Sub Model Beban Limbah NO3
116 Makassar diukur berdasarkan kesesuaian lahan dan daya dukung perairan.
Pencemaran beban limbah yang terdapat di perairan akan mempengaruhi daya dukung perairan, sehingga keberlanjutan perikanan dan wisata akan terancam
karena adanya pencemaran. Daya dukung lingkungan sangat erat kaitannya dengan kapasitas asimilasi dari lingkungan yang menggambarkan jumlah limbah
yang dapat dibuang ke dalam lingkungan tanpa menyebabkan polusi UNEP, 1993
Gambar 29 Status keberlanjutan perikanan dan wisata berdasarkan beban limbah BOD
5
skenario basis Beban limbah yang masuk ke perairan selain bergantung pada aliran dan
konsentrasi pencemar, serta jumlah pencemar juga bergantung pada kemampuan perairan tersebut untuk menampung beban limbah yang biasanya dinyatakan
dengan kemampuan asimilasi perairan. Bila beban limbah yang masuk belum melebihi kapasitas asimilasinya maka perairan tersebut masih dapat mendukung
aktivitas yang sesuai dengan peruntukkannya. Sejalan yang dikemukakan Krom 1996 bahwa Daya tampung kawasan pesisir adalah kemampuan badan air atau
perairan di kawasan tersebut dalam menerima limbah organik termasuk didalamnya adalah kemampuan untuk mendaur ulang atau mengasimilasi limbah
117 tersebut sehingga tidak mencemari lingkungan perairan yang berakibat
terganggunya keseimbangan ekologisnya Dalam simulasi model yang dibangun terdapat berbagai parameter yang
dijadikan acuan dengan kondisi aliran sungai dan kanal. Hasil simulasi status keberlanjutan dengan parameter acuan beban limbah BOD
5
, didapatkan hasil yang bervariasi. Status perikanan dan wisata di daerah muara aliran sungai
Jenneberang dan Sungai Tallo serta Kanal-kanal masih memungkinkan untuk dilanjutkan karena memperlihatkan nilai negatif artinya beban limbah yang masuk
masih dibawah kemampuan asimilasi.
Gambar 30 Status keberlanjutan perikanan dan wisata berdasarkan beban limbah COD skenario basis
Hasil simulasi status keberlanjutan perikanan dan wisata untuk parameter COD mempelihatkan bahwa kegiatan perikanan dan wisata masih dapat
dimungkinkan dilakukan kecuali perairan disekitar muara Sungai Jenneberang . Hal ini terindikasi dari nilai negatif yang diperoleh untuk semua aliran sungai dan
kanal, walaupun dengan nilai yang beragam sementara nilai keberlanjutan di muara sungai Jenneberang walaupun pada awalnya memungkinkan karena
nilainya negative, tetapi untuk periode simulasi akhir memperlihatkan hasil nilai positif