Kerangka Konseptual Desain Penelitian

2.3 Kerangka Konseptual

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel dependen adalah manajemen laba dengan variabel independen berupa kepemilikan institusional, kepemilikan manajemen, komisaris independen, komite audit, leverage, kualitas audit dan employee diff. kerangka konseptual dapat digambarkan seperti dibawah ini: Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Kepemilikan Institusional X1 Kepemilikan Manajemen X2 Komisaris Independen X3 Komite Audit X4 Leverage X5 Kualitas Audit X6 Employee Diff X7 Manajemen Laba Y H8 H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7

2.4 Pengembangan Hipotesis Penelitian

2.4.1 Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba

Adanya kepemilikan institusional disuatu perusahaan memiliki peran yang sangat penting untuk meminimalisir konflik keagenan yang terjadi antara prinsipal dengan agen. Karena keberadaan investor institusional dianggap mampu menjadi mekanisme monitoring yang efektif dalam setiap keputusan yang diambil oleh manajer. Hal ini disebabkan investor institusional dianggap sebagai sophiscated investor sehingga dapat melakukan fungsi monitoring secara lebih efektif dan tidak mudah mempercayai tindakan manipulasi yang dilakukan oleh manajer seperti manajemen laba. Adanya pengawasan yang dilakukan investor institusional secara optimal terhadap kinerja manajer, maka manajer akan lebih berhati – hati dalam mengambil keputusan atau dengan kata lain pengawasan yang dilakukan investor institusional dapat mengurangi perilaku opportunistic manajer sehingga manajer dapat memfokuskan perhatiannya terhadap kinerja. Oleh karena itu, semakin besar kepemilikan oleh institusi keuangan maka akan semakin besar kekuatan suara dan dorongan institusi keuangan untuk mengawasi manajemen dan akibatnya akan memberikan dorongan yang lebih besar untuk mengoptimalkan nilai perusahaan sehingga kinerja perusahaan juga meningkat sabrina, 2010. Hasil penelitian Jao dan Pagalung 2011 menyatakan bahwa kepemilikan institusional mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba. Hasil penelitian yang berbeda diperoleh dari Guna dan Herawaty 2010 yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut: H1: Kepemilikan Institusional memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

2.4.2 Pengaruh Kepemilikan Manajemen Terhadap Manajemen Laba

Adanya kepemilikan manjemen dalam suatu perusahaan dapat mengurangi masalah keagenan dan menyelaraskan kepentingan antara manajer dan pemilik. Karena jika proporsi kepemilikan saham manajemen meningkat, maka kinerja perusahaan semakin baik. Hal ini disebakan karena saat manajemen memiliki saham didalam suatu perusahaan, mereka akan memiliki kepentingan yang sama dengan pemilik. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ross et al., 1999 dalam Sabrinna 2010 menyatakan bahwa semakin besar kepemilikan manajerial dalam perusahaan maka manajemen akan cendrung berusaha untuk meningkatkan kinerjanya untuk kepentingan pemegang saham dan untuk kepentingan dirinya sendiri. Hasil penelitian Jao dan Pagalung 2011 menyatakan bahwa Kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba. Namun, berbeda dengan hasil penelitian yang dihasilkan oleh Guna dan Herawaty 2010 yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manjemen laba. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut: H2: Kepemilikan Manajemen memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

2.4.3 Pengaruh Komisaris Independen Terhadap Manajemen Laba

Adanya komisaris independen dalam sutu perusahaan berfungsi sebagai penyeimbang dalam pengambil keputusan khususnya dalam rangka memberikan perlindungan terhadap pemegang saham minoritas dan pihak-pihak lainnya yang memiliki keterkaitan dengan perusahaan. Selain itu, komisaris independen bertindak untuk menyelaraskan pendapat agar tidak terjadi perselisihan antara manajer dan tentunya mengontrol pelaporan keuangan dan dipastikan tidak ada monopoli sehingga tidak menimbulkan manajemen laba. Komisaris independen juga dapat bertindak menjadi penengah dalam perselisihan yang terjadi diantara para manajer internal, mengawasi kebijakan manajemen serta memberikan nasehat kepada manajemen Ujiyantho dan Pramuka, 2007. Oleh karena itu, diharapkan dengan semakin tingginya proporsi komisaris independen didalam suatu perusahaan dapat mengurangi adanya perilaku manajemen laba yang dilakukan oleh pihak manajemen. Hasil penelitian Jao dan Pagalung 2011 menyatakan bahwa Komisaris independen mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dihasilkan oleh Guna dan Herawaty 2010 yang menyatakan bahwa komisaris independen tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut: H3: Komisaris Independen memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

