127
biaya produksi sehingga memberikan pengaruh untuk penetapan harga. Sedangkan ancaman utama bagi perusahaan dalam industri gula rafinasi adalah nilai tukar rupiah
yang semakin terdepresiasi dengan rataan skor 0,2437, nilai tukar rupiah yang semakin terdepresiasi ini mempengaruhi perkembangan perusahaan
dikarenakan bahan baku utama gula rafinasi yaitu raw sugar didapatkan dari impor dengan menggunakan mata
uang dollar Amerika.
7.1.2 Matriks IFE Internal Factor Evaluation
Melalui hasil identifikasi faktor internal perusahaan, maka diperoleh 12 kekuatan strengths dan enam kelemahan weakness internal perusahaan. Hasil
pembobotan dari faktor – faktor internal dapat dilihat pada Lampiran 3. Faktor internal yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah bagian keuangan
perusahaan memiliki budget controller dengan bobot 0,0675. Pengendalian internal perusahaan dengan adanya budget controller dapat memperlancar transaksi –
transaksi atau aktivitas – aktivitas perusahaan yang menuju kearah perkembangan dan dapat dijadikan informasi keuangan perusahaan karena setiap kegiatan keuangan
perusahaan dicatat dan dilaporkan secara berkala yaitu setiap hari kepada investor sehingga perusahaan mempunyai hubungan yang baik dengan investor, dan dapat
dideteksi sedini mungkin bilamana terjadi kebocoran dana keuangan.
Memiliki tim khusus untuk penjualan dengan bobot sebesar 0,0662.
Pemasaran bagi perusahaan merupakan salah satu bagian yang terpenting bagi perkembangan perusahaan. Bagian pemasaran ini dapat menentukan pangsa pasar
perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan membentuk tim khusus penjualan.
128
Kelemahan utama bagi perusahaan adalah promosi belum optimal dengan bobot 0,0583. Promosi yang dilakukan perusahaan belum optimal karena masih ada
industri pengguna yang beralih membeli produk pesaing. Skor matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 25. Total rataan skor untuk faktor
kekuatan adalah 2,5806, sedangkan rataan skor untuk faktor kelemahan sebesar 0,4663. Hal ini menunjukkan bahwa PT. JMR memiliki faktor kekuatan yang lebih
besar dibandingkan faktor kelemahan., sehingga perusahaan dapat memanfaatkan kekuatannya dalam mengembangkan usahanya. Total skor matriks IFE adalah 3,0469
yang berarti kondisi internal lingkungan usaha yang mempengaruhi perusahaan berada dalam kondisi kuat, dimana kekuatan yang dimiliki mampu untuk mengatasi
kelemahannya.
Tabel 25. Matriks IFE Lingkungan Usaha untuk PT. JMR Tahun 2008
No Faktor Strategis Internal
Rataan bobot
Rataan rating
Rataan skor
Kekuatan A
Produk yang berkualitas 0,0645
3,8 0,2454
B Memiliki tim khusus untuk penjualan
0,0662 3,8
0,2516 C
Wilayah pemasaran atau distribusi yang luas
0,0649 4
0,2596 D
Tanggung jawab sosial yang tinggi 0,0473
3 0,1419
E
Bagian keuangan memiliki budget controller
0,0675 3,6
0,2430
129
F Perolehan modal yang mudah
0,0512 3
0,1536 G
Hubungan baik dengan investor dan pemegang saham
0,0557 4
0,2230 H
Pengawasan proses produksi yang baik
0,0639 4
0,2557 I
Loyalitas karyawan tinggi 0,0551
3,2 0,1763
J Sumber daya manusia yang terlatih
0,0587 3,6
0,2113 K
Orientasi kepada jaminan kualitas produk yang dihasilkan
0,0642 4
0,2570 L
Perusahaan memakai komputerisasi dalam sistem pencatatan setiap
kegiatannya. 0,0476
3,4 0,1618
Total Skor Faktor Kekuatan 2,5806
Kelemahan M
Pasar yang dituju sama dengan perusahaan sejenis
0,0450 1,4
0,0630 N
Promosi belum optimal 0,0583
1,4 0,0817
O Belum memiliki indikator keuangan
Rasio Keuangan 0,0489
1,4 0,0684
P
Jumlah produksi yang masih undercapacity
0,0554 1,8
0,0998 Q
Belum adanya program khusus software yang mengintegrasikan
setiap divisi perusahaan 0,0473
1,8 0,0851
R
Tenaga kerja IT mengandalkan outsourcing.
0,0378 1,8
0,0681 Total Skor Faktor Kelemahan
0,4662 Total skor IFE
1,0000 3,0469
7.2 Analisis Matriks Profil Persaingan