Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

7 masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya sehingga mengakibatkan tekanan pada ekosistem tersebut. Karena tekanan pertambahan penduduk terutama di daerah pesisir pantai, mengakibatkan adanya perubahan tataguna lahan dan pemanfaatan sumberdaya alam secara berlebihan, sehingga hutan mangrove dengan cepat akan menjadi rusak. Kerusakan dan pengurangan sumberdaya mangrove yang terus berlangsung akan mengurangi bukan hanya produksi perikanan serta mengurangi keanekaragaman hayati, tetapi juga merusak stabilitas hutan pantai yang mendukung perlindungan terhadap tanaman pertanian darat dan pedesaan. Berdasarkan survey awal di lapangan dan data hasil penelitian sebelumnya, menunjukkan bahwa Kabupaten Seram Bagian Barat masih memiliki kondisi perairan yang baik dan hutan mangrove yang relatif padat, oleh karena itu perlu dilakukan suatu kajian yang berbasis pada dimensi ekologi, ekonomi dan sosial melalui suatu perumusan kebijakan pengelolaan ekosistem hutan mangrove yang tepat. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : 1. Apa saja indikator-indikator ekosistem hutan mangrove berkelanjutan di Kabupaten Seram Bagian Barat. 2. Bagaimana kondisi ekologi, ekonomi dan sosial masyarakat pada ekosistem hutan mangrove di Kabupaten Seram Bagian Barat. 3. Seberapa besar nilai keberlanjutan pengelolaan hutan mangrove di Kabupaten Seram Bagian Barat. 4. Bagaimana alternatif kebijakan yang tepat dalam pengelolaan hutan mangrove berkelanjutan di Kabupaten Seram Bagian Barat.

I.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah : 1. Menentukan indikator-indikator ekosistem hutan mangrove berkelanjutan. 2. Menganalisis kondisi ekologi, ekonomi dan sosial masyarakat pada ekosistem hutan mangrove. 3. Menganalisis nilai keberlanjutan pengelolaan hutan mangrove. 4. Menentukan alternatif kebijakan dalam pengelolaan hutan mangrove berkelanjutan. 8

