Pemulihan citra image restoration Penajaman Citra Image Enhancement Klasifikasi citra Image Classification

27

2.7. Interpretasi Digital Citra Landsat

Pendekatan pada interpretasi citra dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu pendekatan manual visual dan pendekatan dengan komputer digital. Analisis visual mempunyai kekurangan antara lain : kesulitan dalam mendeteksi perbedaan warna, terutama warna abu-abu; kegiatan interpretasi tidak bisa diulang-ulang dalam waktu yang singkat; kemampuan menyimpan data terbatas. Sedangkan keunggulan analisis digital adalah : interpretasi citra dapat dilakukan dengan cepat, efisien dan sistematik Soesilo, 1994. Dalam rangka penggunaan analisis digital, Lillesand dan Kiefer 1990 mengelompokan dalam tiga tahap, yaitu : 1. pemulihan citra image restoration; 2 penajaman citra image enhancement; 3 klasifikasi citra image classification.

1. Pemulihan citra image restoration

Pemulihan citra image restoration adalah kegiatan yang berkaitan dengan koreksi distorsi, degradasi yang terjadi akibat kesalahan pada saat perekaman imaging Kegiatan ini akan menghasilkan citra yang telah dikoreksi baik radiometrik maupun geometrik Jaya, 2002. Untuk mengoreksi data, sumber dan macam kesalahan data eksternal dan internal harus ditentukan terlebih dahulu. Koreksi radiometrik merupakan perbaikan akibat kesalahan sistem optik, kesalahan karena gangguan radiasi elektromagnetik pada atmosfer dan kesalahan karena pengaruh sudut elevasi matahari Purwadhi, 2001. Koreksi geometrik adalah suatu proses memproyeksikan data pada suatu bidang sehingga mempunyai proyeksi yang sama dengan proyeksi peta Jaya, 2002.

2. Penajaman Citra Image Enhancement

Sebelum menampilkan data citra untuk analisis visual, teknik penajaman dapat diterapkan untuk menguatkan penampakan kontras diantara kenampakan dalam scene. Pada berbagai penerapan langkah ini banyak meningkatkan jumlah informasi yang dapat diinterpretasi secara visual Lillesand dan Kiefer, 1990.

3. Klasifikasi citra Image Classification

Klasifikasi adalah proses pengelompokan piksel-piksel ke dalam kelas-kelas atau kategori yang telah ditentukan berdasarkan nilai kecerahan piksel yang bersangkutan Jaya, 2002. Teknik klasifikasi dapat dilakukan dengan tiga cara, 28 yaitu : klasifikasi terbimbing supervised classification ; klasifikasi tidak terbimbing unsupervised classification dan klasifikasi pengkelasan hibrida hybrid classification dengan menerapkan model restorasi dan teknik penajaman di dalam klasifikasi Purwadhi, 2001. Klasifikasi tidak terbimbing menggunakan algoritma untuk mengkaji atau menganalisis sejumlah besar piksel yang tidak dikenal dan membaginya dalam sejumlah kelas berdasarkan pengelompokan nilai digital citra. Kelas yang dihasilkan dari klasifikasi tidak terbimbing adalah kelas spektral.

2.8. Rapid Appraisal Analysis RAP