Analisis Statistik Deskriptif Analisis Data

4.2 Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang mudah di interpretasikan. Dalam penelitian ini, metode analisis data yang dilakukan dengan analisis statistik dan menggunkan software SPSS 17.0. Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan melakukan analisis statistik deskriptif dan uji asumsi klasik. Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui dispersi dan distribusi data. Sedangkan uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji kelayakan model regresi yang selanjutnya digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari nilai maksimum, minimum, rata-rata mean dan standar deviasi yang dihasilkan dari variabel penelitian. Variabel yang digunakan didalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan dependen. Variabel independen meliputi corporate governance meliputi: kepemilikan institusional , kepemilikan manajemen, komisaris independen dan komite audit, leverage, kualitas audit dan employee diff. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah manajemen laba. Berikut hasil analisis statistik deskriptif yang terlihat dalam tabel dibawah ini: Tabel 4.2 Hasil Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DA 95 -.895 .450 .04552 .139254 KINST 95 .000 .944 .28554 .281763 KMJ 95 .000 .982 .45612 .311594 KIN 95 .250 1.000 .38459 .111485 KOA 95 .000 .750 .61621 .165988 LVR 95 .037 1.948 .44144 .252420 KA 95 1 .43 .498 EDIFF 95 -.581 1.165 .05446 .231097 Valid N listwise 95 Sumber: Output SPSS Berdasakan hasil analisis statistik deskriptif pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini N sebanyak 95 perusahaan. Sampel data diambil dari laporan keuangan publikasi perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013. Hal ini berarti semua sampel dapat diolah dan tidak terdapat data yang hilang. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah manajemen laba DA. Nilai rata-rata DA dalam penelitian ini sebesar 0,04552. Nilai DA tertinggi maksimum sebesar 0,450 atau 45 dan nilai terendah minimum sebesar - 0,895 atau 89,5, serta standar deviasi sebesar 0,139254. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa rata-rata perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini melakukan aktivitas manajemen laba dengan cara menaikkan laba. Hal tersebut terjadi karena manajer memiliki motivasi untuk meningkatkan bonus atau untuk menaikkan harga saham perusahaan. Variabel kepemilikan institusional KINST dihitung dengan membandingkan jumlah saham yang dimiliki investor institusi dengan total modal saham perusahaan yang beredar. Data kepemilikan institusional memiliki nilai rata-rata sebesar 0,28554 atau 28,6. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan yang diteliti memiliki kepemilikan institusional dibawah 50 dari total modal saham perusahaan yang beredar. Nilai minimum kepemilikan institusional sebesar 0,000 0 menunjukkan bahwa investor institusi tidak memiliki saham pada perusahaan yang bersangkutan. Nilai maksimum sebesar 0,944 94,4 dan standar deviasi sebesar 0,281763 28,2. Hal ini berarti kepemilikan institusional merupakan kepemilikan minoritas. Variabel kepemilikan manajemen KMJ dihitung dengan membandingkan jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen dengan total modal saham perusahaan yang beredar. Data kepemilikan manajemen memiliki nilai rata-rata sebesar 0,45612 45,6. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan yang diteliti memiliki kepemilikan manajemen dibawah 50 dari total modal saham perusahaan yang beredar. Nilai minimum kepemilikan manajemen sebesar 0,000 0 dan nilai tertinggi maksimum sebesar 0,982 98,2, serta standar deviasi sebesar 0,311594. Hal ini berarti kepemilikan manajemen merupakan kepemilikan minoritas. Variabel Komisaris Independen KIN dihitung dengan membandingkan jumlah anggota dewan komisaris dari luar perusahaan dengan seluruh anggota dewan komisaris perusahaan. Nilai rata-rata komisaris independen sebesar 0,38459 atau 38,5,. Nilai minimum komisaris independen sebesar 0,250 25 dan nilai maksimum sebesar 1,000 100 serta standar deviasi sebesar 0,111485. Hal ini berarti rata-rata perusahaan sampel telah memenuhi ketentuan minimal jumlah