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam rangka menentukan arah dan prioritas kebijakan pengelolaan hutan mangrove serta dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam hal : 1. Memberikan informasi dan referensi bagi stakeholder dalam pengelolaan hutan mangrove berkelanjutan 2. Sebagai masukan bagi pemerintah dalam menyusun strategi perencanaan dan rencana aksi pengelolaan hutan mangrove berkelanjutan di Kabupaten Seram Bagian Barat Maluku I.5. Kerangka Pemikiran Dalam pengelolaan sumberdaya alam telah disepakati secara global bagaimana seharusnya sumberdaya alam dikelola agar berkelanjutan sebagai dasar bagi peningkatan kesejahteraan manusia dan kegiatan ekonomi. Pengelolaan sumberdaya alam perlu mempertimbangkan ketiga aspek sekaligus yakni ekologi, ekonomi dan sosial. Terdapat karakteristik dan dinamika masyarakat pantai serta berbagai aspek yang berlaku dalam masyarakat baik ekonomi, ekologi, sosial dan pranata - pranata yang berlaku dalam masyarakat y a n g p e r l u d i p e r t i m b a n g k a n d a l a m p e l a k s a n a a n p e m b a n g u n a n . Hutan mangrove merupakan salah satu sumberdaya alam pesisir. Pengelolaan mangrove yang berkelanjutan merupakan bagian dari pembangunan wilayah pesisir secara keseluruhan. Hutan mangrove merupakan sumberdaya alam yang sangat rentan terhadap perubahan. Perubahan yang terjadi pada suatu ekosistem pesisir akan mempengaruhi ekosistem lainnya. Oleh karena itu kebutuhan yang seimbang harus dicapai diantara memenuhi kebutuhan sekarang untuk pembangunan ekonomi di satu pihak dan konservasi sistem pendukung di lain pihak. Tumbuhnya kesadaran akan fungsi perlindungan, produktif dan sosio-ekonomi dari ekosistem mangrove, dan akibat semakin berkurangnya sumberdaya tersebut, mendorong pentingnya konservasi dan kesinambungan pengelolaan terpadu antara sumberdaya dalam wilayah pesisir. Mengingat potensi multiguna dari sumberdaya alam ini, maka 9 pengelolaan hutan mangrove didasarkan pada konsep pembangunan berkelanjutan dalam hubungan dengan perencanaan pengelo laan wilayah pesisir terpadu. Dalam pengelolaaan hutan mangrove yang berkelanjutan perlu pengintegrasian antara kegiatan dalam dimensi ekologi, ekonomi dan sosial sebagaimana yang dikenal dalam konsep pembangunan berkelanjutan Munasinghe, 2001. Berdasarkan prinsip keberlanjutan, maka pengintegrasian ketiga dimensi dalam pengelolaan hutan mangrove merupakan hal yang paling mendasar. Konsep pengelolaannya dapat dijabarkan sebagai berikut: • Berdasarkan dimensi ekologi, pengelolaan hutan mangrove diperlukan untuk rehabilitasi dan konservasi serta pembatasan pemanfaatan berdasarkan kondisi daya dukungnya. • Dari dimensi ekonomi, pengelolaan hutan mangrove hendaknya ditekankan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan daerah kabupaten. Berbagai kegiatan usaha dapat dikembangkan melalui pemberdayaan masyarakat di sekitar areal hutan mangrove. Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat ini sangat penting, mengingat sebagian besar penduduk di wilayah pesisir Kabupaten Seram Bagian Barat tergolong miskin. • Dari dimensi sosial pengelolaan ditekankan pada peningkatan akses masyarakat terhadap sumberdaya mangrove secara merata bagi seluruh masyarakat. Pengelolaan hutan mangrove berkelanjutan dari segi sosial sangat ditentukan oleh dua hal, yakni : sumberdaya manusia dan kelembagaan dalam masyarakat. SDM perlu dikembangkan kualitasnya melalui peningkatan pendidikan. Dalam penelitian ini dikumpulkan data-data menyangkut potensi ekosistem hutan mangrove dari dimensi ekologi, ekonomi dan sosial yang akan dianalisis dengan bantuan beberapa software, selanjutnya akan dianalisis nilai indeks keberlanjutan pengelolaan hutan mangrove untuk mengetahui status keberlanjutan pengelolaan hutan mangrove, serta menentukan alternatif kebijakan pengelolaan hutan mangrove berkelanjutan yang akan diterapkan pada obyek kajian. Adapun output yang dihasilkan dari seluruh rangkaian kegiatan tersebut adalah kebijakan pengelolaan hutan mangrove yang berkelanjutan. Dengan adanya pilihan-pilihan kebijakan dari hasil penelitian ini, diharapkan pemerintah daerah dapat menentukan 10 suatu kebijakan pengelolaan hutan mangrove yang berdasarkan pada integrasi dimensi ekologi, ekonomi dan sosial. Diagram kerangka penelitian dapat dilihat dalam Gambar 1 berikut. Indikator ekosistem hutan mangrove berkelanjutan ` Feed back Gambar 1. Kerangka Pemikiran Kajian Pengelolaan Hutan Mangrove Berkelanjutan Indeks Keberlanjutan Pengelolaan Hutan Mangrove Penentuan Prioritas Kebijakan Pengelolaan Hutan Mangrove EKOSISTEM HUTAN MANGROVE Kebijakan Pengelolaan Hutan Mangrove Berkelanjutan EKOLOGI EKONOMI SOSIAL Manfaat ekologi Manfaat sosial Manfaat ekonomi Ancaman kerusakan Pemanfaatan tinggi Peranserta masyarakat rendah Belum ada PERDA Kajian kondisi ekosistem 11

1.6. Kebaruan Novelty Penelitian