102
berkembang
Analisis Lingkungan Industri Perusahaan
Ancaman Masuk Pendatang Baru
Hambatan untuk masuk industri relatif rendah
Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Ketergantungan pemasok yang tidak terlalu tinggi
Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Pembeli memiliki
kekuatan untuk menentukan pilihan
di antara jumlah perusahaan yang semakin bertambah.
Ancaman Produk Pengganti
Ancaman produk pengganti atau substitusi yang rendah
Tingkat Persaingan dalam Industri
Tingkat persaingan dalam industri tinggi
6.3 Analisis Lingkungan Internal Perusahaan
Dalam menjalankan usahanya, perusahaan sangat dipengaruhi oleh faktor – faktor internal yang berasal dari dalam perusahaan. Faktor – faktor internal tersebut
merupakan faktor – faktor yang dapat menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Faktor – faktor internal yang mempengaruhi PT. JMR antara lain :
6.3.1 Pemasaran
Dilihat dari konsep pemasaran, bahwa sasaran pemasaran terhadap suatu produk atau jasa adalah konsumen, yang dapat dikategorikan menjadi pasar konsumsi
langsung dan pasar untuk industri. Industri adalah sekelompok perusahaan yang menawarkan suatu produk atau kelas produk yang merupakan substitusi dekat satu
sama lain Kotler, 2002. Produk industri adalah produk yang digunakan untuk proses
103
produksi selanjutnya, produk konsumsi merupakan produk yang telah siap untuk konsumsi para pembeli, sedangkan produk industri yang digunakan untuk proses
lebih lanjut. Pemasaran dapat diuraikan sebagai proses menetapkan, mengantisipasi,
menciptakan, dan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan akan produk dan
jasa. Evans dan Bergman dalam David 2004 menyatakan bahwa terdapat sembilan
dasar fungsi pemasaran : 1 analisis pelanggan, 2 membeli sediaan, 3 menjual barangjasa, 4 merencanakan produk dan jasa, 5 menetapkan harga, 6 distribusi,
7 riset pemasaran, 8 analisis peluang, dan 9 tanggung jawab sosial.
1. Analisis pelanggan
Analisis pelanggan merupakan penelitian dan pengevaluasian kebutuhan, kemauan dan keinginan pelanggan. Analisis pelanggan melibatkan administrasi
survei pelanggan, menganalisis informasi konsumen, mengevaluasi strategi menetapkan posisi, mengembangkan profil pelanggan, dan menetapkan strategi
segmentasi pasar yang optimal. Perusahaan membagi segmen pasar yang dituju, seperti yang telah ditetapkan
dalam Surat Menteri Perdagangan No.357M-DAG42008 bahwa gula rafinasi hanya dipasarkan kepada industri penggunanya yaitu industri makanan, minuman dan
farmasi. Pelanggan gula rafinasi dibagi menjadi tiga target yaitu industri besar, menengah dan kecil. Ada perbedaan perilaku di ketiga target pasar ini. Pada industri
besar dan menengah, persaingan pasar sangat ditentukan oleh kekuatan kualitas produk. Industri pengguna ini sangat peduli dengan masalah kualitas gula rafinasi.
104
Salah memilih kualitas gula rafinasi akan berakibat kepada menurunnya kualitas produk yang mereka hasilkan. Jadi kualitas gula rafinasi lebih berperan dalam
merebut pangsa pasar atau dengan kata lain, yang menjadi market leader adalah gula rafinasi yang paling unggul dalam hal kualitas produk.
Sedangkan untuk industri kecil, persaingan bisnis lebih ditentukan oleh kekuatan daya saing harga. Semakin rendah harga gula rafinasi yang ditawarkan
maka semakin tinggi pangsa pasar pada segmen pasar industri kecil ini. Segmen pasar yang dituju perusahaan adalah industri yang menggunakan produk kualitas R1 yaitu
industri besar dan menengah. Alasan perusahaan memilih segmen pasar besar dan menengah ini dikarenakan perusahaan lebih memfokuskan untuk memproduksi gula
rafinasi dengan kualitas R1. Selain itu, perusahaan memposisikan sebagai perusahaan dengan mutu produk berkualitas tinggi.
