2.1.7 Employee Diff
Pendeteksian kecurangan laporan keuangan dengan menggunakan rasio keuangan saja adalah tidak efektif karena hanya akan menghasilkan salah
klasifikasi yang tinggi. Hal ini disebabkan rasio-rasio keuangan berasal dari data laporan keuangan yang mungkin saja telah dimanipulasi oleh pihak manajemen.
Menurut Brazel et al., 2009 setiap ukuran keuangan memiliki hubungan dengan ukuran nonkeuangan. Oleh karena itu, Brazel et al., 2009 meneliti
ukuran-ukuran nonkeuangan yang tersedia di publik seperti jumlah gerai ritel, jumlah gedung dan jumlah karyawan yang dapat digunakan untuk mendeteksi
kemungkinan adanya kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian Brazel et al., 2009 menunjukkan bahwa perbedaan antara ukuran keuangan dan
nonkeuangan secara efektif dapat digunakan untuk menilai adanya risiko kecurangan
Dalam penelitian ini hanya digunakan ukuran non keuangan jumlah karyawan single NFM. Karena berdasarkan penelitian yang dihasilkan oleh
Brazel et al., 2009 bahwa jumlah karyawan single NFM menunjukkan hubungan sebesar 62 dengan pertumbuhan pendapatan, sedikit lebih besar
dibandingkan dengan pertumbuhan ukuran nonkeuangan NFM Growth yang menunjukkan hubungan sebesar 61 dengan pertumbuhan pendapatan. Selain
itu, alasan lain penggunan ukuran nonkeuangan berupa jumlah karyawan yaitu berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep-
06PM2000 tentang Perubahan Peraturan Nomor VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan. Berdasarkan peraturan ini, laporan keuangan yang
dibuat oleh perusahaan publikemiten harus mengungkapkan jumlah karyawan pada akhir periode atau rata-rata jumlah karyawan selama periode yang
bersangkutan. Sehingga data yang dimaksud yaitu jumlah karyawan tersedia untuk publik Alfiah, 2013.
Adanya pemahaman atas variabel employee diff dapat memberikan peringatan kepada berbagai pihak seperti direktur, kreditur, investor dan
auditor tentang probabilitas terjadinya kecurangan laporan keuangan. Adanya pemahaman ini akan membatu meminimalisir adanya praktek manajemen laba
yang dilakukan oleh pihak manajemen. Employee Diff adalah variabel yang digunakan untuk mengukur perbedaan persentase perubahan dalam pendapatan
dengan persentase perubahan jumlah karyawan Brazel et al., 2009:1150. Hasil penelitian Brazel et al., 2009, menunjukkan employee diff untuk perusahaan
yang melakukan kecurangan secara signifikan lebih besar dibandingkan perusahaan yang tidak melakukan kecurangan.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu sebagai acuan bagi penulis dalam melakukan penelitian. Berikut beberapa penelitian yang dilakukan oleh para peneliti menjadi
landasan dasar pengujian hipotesis dalam penelitian yang dilakukan oleh: 1
Welvin I Guna dan Arleen Herawaty 2010
Penelitian ini berjudul “Pengaruh mekanisme corporate governance, independensi auditor, kualitas audit dan faktor lainnya terhadap
manajemen laba”. Metode analisis penelitian ini menggunakan regresi berganda. Variabel penelitian ini terdiri dari kepemilikan institusional,