2.4.4 Pengaruh Komite Audit Terhadap Manajemen Laba

Adanya komite audit memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan perusahaan. Karena komite audit dianggap sebagai penghubung antara pemegang saham dengan dewan komisaris dengan pihak manajemen dalam menangani masalah pengendalian Nasution dan Setiawan, 2007:7. Sehingga komite audit diharapkan dapat meningkatkan pengawasan terhadap tindakan manajemen yang memungkinkan untuk melakukan manipulasi terhadap laporan keuangan . Defenisi komite audit menurut Surat Keputusan Bapepam dan LK Nomor Kep-643BL2012 adalah “ komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris”. Hasil penelitian yang dihasilkan oleh Husni 2013 yang menyatakan bahwa komite audit berpengaruh terhadap manajemen laba. Sedangkan hasil penelitian yang berbeda diperoleh dari Guna dan Herawaty 2010 yang menyatakan bahwa komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut: H4: Komite Audit memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

2.4.5 Pengaruh Leverage Terhadap Manajemen Laba

Dalam penelitian ini, leverage adalah perbandingan antara total utang dengan total aktiva perusahaan, yang menunjukkan seberapa besar aktiva yang dimiliki perusahaan yang dibiayai dengan utang. Ukuran ini juga berhubungan dengan keberadaan dan ketat tidaknya suatu persetujuan utang. Menurut Toto 2008:91 “semakin besar jumlah utang maka semakin besar potensi perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan kebangkrutan”. Apabila suatu perusahaan pembiayaanya lebih banyak menggunakan utang, hal ini berisiko akan terjadi kesulitan pembayaran dimasa yang akan datang akibat utang lebih besar dari aset yang dimiliki. Sehingga perusahaan yang mempunyai rasio leverage tinggi akibat besarnya jumlah hutang dibandingkan dengan aktiva yang dimiliki perusahaan, diduga melakukan manajemen laba karena perusahaan terancam default, yaitu tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang pada waktunya Widyaningdyah, 2001:93. Berdasarkan hasil penelitian Widyaningdyah 2001 menyatakan bahwa leverage berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hasil penelitian yang sama juga dihasilkan oleh Guna dan Herawaty 2010. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut: H5: Leverage memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

2.4.6 Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba

Kualitas audit merupakan salah satu pertimbangan penting yang dapat digunakan oleh investor untuk menilai kewajaran dari suatu laporan keuangan Karena para pengguna laporan keuangan terutama para pemegang saham akan mengambil keputusan berdasarkan pada laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor Rini dan Achmad,2015:5. Dalam penelitian ini varibel kualitas audit diproksikan dengan ukuran KAP tempat auditor bekerja. Karena diasumsikan ukuran KAP berpengaruh terhadap hasil audit yang dilakukan oleh auditornya. Ukuran Kantor Akuntan Publik KAP dibedakan menjadi dua yaitu KAP Big Four dan KAP Non Big Four. Auditor yang bekerja di KAP Big Four dianggap lebih berkualitas karena auditor tersebut dibekali oleh serangkaian pelatihan dan prosedur serta memiliki program audit yang dianggap lebih akurat dan efektif dibandingkan dengan auditor dari KAP Non Big Four Isnanta, 2008. Hal ini menunjukkan bahwa KAP big four mempunyai reputasi yang lebih baik dalam opini publik. Oleh karena itu, menggunakan auditor Big Four akan meningkatkan kualitas audit dan mengurangi probabilitas perusahaan untuk melakukan kecurangan laporan keuangan Brazel et al., 2009:1153. Selain itu, terdapat dugaan bahwa auditor yang memiliki reputasi baik dapat mendeteksi kemungkinan adanya manajemen laba secara lebih dini Widyaningdyah, 2001:93. Hasil penelitian Guna dan Herawaty 2010 menyatakan bahwa kualitas audit berpegaruh terhadap manajemen laba. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut: H6: Kualitas Audit memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

