Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dihasilkan oleh Guna dan Herawaty 2010 yang menyatakan bahwa kepemilikan manajemen tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Berbeda dengan hasil penelitian yang dihasilkan oleh Jao dan Gagaring 2011 yang menyatakan
bahwa kepemilikan manajemen memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba.
4.4.3.3 Pengaruh Komisaris Independen Terhadap Manajemen Laba
Pengujian hipotesis mengenai pengaruh komisaris independen KIN terhadap manajemen laba memperlihatkan nilai koefisien regresi sebesar -
0,136 dan nilai t hitung sebesar -1,169 dengan nilai signifikan sebesar 0,245 yang berada diatas 0,05 0,2450,05. Hal ini berarti komisaris independen
KIN tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis tiga H3
yang menyatakan bahwa komisaris independen KIN memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba, ditolak.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dihasilkan oleh Guna dan Herawaty 2010 yang menyatakan bahwa komisaris independen tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Berbeda dengan hasil penelitian yang dihasilkan oleh Jao dan Gagaring 2011 yang menyatakan
bahwa komisaris independen memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
4.4.3.4 Pengaruh Komite Audit Terhadap Manajemen Laba
Pengujian hipotesis mengenai pengaruh komite audit KOA terhadap manajemen laba memperlihatkan nilai koefisien regresi sebesar -0,075 dan
nilai t hitung sebesar -0,939 dengan nilai signifikan sebesar 0,350 yang berada diatas 0,05 0,3500,05. Hal ini berarti komite audit KOA tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis empat H4 yang menyatakan
bahwa komite audit KOA memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba, ditolak.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dihasilkan oleh Guna dan Herawaty 2010 yang menyatakan bahwa komite audit tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Berbeda dengan hasil penelitian yang dihasilkan oleh Husni 2013 yang menyatakan bahwa komite audit
berpengaruh terhadap manajemen laba.
4.4.3.5 Pengaruh Leverage Terhadap Manajemen Laba
Pengujian hipotesis mengenai pengaruh leverage LVR terhadap manajemen laba memperlihatkan nilai koefisien regresi sebesar 0,126 dan nilai
t hitung sebesar 2,375 dengan nilai signifikan sebesar 0,020 yang berada dibawah 0,05 0,020 0,05. Hal ini berarti leverage LVR memiliki
pengaruh yang positif signifikan terhadap manajemen laba. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis lima H5 yang
menyatakan bahwa leverage LVR memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba, diterima.
Dari hasil penelitian tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi leverage maka akan semakin tinggi manajemen laba. Hal ini disebabkan
Ukuran ini juga berhubungan dengan keberadaan dan ketat tidaknya suatu persetujuan utang. Apabila suatu perusahaan pembiayaanya lebih banyak
menggunakan utang, hal ini berisiko akan terjadi kesulitan pembayaran dimasa yang akan datang akibat utang lebih besar dari aset yang dimiliki. Sehingga
perusahaan yang mempunyai rasio leverage tinggi akibat besarnya jumlah hutang dibandingkan dengan aktiva yang dimiliki perusahaan, diduga
melakukan manajemen laba karena perusahaan terancam default, yaitu tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang pada waktunya
Widyaningdyah, 2001:93. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dihasilkan Guna dan
Herawaty 2010 yang menyatakan bahwa leverage memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Sama halnya dengan penelitian yang
dihasilkan oleh Widyaningdyah 2001 yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
4.4.3.6 Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba