Analisis Lingkungan Jauh Analisis Lingkungan Industri

43

3.3.1.1 Analisis Lingkungan Eksternal atau External Factor Evaluation EFE

1. Analisis Lingkungan Jauh

Menurut David 2004, analisis lingkungan eksternal adalah proses yang menekankan pada mengenali dan mengevaluasi kecenderungan dan peristiwa di luar kendali perusahaan. Analisis ini mengungkapkan peluang dan ancaman yang dihadapi suatu organisasi sehingga manajer dapat merumuskan strategi untuk memanfaatkan peluang dan menghindari dampak ancaman. Lingkungan eksternal dapat dikatakan sebagai komponen – komponen atau variabel lingkungan yang berada atau berasal dari luar perusahaan. Komponen tersebut cenderung berada diluar jangkauan perusahaan, artinya organisasi atau perusahaan tidak bisa melakukan intervensi terhadap komponen – komponen tersebut. Komponen itu lebih cenderung diperlakukan sebagai sesuatu yang mau atau tidak mau harus diterima dan tergantung bagaimana perusahaan berkompromi atau menyiasati komponen – komponen tersebut. Terdapat empat aspek lingkungan eksternal yang mempengaruhi perusahaan, yaitu sosial budaya, politik, ekonomi dan teknologi. Faktor – faktor yang mungkin dapat mempengaruhi situasi lingkungan eksternal dimana perusahaan bergerak dapat dilihat pada Gambar 2. 44 Sosial-budaya • Perkembangan budaya • Perkembangan media • Pertumbuhan penduduk • Jumlah penduduk • Perilaku terhadap pemerintah Politik • Situasi politik Negara • Kebijakan politik luar negeri • Regulasi pemerintah • Peraturan pajak,tariff dan Bea • Peraturan tenaga kerja • Kebijakan impor Ekonomi • Tingkat inflasi • GNP • Pola konsumsi • Kurs mata uang • Tingkat pajak • Trend pertumbuhan ekonomi Teknologi • Perkembangan teknologi informasi • Kecenderungan perkembangan teknologi yang unik dalam industry • Perkembangan perilaku masyarakat terhadap teknologi Sumber : David, 2004 Gambar 2. Daftar Fenomena yang Menghasilkan Peluang atau Ancaman

2. Analisis Lingkungan Industri

Porter 1980 menjelaskan tujuan strategi bersaing untuk suatu unit usaha business unit dalam sebuah industri adalah menentukan posisi dalam industri tersebut dimana perusahaan dapat melindungi diri sendiri dengan sebaik – baiknya terhadap tekanan gaya persaingan atau dapat mempengaruhi tekanan tersebut secara positif. Karena kekuatan kolektif dari gaya – gaya tersebut mungkin juga tampak oleh semua pesaing, maka untuk mengembangkan strategi adalah menyelidiki dibawah permukaan dan menganalisis sumber masing – masing gaya tersebut. Selanjutnya Porter 1980 menyatakan bahwa keadaan persaingan dalam suatu industri tergantung pada lima kekuatan persaingan pokok, dapat dilihat pada Gambar3. 45 Ancaman masuknya pendatang baru Kekuatan tawar Menawar pemasok Kekuatan Ancaman produkjasa tawar menawar pembeli pengganti Gambar 3. Kekuatan – Kekuatan yang Mempengaruhi Persaingan Industri Porter, 1980 Lima model kekuatan persaingan industri terdiri dari : 1. Ancaman masuknya pendatang baru Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru dapat menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada. Pendatang baru ke suatu industri akan membawa suatu kapasitas masuk, keinginan untuk merebut pasar market share dan sumber daya yang cukup besar. Besarnya ancaman masuk bergantung pada hambatan masuk yang ada dan reaksi dari peserta persaingan yang sudah ada. Sumber hambatan masuk mencakup skala ekonomis, diferensiasi produk, kebutuhan modal, akses ke saluran distribusi, biaya beralih pemasok, biaya tidak menguntungkan terlepas dari skala dan kebijakan pemerintah. 2. Pemasok yang kuat Pemasok dapat memanfaatkan kekuatan tawar – menawar atas para anggota industri dengan menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang dan jasa yang Produk Pengganti Pendatang Baru Potensial Pembeli Pemasok Persaingan dalam Industri 46 dijualnya. Pemasok kuat karena dapat menekan kemampulabaan suatu industri yang tidak dapat mengimbangi kenaikan biaya dengan menaikkan harganya sendiri. Kelompok pemasok kuat jika kelompok pemasok didominasi sedikit perusahaan dan lebih terkonsentrasi daripada industri pembeli produknya, produk pemasok bersifat unik atau terdiferensiasi dan terdapat biaya pengalihan, pemasok tidak bersaing dengan produk lain dalam industri, memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju ke industri pembeli, produk pemasok merupakan input penting bagi bisnis pembeli dan industri bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok. 3. Pembeli yang kuat Pembeli dapat juga menekan harga, menuntut kualitas lebih tinggi atau layanan lebih banyak. Kelompok pembeli kuat jika pembeli terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah besar, produk yang dibeli dari industri bersifat standar, produk yang dibeli dari industri merupakan komponen penting dari produk pembeli dan merupakan komponen biaya yang cukup besar, pembeli menerima laba yang rendah, produk industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembeli, produk industri tidak menghasilkan penghematan bagi pembeli, pembeli mempunyai informasi yang lengkap, pembeli menghadapi biaya peralihan yang kecil dan pembeli memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi. 4. Produk pengganti substitusi Produk pengganti yang perlu mendapatkan perhatian besar adalah produk yang mempunyai kecenderungan untuk memiliki harga atau prestasi lebih baik ketimbang produk industri dan produk – produk yang dihasilkan oleh industri berlaba 47 tinggi. Produk substitusi membatasi potensi suatu industri jika ditetapkan dengan batas harga tertinggi. 5. Persaingan diantara para anggota industri Persaingan diantara kalangan anggota industri terjadi untuk memperebutkan posisi dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga, introduksi produk dan perang iklan. Persaingan tajam ini dipengaruhi oleh faktor jumlah peserta persaingan banyak, pertumbuhan industri lambat, produk atau jasa tidak terdiferensiasi, biaya tetap tinggi atau produk bersifat mudah rusak, penambahan kapasitas harus dalam jumlah besar, hambatan keluar atau pengunduran diri tinggi, pesaing beragam, taruhan strategis yang besar dan para peserta persaingan beragam dalam hal strategi.

3.3.1.2 Analisis Lingkungan Internal atau Internal Factor Evaluation IFE