
masuknya buangan permukiman. Alerts dan Santika 1987 menyatakan amonia dalam air permukaan berasal dari air seni, tinja dan oksidasi zat organik secara
mikrobiologis yang berasal dari buangan pemukiman penduduk. Pendapat ini didukung oleh Kumar De1997 yang menyatakan bahwa limbah domestik
mengandung amonia. Amonia tersebut berasal dari pembusukan protein tanamanhewan dan kotoran.
Pencemaran dapat berdampak pada suplai air minum, ekosistem, ekonomi, serta kesehatan manusia dan keamanan social social security. Sekitar 3 – 4 juta
jiwa penduduk dunia meninggal setiap tahun disebabkan oleh waterborne disease,
13 termasuk didalamnya lebih dari 2 juta jiwa anak-anak meninggal karena diare.
Negara-negara berkembang sangat rentan terkena dampak negatit dari pencemaran khususnya perkampungan miskin dan kotor Andreas, et al., 2001