110 Gambar 22. Struktur Hirarkhi Pengelolaan Hutan Mangrove Berkelanjutan
Berdasarkan perhitungan nilai pada tiap level AHP, diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Peran Aktors takeholder
Terdapat 4 stakeholders pemerintah, masyarakat, LSM, peneliti yang berperan dalam pengambilan keputusan pengelolaan ekosistem hutan mangrove
berkelanjutan di Kabupaten Seram Bagian Barat Maluku. Pentingnya peran stakeholders dalam penentuan alternatif kebijakan menurut AHP disajikan pada Tabel
13. Tabel 13. Peranan Stakeholders Dalam Pengelolaan Hutan Mangrove Berkelanjutan
di Kabupaten Seram Bagian Barat No
Stakeholders Nilai
1 2
3 4
Pemerintah Masyarakat
Peneliti LSM
0,542 0,299
0,065 0,094
Kebijakan
Konservasi 0,664
Wisata pantai 0,234
Budidaya perikanan 0,103
Pemerintah 0,542
Masyarakat 0,299
Peneliti 0,065
LSM 0,094
Inventarisasi data
0,053 Perubahan
habitat 0,189
Struktur relung
komunitas 0,059
Zonasi mangrove
0,077 FokusTujuan
Aktor
Dimensi
Faktor Keterlibatan
stakeholder 0,046
Akses masyarakat
0,210
Pengelolaan hutan mangrove berkelanjutan
1,00
Ekologi 0,234
Sosial 0,694
Ekonomi 0,073
Kerusakan SDH
0,366
111 Berdasarkan Tabel 13, peranan pemerintah 0,542 dalam penentuan alternatif
kebijakan sangat menentukan keberhasilan pengelolaan hutan mangrove berkelanjutan di Kabupaten Seram Bagian Barat. Peran pemerintah sangat diharapkan
sebagai motivator dan fasilitator dalam pengelolaan hutan mangrove berkelanjutan. Pemerintah kabupaten dan instansi terkait diharapkan dapat menyelaraskan
tujuan dan sasaran yang tepat dalam merumuskan keputusan perencanaan pengelolaan ekosistem hutan mangrove. Oleh karena itu diperlukan sosialisasi yang bersifat
komprehensif dalam pengelolaan hutan mangrove berkelanjutan.
6. Hirarkhi dimensi menurut stakeholder
Berdasarkan hasil analisis, masing-masing aktor memiliki perbedaan prioritas dalam penentuan dimensi. Hirarkhi dimensi menurut aktor disajikan pada Tabel 14.
Berdasarkan Tabel 14, dimensi sosial merupakan prioritas utama dalam penentuan alternatif kebijakan pengelolaan hutan mangrove berkelanjutan di
Kabupaten Seram Bagian Barat Maluku. Tabel 14. Hirarkhi Dimensi Dalam Pengelolaan Hutan Mangrove Berkelanjutan di
Kabupaten Seram Bagian Barat Dimensi
Aktor 1
2 3
4 Ekologi
0,293 0,293
0,195 0,153
Sosial 0,641
0,641 0,717
0,777
Ekonomi 0,067
0,067 0,088
0,077
Keterangan : Aktor : 1 = pemerintah; 2= masyarakat; 3= peneliti; 4= LSM
Hasil sintesis dari aktor menunjukkan bahwa hirarkhi dimensi dalam pengelolaan ekosistem hutan mangrove berkelanjutan di Kabupaten Seram Bagian
Barat Maluku adalah : dimensi sosial 0,694, dimensi ekologi 0,234 dan dimensi ekonomi 0,073. Dimensi yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan ekosistem
hutan mangrove berkelanjutan adalah dimensi sosial. Hal ini sesuai dengan hasil analisis nilai keberlanjutan pengelolaan hutan mangrove yang menunjukkan bahwa
status nilai dimensi sosial tidak berkelanjutan, sehingga perlu diperbaiki semua indikator yang turut memberikan kontribusinya terhadap dimensi tersebut.
112
7. Hirarkhi faktor berdasarkan dimensi