2.4.7 Pengaruh Employee Diff Terhadap Manajemen Laba

Adanya pehaman atas variabel employee diff dapat memberikan peringatan kepada berbagai pihak seperti direktur, kreditur, investor dan auditor tentang probabilitas terjadinya kecurangan laporan keuangan. Adanya pemahaman ini akan membatu meminimalisir adanya praktek manajemen laba yang dilakukan oleh pihak manajemen. Brazel et al., 2009 menunjukkan bahwa perbedaan antara ukuran keuangan dan nonkeuangan secara efektif dapat digunakan untuk menilai adanya risiko kecurangan. Oleh karena itu, Brazel et al., 2009 meneliti apakah ukuran nonkeuangan yang tersedia untuk publik seperti jumlah retail, jumlah cabang dan jumlah karyawan, dapat digunakan untuk membantu mendeteksi kecurangan laporan keuangan financial statement fraud. Hasil penelitian Brazel et al., 2009 menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara ukuran keuangan revenue growth dengan ukuran nonkeuangan employee growth bagi perusahan yang melakukan kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian Brazel et al., 2009, menunjukkan employee diff untuk perusahaan yang melakukan kecurangan secara signifikan lebih besar dibandingkan perusahaan yang tidak melakukan kecurangan. Perbedaan ini employee diff berhubungan positif dengan kecurangan laporan keuangan. Berdasarkan penelitian yang dihasilkan oleh Alfiah 2013 menyatakan bahwa employee diff memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan. Dimana kecurangan dalam penelitian Alfiah 2013 diproksikan dengan manajemen laba. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut: H7: Employee diff memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