2. Membeli Persediaan
Membeli persediaan terdiri dari mengevaluasi pemasok, memilih pemasok terbaik, mengatur persyaratan yang dapat diterima pemasok dan mendapat
persediaan. Proses pembelian mungkin menjadi rumit karena faktor – faktor seperti pengendalian harga, resesi, pembatasan perdagangan luar negeri, pemogokan dan
kerusakan mesin. Bahan baku utama yang digunakan dalam kegiatan produksi di perusahaan
adalah raw sugar. Dalam memenuhi bahan baku tersebut perusahaan tidak tergantung kepada pemasok, raw sugar diperdagangkan melalui bursa gula New York sehingga
dalam penetapan harga ditentukan oleh pasar bursa. Perusahaan memiliki divisi
105
khusus yang menangani pembelian raw sugar di bursa internasional, divisi ini bertempat di Singapura.
3. Menjual produk atau jasa
Implementasi strategi yang sukses pada umumnya tergantung pada kemampuan sebuah perusahaan untuk menjual produk atau jasa. Menjual termasuk
banyak aktivitas pemasaran seperti periklanan, promosi penjualan, publisitas, penjualan langsung, manajemen tenaga penjual, hubungan dengan pelanggan dan
hubungan dengan agen atau distributor. Untuk promosi yang dilakukan terhadap produk industri berbeda dengan
produk konsumsi. Promosi produk industri lebih banyak memakai personal selling atau door to door. Perusahaan meraih pembeli melalui beberapa cara yaitu personal
selling atau door to door dan menggunakan agen perantara distributor. Persentase
penjualan dengan personal selling atau door to door sebesar 70 dan 30 melalui agen perantara.
Perusahaan memiliki tim khusus penjualan. Tim khusus penjualan perusahaan juga mendapatkan pelatihan atau training terlebih dahulu sebelum terjun langsung ke
pasar sehingga tim ini memiliki pengetahuan yang baik tentang produk perusahaan dan dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pembeli. Selain itu, tim pemasaran
juga secara kontinu atau berkala mengunjungi industri pengguna produk perusahaan sehingga dapat menjalin hubungan yang baik antara perusahaan dan pelanggan.
4. Merencanakan produk dan jasa
Merencanakan produk dan jasa termasuk aktivitas seperti uji pemasaran, menentukan posisi produk dan merek, kemasan, menetapkan pilihan produk, sifat –
106
sifat produk, gaya produk, dan mutu produk, menghapus produk lama dan menyediakan pelayanan kepada pelanggan.
Perusahaan memposisikan produknya sebagai produk berkualitas. Poin tersebut sangat ditekankan perusahaan pada industri pengguna terhadap produk
perusahaan. Produk PT. JMR memiliki tiga kualitas yang menjadi kekuatan kunci dari perusahaan. Pada tabel 21 dapat dilihat kualifikasi gula yang dihasilkan
perusahaan. Perbedaan mendasar terdapat pada perbedaaan warna yang tunjukkan oleh nilai IU, spesifikasi IU yang dinginkan oleh industri makanan, minuman dan
farmasi sebesar 45 IU dan PT. JMR telah mampu memproduksi gula rafinasi dengan kadar IU yang rendah . Produk R1 dijadikan kekuatan utama perusahaan untuk
memperoleh pangsa pasar industri besar yang merupakan pelanggan potensial bagi perusahaan.
Tabel 21. Klasifikasi Gula yang Dihasilkan PT. JMR Tahun 2008.
