124
faktor lingkungan usaha. Kedua faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap pemilihan strategi bersaing pada PT. JMR.
7.1.1 Matriks EFE External Factor Evaluation
Analisis lingkungan eksternal PT. JMR mengidentifikasi beberapa faktor peluang dan ancaman. Terdapat 10 faktor kunci peluang eksternal dan sembilan
faktor kunci ancaman bagi perusahaan. Jumlah responden yang mengisi kuisioner matriks EFE sebanyak lima orang. Penilaian pembobotan dan rating dilakukan
dengan cara mencari rata – rata nilai bobot dan rating dari responden yang mengisi kuisioner tersebut.
Hasil pembobotan dari faktor – faktor eksternal dapat dilihat pada Lampiran 2. Besar kecilnya bobot yang diberikan tergantung kepada besar kecilnya pengaruh
atau tingkat kepentingan relatif faktor kunci tersebut terhadap kesuksesan perusahaan. Faktor eksternal yang sangat penting adalah harga bahan bakar minyak yang menurun
dengan bobot sebesar 0,0683, harga bahan bakar yang menurun akan sangat
berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan khususnya harga solar. Hal tersebut dikarenakan solar merupakan salah satu komponen biaya produksi yang tinggi,
sekitar 30 - 35 dari biaya produksi. Jika harga bahan bakar solar turun maka akan mengurangi biaya produksi sebesar 30 dan hal tersebut dapat mempengaruhi
perusahaan untuk menurunkan harga jual produk, pengeluaran produksi berkurang sehingga dapat meningkatkan pendapatan perusahaan, dan lain – lain.
Selain itu, faktor strategis eksternal yang mempunyai bobot tertinggi kedua yaitu nilai tukar rupiah yang semakin terdepresiasi dengan bobot sebesar 0,0677.
125
Nilai tukar rupiah yang terdepresiasi ini memberikan pengaruh yang besar terhadap perusahaan, dikarenakan bahan baku utama gula rafinasi yaitu raw sugar didapatkan
dari impor dengan menggunakan mata uang dollar Amerika. Jika nilai tukar rupiah semakin terdepresiasi terhadap dollar maka akan menaikkan pengeluaran untuk
pembelian raw sugar dan hal tersebut akan mempengaruhi perkembangan perusahaan dalam hal penetapan harga, dan efisiensi produksi
Faktor strategis eksternal yang mempunyai bobot terbesar ketiga adalah pembatasan jumlah impor raw sugar dengan bobot sebesar 0,0674. Pembatasan
jumlah impor raw sugar sangat berpengaruh terhadap perusahaan karena jika raw sugar
yang merupakan bahan baku utama produksi dibatasi jumlahnya maka hal tersebut akan mempengaruhi perkembangan perusahaan, perusahaan tidak dapat
menjaga kekontinuitas persediaan produk. Pemberian rating yang diberikan tergantung pada tinggi rendahnya respon
yang ditunjukkan oleh perusahaan terhadap peluang dan ancaman, mulai dari respon yang tinggi sampai respon yang rendah. Pada Tabel 24 dapat dilihat total rataan skor
untuk faktor peluang adalah sebesar 1,3596, sedangkan total rataan skor untuk faktor ancaman adalah sebesar 1,7627. Hal ini menunjukkan bahwa PT. JMR
memiliki faktor ancaman yang lebih besar dibandingkan dengan faktor peluang, sehingga diperlukan tindakan untuk menghindari faktor ancaman tersebut.
Tabel 24. Matriks EFE Lingkungan Usaha untuk PT. JMR Tahun 2008
No Faktor Strategis Eksternal
Rataan bobot Rataan rating
Rataan skor
Peluang A
Bea masuk impor gula kasarmentah raw sugar rendah
0,0615 3,4
0,2093
126
B Pembatasan kuota impor gula rafinasi
0,0563 2,6
0,1463 C
Kenaikan BM gula rafinasi impor 0,0559
2,4 0,1343
D
Pengembangan pasar internasional 0,0293
3 0,0879
E
Harga bahan bakar yang menurun 0,0683
3,4 0,2322
F
Kemudahan untuk memasarkan ke pasar internasional
0,0334 2,4
0,0802 G
Tingginya jumlah kebutuhan industri kecil dan rumah tangga
0,0501 2,8 0,1403 H
Teknologi yang semakin berkembang 0,0448
2,8 0,1255
I
Ketergantungan pemasok yang tidak terlalu tinggi
0,0422 2,6 0,1097 J
Ancaman produk substitusi yang rendah
0,0469 2 0,0938
Total rataan skor faktor peluang 1,3596 Ancaman
K
Pembatasan jumlah impor raw sugar 0,0674 3,6 0,2427
L
Rumitnya penyaluran gula rafinasi ke daerah
0,0648 3,4 0,2202 M
Nilai tukar rupiah yang semakin terdepresiasi
0,0677 3,6 0,2437 N
Persaingan dengan produk gula rafinasi impor
0,0498 3,8 0,1893 O
Harga gula rafinasi impor lebih rendah
0,0615 3,2 0,1969 P
Sentimen negatif pasar industri pengguna terhadap gula rafinasi lokal
0,0589 3,6 0,2121 Q
Hambatan untuk masuk industri rendah
0,0486 2,8 0,1362 R
Pembeli memiliki kekuatan 0,0366
3 0,1099
S Peningkatan jumlah pabrik sejenis
0,0557 3,8
0,2116 Total skor faktor ancaman 1,7627
Total 1,0000 3,1223
Dari Tabel. 23 menunjukkan variabel yang menjadi peluang utama bagi perusahaan dalam industri gula rafinasi adalah harga bahan bakar yang menurun
dengan rataan skor sebesar 0,2322, harga bahan bakar mempengaruhi besar kecilnya
127
biaya produksi sehingga memberikan pengaruh untuk penetapan harga. Sedangkan ancaman utama bagi perusahaan dalam industri gula rafinasi adalah nilai tukar rupiah
yang semakin terdepresiasi dengan rataan skor 0,2437, nilai tukar rupiah yang semakin terdepresiasi ini mempengaruhi perkembangan perusahaan
dikarenakan bahan baku utama gula rafinasi yaitu raw sugar didapatkan dari impor dengan menggunakan mata
uang dollar Amerika.
7.1.2 Matriks IFE Internal Factor Evaluation