2.4.8 Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Kualitas Audit dan

Employee Diff Terhadap Manajemen Laba Hipotesis yang diajukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh corporate governance meliputi kepemilikan Institusional, kepemilikan manajemen, komisaris independen dan komite audit, leverage, kualitas audit dan employee diff secara simultan terhadap manajemen laba. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut: H8 : Corporate governance, leverage, kualitas audit dan employee diff memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba. BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain kausal. Menurut Umar 2008:35 desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Variabel independen dalam penelitian ini adalah corporate governance meliputi: kepemilikan institusional, kepemilikan manjemen, komisaris independen dan komite audit, leverage, kualitas audit dan employee diff. Variabel dependennya adalah Manajemen Laba. 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013. Jumlah perusahaan yang menjadi populasi sebanyak 135 perusahaan. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Karena purposive sampling dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dapat berdasarkan pertimbangan judgment tertentu atau jatah quota tertentu Hartono,2004:79. Ada pun kriteria-kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1 Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013 dan terdapat laporan keuangan yang telah diaudit. 2 Memiliki data yang lengkap untuk seluruh variabel yang akan diteliti. 3 Perusahaan tidak mengalami kerugian tahun 2013. Berdasarkan kriteria penarikan sampel yang telah ditetapkan, diperoleh sampel sebanyak 95 perusahaan manufaktur. Daftar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur yang Memenuhi Kriteria NO KODE NAMA PERUSAHAAN KRITERIA SAMPEL 1 2 3 1 ADES Akasha Wira International Tbk    1 2 ADMG Polychem Indonesia Tbk    2 3 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk    3 4 AKKU Alam Karya Unggul Tbk   X 5 AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk    4 6 ALDO Alkindo Naratama Tbk    5 7 ALKA Alaska Industrindo Tbk   X 8 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk    6 9 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk    7 10 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk    8 11 APLI Asiaplast Industries Tbk    9 12 ARGO Argo Pantes Tbk    10 13 ARNA Arwana Citra Mulia Tbk    11 14 ASII Astra International Tbk    12 15 AUTO Astra Auto Part Tbk    13 16 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk   X 17 BRAM Indo Kordsa Tbk    14 18 BRNA Berlina Tbk   X 19 BRPT Barito Pasific Tbk   X 20 BTON Beton Jaya Manunggal Tbk    15 21 BUDI Budi Acid Jaya Tbk    16 22 CEKA Cahaya Kalbar Tbk X   23 CNTX Century Textile Industry Tbk   X NO KODE NAMA PERUSAHAAN KRITERIA SAMPEL 1 2 3 24 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk    17 25 CTBN Citra Turbindo Tbk    18 26 DAVO Davomas Abadi Tbk    19 27 DLTA Delta Djakarta Tbk    20 28 DPNS Duta Pertiwi Nusantara    21 29 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk    22 30 EKAD Ekadharma International Tbk    23 31 ERTX Ever Shine Textile Industry Tbk X   32 ESTI Ever Shine Textile Industry Tbk   X 33 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk    24 34 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk   X 35 FPNI Titan Kimia Nusantara Tbk   X 36 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk    25 37 GDYR Goodyear Indonesia Tbk    26 38 GGRM Gudang Garam Tbk    27 39 GJTL Gajah Tunggal Tbk    28 40 HDTX Pan Asia Indosyntec Tbk   X 41 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk    29 42 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk    30 43 IGAR Champion Pasific Indonesia Tbk    31 44 IKAI Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk   X 45 IKBI Sumi Indo Kabel Tbk    32 46 IMAS Indomobil Sukses International Tbk    33 47 INAF Indofarma Tbk   X 48 INAI Indal Aluminium Industry Tbk    34 49 INCI Intan Wijaya International Tbk    35 50 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk    36 51 INDR Indo Rama Synthetic Tbk X   52 INDS Indospring Tbk    37 53 INKP Indah Kiat Pulp paper Tbk    38 54 INRU Toba Pulp Lestari Tbk    39 NO KODE NAMA PERUSAHAAN KRITERIA SAMPEL 1 2 3 55 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk    40 56 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk  X  57 ISSP Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk    41 58 ITMA Itamaraya Tbk X X X 59 JECC Jembo Cable Company Tbk    42 60 JKSW Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk X X X 61 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk    43 62 JPRS Jaya Pari Steel Tbk    44 63 KAEF Kimia Farma Tbk    45 64 KARW Karwell Indonesia Tbk   X 65 KBLI KMI Wire and Cable Tbk    46 66 KBLM Kabelindo Murni Tbk    47 67 KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk   X 68 KDSI Kedawung Setia Industrial Tb    48 69 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk    49 70 KICI Kedaung Indag Can Tbk    50 71 KLBF Kalbe Farma Tbk    51 72 KRAH Grand Kartech Tbk X   73 KRAS Krakatau Steel Tbk   X 74 LION Lion Metal Works Tbk    52 75 LMPI Langgeng Makmur Industry Tbk   X 76 LMSH Lionmesh Prima Tbk    53 77 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk    54 78 MAIN Malindo Feedmill Tbk    55 79 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk    56 80 MBTO Martina Berto Tbk    57 81 MERK Merck Tbk    58 82 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk    59 83 MLIA Mulia Industrindo Tbk   X 84 MRAT Mustika Ratu Tbk   X 85 MYOR Mayora Indah Tbk    60 NO KODE NAMA PERUSAHAAN KRITERIA SAMPEL 1 2 3 86 MYRX Hanson International Tbk   X 87 MYTX Apac Citra Centertex Tbk   X 88 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk    61 89 NIPS Nippres Tbk    62 90 PBRX Pan Brothers Tbk    63 91 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk    64 92 POLY Asia Pasific Fibers Tbk   X 93 PRAS Prima alloy steel Universal Tbk    65 94 PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk    66 95 PTSN Sat Nusa Persada Tbk    67 96 PYFA Pyridam Farma Tbk    68 97 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk    69 98 RMBA Bentoel International Investama Tbk   X 99 ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk    70 100 SCCO Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk    71 101 SCPI Schering Plough Indonesia Tbk X X X 102 SIAP Sekawan Intipratama Tbk   X 103 SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk    72 104 SIMA Siwani Makmur Tbk   X 105 SIPD Siearad Produce Tbk    73 106 SKLT Sekar Laut Tbk    74 107 SMBR Semen Baturaja Persero Tbk    75 108 SMCB Holcim Indonesia Tbk    76 109 SMGR Semen Gresik Tbk    77 110 SMSM Selamat Sempurna Tbk    78 111 SOBI Sorini Agro Asia Corporindo Tbk X X X 112 SPMA Suparma Tbk X X X 113 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk    79 114 SRIL Sri Rejeki Isman Tbk    80 115 SRSN Indo Acitama Tbk    81 116 SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk   X NO KODE NAMA PERUSAHAAN KRITERIA SAMPEL 1 2 3 117 STTP Siantar Top Tbk X  X 118 SULI Sumalindo Lestari Jaya Tbk X X X 119 TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk   X 120 TCID Mandom Indonesia Tbk    82 121 TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk   X 122 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk    83 123 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk    84 124 TPIA Chandra Asri Petrochemical    85 125 TRIS Trisula International Tbk    86 126 TRST Trias Sentosa Tbk    87 127 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk    88 128 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk    89 129 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk    90 130 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk    91 131 UNTX Unitex Tbk    92 132 UNVR Unilever Indonesia Tbk    93 133 VOKS Voksel Electric Tbk X   134 WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk    94 135 YPAS Yana Prima Hasta Persada Tbk    95 Sumber: diolah dari data BEI

3.3 Jenis dan Sumber Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 102 87

Analisis Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 92 161

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011 – 2013)

1 12 21

Analisis Pengguna Leverage, Kualitas Audit, Diff dalam Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ tahun 2007/2011)

4 39 147

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 15

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) - Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Kualitas Audit dan Employee Diff Terhadap Manajemen Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek In

0 0 33

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Kualitas Audit dan Employee Diff Terhadap Manajemen Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

0 0 10

Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Kualitas Audit dan Employee Diff Terhadap Manajemen Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

0 1 13

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

3 81 9