Uraian R1 Tebu Merah
R2 Tebu Hijau
R3 Kupu – Kupu
Pol 99,8°Z min
99,8°Z min 99,8°Z min
Invert sugar 0,04 max
0,04 max 0,04 max
Grain size 0,6 mm min
0,4-0,6 mm 0,4-0,6 mm
Colour 35 ICUMSA unit
max 45 ICUMSA unit
max 200 ICUMSA
unit max Moist
0,06 max 0,06 max
0,06 max Ash
0,015 max 0,05 max
0,05 max
Selain itu, perusahaan didukung dengan penyesuaian produk perusahaan dengan standar – standar produk berkualitas tinggi, seperti ISO 9001 : 2000
management mutu standar internasional, ISO 22000 : 2005 kehigienisan suatu produk, dan sertifikat Halal dari MUI.
107
PT. JMR telah mendapatkan sertifikat ISO 9001 : 2000 pada tahun 2005, dengan menunjuk BVQI Bureau Veritas Quality International sebagai badan
sertifikasi. Dengan mendapatkan sertifikat ISO ini PT. JMR merupakan satu-satunya pabrik gula yang telah mendapatkan ISO 9001:2000 dan merupakan bukti atas
penerapan management mutu standar internasional. Selain itu PT. JMR juga telah memiliki sertifikat ISO 22000 : 2005 yaitu tentang FSMS Food Safety Management
System atau yang dikenal dengan kehigienisan suatu produk dan sertifikat Halal dari
MUI. Gula rafinasi merupakan produk yang tidak terdeferensiasi. Dibandingkan
dengan tebu yang menghasilkan banyak produk selain gula, seperti alkohol dan ethanol, pengolahan raw sugar menjadi refined sugar hanya sedikit memiliki by
product misalnya menjadi molasses, antara lain karena ampas yang tersisa dari proses
yang dilakukan relatif kecil 2. Oleh karena itu secara umum produk gula rafinasi yang berasal dari raw sugar dapat dikatakan tidak terdiferensiasi.
5. Menetapkan harga
Lima stakeholder utama yang mempengaruhi keputusan penetapan harga adalah konsumen, pemerintah, pemasok, distributor, dan pesaing. Peranan harga di
pemasaran industri berbeda caranya dengan peranan harga didalam pemasaran produk konsumsi.
Harga jual untuk produk PT. JMR berbeda – beda tergantung jenis kualitas atau grade dari produk tersebut. Produk yang dihasilkan perusahaan terdiri dari 3
grade yaitu R1 dengan merek tebu merah, R2 tebu hijau dan R3 dengan merek kupu – kupu. Penetapan harga yang dilakukan perusahaan berdasarkan struktur harga
108
pokok gula rafinasi tarif bea masuk raw sugar, costfee, pajak, biaya produksi, penyusutan ditambahkan dengan margin yang diinginkan perusahaan. Perusahaan
memposisikan produk sebagai produk yang berkualitas tinggi. Kualitas gula rafinasi merupakan salah satu faktor penting dalam menetapkan harga. Kualitas gula rafinasi
yang dihasilkan oleh perusahaan didukung oleh adanya sertifikat ISO 9001 : 2000 dan sertifikat ISO 22000 : 2005. Semakin tinggi kualitas produk perusahaan maka
kekuatan tawar menawar perusahaan terhadap harga relatif lebih tinggi. Bauran harga yang diimplementasikan oleh PT. JMR meliputi penetapan
harga dan cara pembayarannya. Penetapan harga ditentukan oleh pihak manajemen pemasaran. Strategi harga yang digunakan oleh perusahaan adalah harga tetap. Cara
pembayaran yang diterapkan dalam penjualan produk gula rafinasi oleh perusahaan adalah sistem pembayaran tunai.
6. Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga
penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan jenis, jumlah, harga, tempat dan saat dibutuhkan.
