Letak dan Keadaan Geografis Lokasi Penelitian
39 jangka pendek antara perubaha harga di tingkat pengecer atau pasar
konsumen dengan perubahan harga di tingkat peternak pasar produsen. Tingkat keterpaduan jangka panjang berdasarkan uji-t dengan melihat
indikator nya adalah variabel bebas b
2
menunjukkan bahwa 4,443 1,645 atau t-hitung t-tabel sehingga hipotesis nol ditolak pada taraf nyata lima
persen lampiran 1 artinya dalam jangka panjang, harga di pasar produsen tidak terpadu dengan harga di pasar konsumen dalam jangka panjang.
Berdasarkan hasil analisis keterpaduan pasar secara vertikal melalui pendekatan analisis harga di tingkat peternak yang berperan sebagai pasar
lokal selaku pengikut harga dan pasar pengecer yang berperan sebagai pasar acuan selaku penentu harga, dapat diketahui bahwa pasar ayam broiler di
tingkat peternak dan di tingkat pengecer tidak terpadu baik secara jangka pendek dan jangka panjang. Hal ini mengindikasikan bahwa informasi
mengenai perubahan harga pada tingkat pengecer tidak di teruskan atau diterima di tingkat peternak secara proposional. Artinya perubahan harga
ayam broiler di pasar pengecer pada kurun waktu sebelummnya tidak di transmisikan ke harga pada tingkat peternak.
Ketidak terpaduan pasar ini menunjukkan tidak lancarnya arus informasi dan komunikasi di antara lembaga pemasaran sehingga harga
yang terjadi di pasar yang dihadapi oleh peternak tidak dipengaruhi oleh pasar pengecer. Hal ini di duga karena penetuan harga di tingkat peternak,
biasanya lebih di tentukan oleh pembentukan harga di pasar input seperti pakan dll, dan pasar output seperti inti dll. Atau bisa disebutkan bahwa
masing masing pasar berjalan secara independen dan tidak terkait satu sama lain. Selain itu, arus informasi yang tidak berjalan dengan lancar dan
seimbang, sehingga informasi pasar tidak tersalurkan dengan baik ke tingkat peternak. Peternak tidak mengetahui informasi yang dihadapi oleh pedagang
di pasar pengecer, sehingga peternak tidak dapat menentukan posisi tawarnya dalam pembentukan harga, di duga tidak lancarnya arus informasi
harga ini sesuai dengan struktur pasar yang dihadapi pasar ayam broiler di kabupaten bogor menurut penelitian sebelum nya oleh Asmarantaka 1994
40 dimana struktur pasar ayam broiler di Jabodetabek menghadapi struktur
pasar oligopoli.
6.2 Analisis Transmisi Harga Horisontal 6.2.1 Uji Stationeritas Data
Pengujian unit akar atau unit root test dilakukan pada data time series untuk melihat apakah data sudah stasioner atau tidak. Hal ini dilakukan
untuk menghindari adanya regresi lancung atau spurious. Uji stationer merupakan hal yang penting dalam menganalisis apakah ada tidaknya akar
unit yang terkandung dalam variabel sehingga hubungan antara variabel menjadi valid.
Adanya kestationeritas dalam data dapat diukur dengan beberapa cara, salah satu nya adalah dengan menggunakan uji augmented dickey fuller
ADF. Ke stasioneran data dapat dilihat dari nilai probabilitasnya yang kurang dari 1 , 5 atau 10 Luthfiandy, 2011, jika pada tingkat level
data sudah stasioner maka dapat lansung dianalis dengan pendekatan VAR, jika tidak maka dilakukan pengujian pada tingkat first difference. Hasil
pengujian akar tingkat level dan first diffrence dapat dilihat pada tabel empat.
Dari tabel dapat dilihat bahwa pada tingkat level nilai-p ke empat variabel nilai-p alpha 5 sehingga tidak statisioner pada tingkat level. Hal
ini mengindikasikan bahwa seluruh variabel yang digunakan tidak stasioner pada tingkat level. Oleh karena itu maka dilanjutkan uji ADF pada tingkat
first difference hingga data yang digunakan menjadi stationer. Uji ADF pada tingkat first difference didapat bahwa ke empat variabel nilai-p alpha
5 maka stasioner pada first difference, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel yang ada stasioner pada first difference.