anggota komisaris independen yaitu 30 sesuai dengan yang disyaratkan. Variabel Komite Audit KOA dihitung dengan membandingkan jumlah anggota komite audit dari luar dengan jumlah seluruh anggota komite audit. Komite audit memiliki nilai rata-rata sebesar 0,61621 61,6 menunjukkan bahwa 61,6 anggota komite audit perusahaan adalah anggota komite audit independen. Nilai minimum komite audit sebesar 0,00 0. Artinya, perusahaan yang bersangkutan tidak memiliki komite audit independen. Nilai maksimum komite audit sebesar 0,750 75, artinya perusahaan yang bersangkutan memiliki komite audit yang independen sebanyak 75. dan standar deviasi sebesar 0,165988. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa perusahaan- perusahaan sampel yang diteliti pada umumnya sudah memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan bahwa komite audit terdiri dari sedikitnya tiga orang, dan diketuai oleh komisaris independen perusahaan dengan proporsi 30 untuk terselenggaranya pengelolaan korporasi yang baik. Variabel Leverage LVR dihitung dengan membandingkan total utang degan total aset. Data rasio leverage memperlihatkan bahwa rata-rata leverage perusahaan yang diteliti sebesar 0,44144 44,1. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan yang diteliti memiliki rasio total hutang dibawah 50 dalam struktur modal perusahaan. Nilai leverage terendah minimum sebesar 0,037 3,7 dan nilai leverage tertinggi maksimum sebesar 1,948 dan standar deviasi sebesar 0,252420. Nilai standar deviasi sebesar 0,252420 mengindikasi bahwa variabel leverage memiliki simpangan data yang relatif kecil karena nilai standar deviasinya yang lebih kecil dari nilai rata-ratanya. Dengan tidak besarnya simpangan data, menunjukkan bahwa data variabel leverage dikatakan cukup baik. Variabel Kualitas Audit KA dalam penelitian ini di ukur menggunakan variabel dummy, yaitu nilai satu untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four dan nilai nol untuk perusahaan yang diaudit KAP Non Big Four. Data kualitas audit memperlihatkan nilai rata-rata sebesar 0,43 dengan nilai kualitas audit tertinggi maksimum 1 dan terendah minimum sebesar 0. Nilai standar deviasi sebesar 0,498. Hasil ini menunjukkan bahwa secara rata-rata perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four dan afiliasinya sebesar 43 dan sisanya 57 diaudit oleh KAP Non Big four. Variabel Employee Diff EDIFF dalam penelitian ini memiliki nilai rata- rata sebesar 0,05446. Nilai minimum employee diff sebesar -0,581. Hal ini disebabkan perusahaan mengalami peningkatan yang cukup besar pada jumlah karyawan sedangkan peningkatan pendapatan tidak terlalu besar.Nilai maksimum employee diff sebesar 1,165. Hal ini terjadi karena pada tahun 2013 perusahaan mengalami peningkatan jumlah karyawan dan peningkatan pendapatan yang cukup besar. Nilai standar deviasi sebesar 0,231097. Hal ini mengindikasi bahwa variabel employee diff memiliki simpangan data yang relatif besar karena nilai standar deviasinya yang lebih besar dari nilai rata-ratanya. Hal ini disebabkan karena nilai maksimum employee diff jaraknya terlalu besar dari nilai minimumnya, sehingga dapat menimbulkan data penelitian menjadi bias.

4.3 Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 102 87

Analisis Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 92 161

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011 – 2013)

1 12 21

Analisis Pengguna Leverage, Kualitas Audit, Diff dalam Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ tahun 2007/2011)

4 39 147

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 15

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) - Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Kualitas Audit dan Employee Diff Terhadap Manajemen Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek In

0 0 33

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Kualitas Audit dan Employee Diff Terhadap Manajemen Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

0 0 10

Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Kualitas Audit dan Employee Diff Terhadap Manajemen Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

0 1 13

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

3 81 9