karena itu, semakin besar kepemilikan oleh institusi keuangan maka akan semakin besar kekuatan suara dan dorongan institusi keuangan untuk
mengawasi manajemen dan akibatnya akan memberikan dorongan yang lebih besar untuk mengoptimalkan nilai perusahaan sehingga kinerja perusahaan
juga meningkat Sabrina, 2010.
2.1.3.2 Kepemilikan Manajemen
Kepemilikan manajemen adalah saham yang dimiliki oleh manajemen secara pribadi maupun saham yang dimiliki oleh anak cabang perusahaan
bersangkutan beserta afiliasinya Susiana dan Herawaty, 2005. Adanya kepemilikan manajemen dalam suatu perusahaan dapat mengurangi masalah
keagenan dan menyelaraskan kepentingan antara manajer dan pemilik. Karena jika proporsi kepemilikan saham manajemen meningkat, maka kinerja
perusahaan semakin baik. Hal ini disebabkan saat majemen memiliki saham didalam suatu perusahaan, mereka akan memiliki kepentingan yang sama
dengan pemilik.
2.1.3.3 Komisaris Independen
Komisaris independen mempunyai peran penting dalam aktivitas pengawasan perusahaan. Defenisi komisaris independen menurut ketentuan
Bapepam dan LK Nomor Kep-643BL2012 adalah: Anggota Dewan Komisaris yang berasal dari luar Emiten atau
Perusahaan Publik, tidak memepunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, tidak
mempunyai hubugan Afiliasi dengan Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang saham
utama Emiten atau Perusahaan Publik serta tidak memepunyai
hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik.
Adanya komisaris independen dalam suatu perusahaan berfungsi sebagai penyeimbang dalam pengambilan keputusan, khususnya dalam rangka
memberikan perlindungan terhadap pemegang saham minoritas dan pihak- pihak lainnya yang memiliki keterkaitan dengan perusahaan. Komisaris
independen juga dapat bertindak menjadi penengah dalam perselisihan yang terjadi diantara para manajer internal, mengawasi kebijakan manajemen serta
memberikan nasehat kepada manajemen Ujiyantho dan Pramuka, 2007.
2.1.3.4 Komite Audit
Adanya komite audit memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan perusahaan. Karena komite audit dianggap sebagai penghubung
antara pemegang saham dengan dewan komisaris dengan pihak manajemen dalam menangani masalah pengendalian Nasution dan Setiawan, 2007:7.
Defenisi komite audit menurut Surat Keputusan Bapepam dan LK Nomor Kep-643BL2012 adalah “ komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab
kepada Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris”.
Dalam menjalankan tugasnya, komite audit memiliki tugas-tugas dan tanggung jawab yang telah ditetapkan di dalam Surat Keputusan Bapepam dan
LK Nomor Kep-643BL2012 adalah sebagai berikut: 1
Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Emiten atau Perusahaan Publik kepada publik danatau
pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan
lainnya terkait dengan informasi keuangan Emiten atau Perusahaan Publik;
2 Melakukan penelaahan atas ketaatan tehadap peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik;
3 Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan
pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya;
4 Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai
penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee;
5 Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor
internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;
6 Melakukan penelaahaan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen
risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Emiten atau Perusahaan Publik tidak memiliki fungsi pemantau risiko dibawah Dewan
Komisaris;
7 Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan
pelaporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik; 8
Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Emiten atau
Perusahaan Publik; dan 9
Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Emiten atau Perusahaan Publik.
Berdasarkan ketentuan Bapepam dan LK Nomor Kep-643BL2012, keanggotaan komite audit terdiri dari sekurang-kurangnya tiga orang termasuk
ketua komite audit. Anggota komite yang berasal dari komisaris hanya sebanyak satu orang, anggota komite yang berasal dari komisaris tersebut
merupakan komisaris independen perusahaan tercatat sekaligus menjadi ketua komite audit. Anggota lain yang bukan merupakan komisaris independen harus
berasal dari pihak eksternal yang independen.
2.1.4 Leverage