35
III. METODA PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Kabupaten Seram Bagian Barat SBB,yang terdiri dari empat kecamatan, yaitu Kecamatan Seram Barat, Kecamatan Huamual Belakang;
Kecamatan Taniwel dan Kecamatan Piru. Batas koordinat wilayah Pulau Seram mulai dari 127
o
28’16,33” sampai 128
o
50’31,59” Bujur Timur dan 2
o
49’46,93” sampai 3
o
34’15,45” Lintang Selatan Gambar 3. Penentuan stasiun pengamatan dilakukan berdasarkan data Citra Satelit landsat 7 ETM+ akuisisi 2004 dan peta penyebaran dan
kerusakan mangrove. Stasiun pengamatan terdiri dari empat stasiun dengan luasan mangrove yang berbeda, yaitu Stasiun I : Teluk Piru, Kecamatan Seram Barat
751,66 Ha; Stasiun II dan III : Teluk Kotania dan Pelita Jaya, Kecamatan Seram Barat 553,84 Ha; Stasiun IV : Selat Seram, Kecamatan Piru 187,49 Ha. Waktu
penelitian dilaksanakan selama 12 bulan mulai bulan April 2007 sampai Maret 2008.
Gambar 3. Peta Lokasi Penelitian
36
3.2. Alat dan Bahan Penelitian
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain : seperangkat komputer, perangkat lunak ERDAS Imagine 9.1 digunakan untuk pengolahan data
citra secara digital dan ArcView ver 3.3 digunakan untuk overlay citra dan tampilan citra; Criterium Decision Plus digunakan untuk AHP; dan peralatan lapangan
berupa: Global Positioning System GPS, kompas, meteran dan tali sheet. Bahan-bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah : Citra Landsat 7
ETM
+
3.3. Tahapan Penelitian.
wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat tahun 2003 dan tahun 2005; peta dasar Kabupaten Seram Bagian Barat berupa peta topografi, peta land use, peta sebaran dan
kerusakan mangrove; Peta Rupa Bumi Indonesia 1 : 250.000 daerah Maluku.
Penelitian ini dilaksanakan dalam empat tahapan secara sekuensial. Tahapan penelitian dideskripsikan sebagai berikut :
1. Tahap pertama: mengidentifikasi indikator-indikator ekosistem hutan mangrove berkelanjutan berdasarkan studi literatur dan pengamatan di lapangan.
2. Tahap kedua : menginventarisasi dan menganalisis kondisi ekologi, ekonomi dan sosial.
a. Aspek ekologi, menginventarisasi dan menganalisis keadaan vegetasi, satwa dan perubahan penutupan lahan mangrove. Analisis yang digunakan adalah analisis
vegetasi, analisis deskriptif dan analisis perubahan penutupan lahan land cover. Analisis ini akan menghasilkan keadaan vegetasi kerapatan, frekwensi,
dominansi dan INP, keadaan satwa jumlah, jenis dan penyebaran serta keadaan perubahan penutupan lahan mangrove.
b. Aspek ekonomi, menginventarisasi dan menganalisis data ekonomi masyarakat, yang meliputi tingkat pendapatan masyarakat dan nilai manfaat langsung hutan
mangrove serta peran hutan mangrove bagi pembangunan wilayah. Analisis yang digunakan adalah Analisis Nilai Ekonomi Direct Use Value yang akan
menghasilkan nilai manfaat langsung hutan mangrove bagi masyarakat. Disamping itu dilakukan analisis deskriptif untuk mengetahui peran hutan
mangrove bagi pembangunan ekonomi wilayah.
37 c. Aspek sosial, menginventarisasi data karakteristik sosial responden yang
meliputi : jumlah penduduk, tingkat pendidikan, mata pencaharian, peranserta masyarakat, akses masyarakat di sekitar hutan mangrove dan pola hubungan
stakeholder dalam pengelolaan hutan mangrove. Selanjutnya dilakukan analisis deskriptif. Analisis ini akan mendeskripsikan kondisi sosial masyarakat di sekitar
hutan mangrove. 3. Tahap ketiga : menganalisis nilai indeks keberlanjutan sistem pengelolaan hutan
mangrove dengan menggunakan Rap-Mforest metode Multidimensional Scaling MDS modifikasi dari Rapfish.
4. Tahap keempat : menentukan prioritas kebijakan pengelolaan hutan mangrove di Kabupaten Seram Bagian Barat. Kebijakan ini disusun dalam hirarkhi prioritas
kebijakan dengan menggunakan model AHP. Diagram alir tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.
Menentukan nilai indeks keberlanjutan Analisis Rap-Mforest
Menentukan prioritas kebijakan AHP
Kebijakan Pengelolaan Hutan Mangrove Berkelanjutan
Gambar 4. Diagram Alir Tahapan Penelitian
Kajian kondisi ekosistem
EKOLOGI EKONOMI
SOSIAL Menentukan indikator-indikator ekosistem hutan
mangrove berkelanjutan
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
Tahap 4
38
3.4. Metode Pengumpulan Data