Uji Multikolinearitas Uji Autokolerasi

Hasil pengujian normalitas data dengan uji kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3 Nilai Kolmogorov_Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 95 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation .11977637 Most Extreme Differences Absolute .084 Positive .077 Negative -.084 Kolmogorov-Smirnov Z .821 Asymp. Sig. 2-tailed .510 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Output SPSS

4.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas atau tidak Ghozali, 2006: 91-92. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas yaitu berdasarkan pada nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Nilai tolerance tidak berbahaya terhadap gejala multikolinearitas apabila lebih besar dari 0,10. Sedangkan nilai VIF yang baik ialah kurang dari 10. Berdasarkan tabel 4.4 diatas, diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Sehingga model penelitian ini bebas dari multikolinearitas. Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant KINST .255 3.926 KMJ .248 4.039 KIN .984 1.016 KOA .928 1.077 LVR .916 1.091 KA .955 1.047 EDIFF .912 1.096 Sumber: Hasil Ouput SPSS

4.3.3 Uji Autokolerasi

Menurut Ghozali, 2006:95 “Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1”. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Autokorelasi dapat dideteksi dengan melakukan uji Durbin-Watson DW test. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai uji Durbin Watson dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 4.5 Tabel Keputusan Autokolerasi Durbin-Watson Hipotesis Nol Keputusan Jika • Tidak ada autokolorasi positif • Tidak ada autokolorasi positif • Tidak ada korelasi negatif • Tidak ada korelasi negatif • Tidak ada autokorelasi positif atau negatif • Tolak • No decision • Tolak • No decsion • Tidak ditolak • 0 d dl • dl ≤ d ≤ du • 4 – dl d 4 • 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl • du d 4 – du Sumber: Ghozali, 2006:96 Adanya kriteria yang ditentukan pada tabel 4.5, maka dapat ditentukan ada tidaknya autokolerasi. Hasil ouput SPSS uji autokolerasi dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .510 a .260 .201 .124502 2.082 a. Predictors: Constant, EDIFF, KA, KIN, KINST, KOA, LVR, KMJ b. Dependent Variable: DA Sumber: Hasil Output SPSS Berdasarkan tabel 4.6 diatas, menujukkan bahwa nilai Durbin – Watson dalam penelitian ini sebesar 2,082. Bila dibandingkan dengan Durbin – Watson tabel dengan n=95 dan k=8 diperoleh nilai dl sebesar 1,4886 dan nilai du sebesar 1,8516. Berdasarkan kriteria yang terdapat pada tabel pengambilan keputusan Durbin-Watson, maka dapat disimpulkan tidak terdapat masalah autokorelasi positif atau negatif tidak ada autokorelasi.

4.3.4 Uji Heteroskedastitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 102 87

Analisis Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 92 161

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011 – 2013)

1 12 21

Analisis Pengguna Leverage, Kualitas Audit, Diff dalam Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ tahun 2007/2011)

4 39 147

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 15

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) - Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Kualitas Audit dan Employee Diff Terhadap Manajemen Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek In

0 0 33

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Kualitas Audit dan Employee Diff Terhadap Manajemen Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

0 0 10

Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Kualitas Audit dan Employee Diff Terhadap Manajemen Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

0 1 13

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

3 81 9