35 pedagang atau pelaku usaha yang secara teratur dan langsung
memperdagangkan barang atau menawarkan jasa. Jenis pasar yang dikelola oleh PD pasar tohaga saat ini adalah pasar
tradisional berjumlah 24 unit yang tersebar di 23 kecamatan. pasar ini dibagi menjadi 3 kelas besar, sedang dan kecil. Pasar-pasar tersebut adalah
Cileungsi, Cibinong, Citereup I, Parung, Citereup II, Jonggol, Cisarua, Parung panjang, Leuwiliang, Laladon, Ciawi, Ciampea, Cariu, Ciluar,
Jasinga, Cigombong, Cicangkal, Citayam, Cigudeg, Ciseeng, Parungpung, Nanggung, Cikereteg, Cimayang.
36
VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Analisis Keterpaduan Pasar Vertikal
Proses pembentukan harga di setiap pasar berbeda-beda. Tergantung pada permintaan dan penawarannya. Pada penelitian ini dilakukan analisis
keterpaduan pasar secara vertikal antara pasar produsen peternak dan pasar konsumen pengecer di Kabupaten Bogor. Data yang digunakan diperoleh
dari Pusat Informasi Peternakan PIP, Dinas perikanan dan peternakan Kabupaten Bogor. Data yang digunakan adalah data mingguan selama 48
minggu dari januari 2011 hingga desember 2011. Hasil estimasi persamaan regresi keterpaduan pasar secara vertikal
antara pasar produsen dan konsumen dapat dilihat pada lampiran 1. Pengolahan data dianalisis menggunakan model keterpaduan pasar
Ravallion. Hasil estimasi persamaan regresi keterpaduan pasar pada tingkat pasar produsen di Kabupaten Bogor adalah sebagai berikut:
Pit = 2660 + 0,432 Pit-1 + 0,544 Pjt-Pjt-1 + 0,360 Pjt-1 Dimana :
b
1
= parameter variabel harga daging ayam broiler di tingkat peternak pada waktu t-1
b
2
= indikator keterpaduan pasar jangka panjang b
3
= parameter variabel harga daging ayam broiler di tingkat pengecer pada waktu t-1
Tabel 2. Hasil estimasi model ravallion
Variabel Koefisien
t-hitung p-value
b1 0,432
3,10 0,003
b2 0,544
5,28 0,000
b3 0,360
3,22 0,002
R sq 65,3
F-hitung 26,99
P-value 0,000
DW-stat 2,01139
IMC 1,19
Sumber : data primer diolah 2012 Keterangan : signifikan pada
α = 5