Saluran pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan yaitu: Perusahaan -----------------------------------------------------ÆIndustri Pengguna
Perusahaan---------ÆAgen Perantara distributor--------ÆIndustri pengguna PT. JMR memiliki lokasi usaha yang strategis, berada di wilayah Cilegon,
Banten. PT. JMR terletak dekat dengan pelabuhan sehingga proses pembongkaran
109
dan pengantaran bahan baku ke pabrik dapat dengan mudah dilakukan. Selain itu, Letak PT. JMR berdekatan dengan jalan raya dan lepas pantai yang menghubungkan
kota-kota besar di pulau Jawa sehingga memperlancar distribusi hasil produksi. Agar dapat menjangkau industri penggunanya, perusahaan memiliki perwakilan pemasaran
seperti distributor dihampir seluruh wilayah di Indonesia. Wilayah pemasaran produk perusahaan tersebut yaitu Aceh, Medan, Riau, Jambi, Bengkulu, Padang, Bangka
Belitung, Palembang, Lampung, Banten, DKI, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi tengah.
7. Riset pemasaran
Riset pemasaran adalah mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis secara sistematik data mengenai masalah yang berkaitan dengan pemasaran barang dan jasa.
Perusahaan melakukan riset pemasaran dengan cara membuat kuisioner atau survei secara berkala yang menyangkut mutu produk hingga pelayanan yang
diberikan dan kemudian disebarkan kepada industri – industri pengguna atau pelanggan yang pernah menggunakan produk perusahaan ataupun calon pelanggan.
Hasil penyebaran survey berkala tersebut dianalisis dan dirundingkan dalam meeting sehingga perusahaan akan memperoleh masukan yang berguna untuk meningkatkan
penjualan. 8.
Analisis peluang Analisis peluang meliputi menilai biaya, manfaat, dan risiko yang berkaitan
dengan keputusan pemasaran. Perusahaan melakukan analisis peluang terlebih dahulu
110
sebelum mengaplikasikan keputusan sehingga perusahaan dapat meminimalisir risiko yang akan diperoleh dan dapat memaksimalkan manfaat dengan menekan biaya yang
terbebankan. 9.
Tanggung jawab sosial Fungsi terakhir dari pemasaran adalah menentukan cara terbaik memenuhi
kewajiban tanggung jawab sosial perusahaan. Tanggung jawab sosial divisi pemasaran mencakup menawarkan produk dan jasa yang aman dan dengan harga
yang wajar. Perusahaan memiliki tanggung jawab sosial yang baik terhadap industri penggunanya. Produk yang dihasilkan perusahaan merupakan produk yang
berkualitas. Selain memproduksi produk dengan jaminan kualitas, perusahaan memiliki
tanggung jawab sosial yang tinggi dengan menjalin hubungan yang bak dengan masyarakat sekitar. Tindakan – tindakan perusahaan untuk menjalin hubungan yang
baik dengan masyarakat sekitar dengan melalui pengembangan dan memberdayakan masyarakat dilingkungan sekitar, PT. JMR meluncurkan program tanggung jawab
sosial “Build and Grow with Jawamanis BaGJa “ . Program BaJGa terdiri dari beberapa program yaitu :
a. Program pendidikan dasar, BaGJa membantu sanitasi dasar di Kelurahan Randakari dan Kepuh. Program ini untuk memperkenalkan serta pembelajaran
mengenai hidup bersih, higienis dan sehat sejak masa sekolah dasar. b. Program peningkatan keterampilan hidup masyarakat dilaksanakan dengan
bekerjasama Balai Besar Latihan Kerja Industri BBLKI Serang. Program ini memberikan keterampilan teknik kepada pemuda Randakari dan Kepuh yang
111
dipilih melalui seleksi untuk dilatih di BBLKI Serang. Mereka yang terpilih mendapatkan bantuan biaya untuk belajar di BBLKI Serang dan mendapat
kesempatan praktek kerja di PT. JMR. c. Program pengembangan kesehatan masyarakat dilakukan dengan mendukung
program kerja Puskesmas Ciwandan. Program ini antara lain dalam bentuk kampanye perilaku hidup sehat, pencegahan penyakit dan pengobatan.
d. Program partisipasi dalam pembangunan komunitas berupa memilih dan memberikan bantuan dana atas program pembangunan masyarakat sekitar.
6.3.2 Keuangan