141
Mencari dan merekrut tenaga kerja IT yang berpengalaman dengan memanfaatkan teknologi internet melalui pemasangan lowongan pekerjaan di website
perusahaan maupun dalam situs – situs yang sering dikunjungi. Selain itu, perusahaan dapat bekerja sama dengan instansi pendidikan seperti universitas yang terkemuka
untuk mendapatkan tenaga kerja IT yang kompeten.
7.4.4 Strategi W-T
1. Melakukan promosi yang lebih gencar Tingkat persaingan dalam industri gula rafinasi yang sangat ketat saat ini
akibat hambatan untuk masuk industri rendah, jumlah perusahaan dalam industri yang bertambah dan persaingan dengan gula rafinasi impor yang mengakibatkan
pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan diantara jumlah perusahaan yang semakin banyak. Promosi yang kuat sangat diperlukan untuk menancapkan
produk perusahaan ke mind share customer. Salah satu strategi yang paling penting adalah meningkatkan kegiatan promosi
dengan lebih gencar. Beberapa cara promosi yang dilakukan yaitu meningkatkan personal selling
kepada industri pengguna yang baru atau calon pelanggan baru khususnya kepada para decision maker dan mengembangkan skema harga yang
menarik bagi para decision maker agar melakukan pembelian. 2. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan
Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan loyalitas industri pengguna, baik yang sudah ada sekarang maupun industri pengguna baru. Pelayanan
tersebut dapat dilakukan dengan cara menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan
142
dengan cara menerapkan CRM Customer Relationship Managemen. CRM merupakan strategi bisnis yang bersifat menyeluruh yang dirancang untuk
mengurangi biaya dan meningkatkan profitabilitas melalui peningkatkan loyalitas pelanggan.
CRM yang berhasil terkait dengan tiga unsur kunci: orang, proses dan teknologi. Dari pimpinan hingga tenaga penjual dan pelayanan pelanggan harus
menyadari dan mendukung CRM. Sebaliknya, proses bisnis harus pula disesuaikan dengan inisiatif CRM, khususnya dari sisi bagaimana meningkatkan proses agar
dapat memberi pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Di sisi lain, perusahaan juga harus memilih teknologi mana yang tepat untuk mendukung peningkatan proses
bisnis, menyediakan data terbaik bagi karyawan, dan memudahkan penggunaannya.
143 Faktor Internal
Faktor Eksternal Kekuatan S
1. Produk berkualitas
2. Tim khusus penjualan
3. Distribusi yang luas
4. Tanggung jawab sosial tinggi
5. Memiliki budget controller
6. Perolehan modal yang mudah
7. Hubungan baik dengan
investor dan pemegang saham 8.
Pengawasan proses produksi yang baik
9. Loyalitas karyawan tinggi
10. SDM yang terlatih
11. Orientasi jaminan kualitas
produk yang dihasilkan 12.
Komputerisasi dalam sistem pencatatan setiap kegiatannya
Kelemahan W
1. Pasar yang dituju sama dengan
perusahaan sejenis 2.
Promosi belum optimal 3.
Belum memiliki indikator keuangan Rasio Keuangan
4. Jumlah produksi yang masih
undercapacity 5.
Belum adanya program khusus yang mengintegrasikan setiap
divisi 6.
Tenaga kerja IT mengandalkan outsourcing
Peluang O
1. Bea masuk impor raw sugar
rendah 2.
Pembatasan kuota impor gula rafinasi
3. Kenaikan Bea masuk gula
rafinasi impor 4.
Pengembangan pasar ekspor 5.
Harga BBM yang menurun 6.
Kemudahan memasarkan produk gula rafinasi ke
pasar internasional 7.
Tingginya kebutuhan industri pengguna
8. Teknologi yang berkembang
9. Ketergantungan pemasok
yang tidak terlalu tinggi 10.
Ancaman produk pengganti atau substitusi yang rendah
1
. Mengembangkan Pasar S1,S2, S4, O4, O5, O6, O7
2. Meningkatkan mutu dan volume produksi dengan
mengoptimalkan Quality
Control dan mesin produksi
S5,S6, S7, S9, S10,S11, O1, O2, O3, O5, O8, O9, O10
3.Memperluas dan memperkuat jaringan distribusi yang ada
dalam menghadapi pasar yang masih potensial S3, O7
1. Membuat Sistem Informasi
Manajemen W1, W3 W4, W5, O8
2. Mencari tenaga kerja IT yang
berpengalaman dengan memanfaatkan teknologi W6,
O8
Ancaman T
1. Pembatasan jumlah impor
raw sugar 2.
Rumitnya penyaluran gula rafinasi ke daerah
3. Nilai tukar rupiah yang
semakin terdepresiasi 4.
Persaingan dengan produk gula rafinasi impor
5. Harga gula rafinasi impor
lebih rendah 6.
Sentimen negatif pasar industri pengguna terhadap
gula rafinasi lokal 7.
Hambatan untuk masuk industri rendah
8. Pembeli memiliki kekuatan
Memantapkan dan memelihara wilayah pemasaran dalam
menghadapi perusahaan sejenis S1, S2, S3,S4, S5, T1, T2, T7,
T9 1.
Melakukan promosi yang gencar W1, W2, T4, T6,
T7, T8 2.
Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan W1,
W2, W4, T1, T2, T3, T4, T5, T5, T6, T8, T9
144
VIII PRIORITAS STRATEGI
Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT didapatkan delapan alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh PT. JMR. Alternatif – alternatif tersebut nantinya
diharapkan dapat diterapkan oleh PT. JMR dalam menghadapi persaingan industri gula rafinasi di Indonesia. Untuk menentukan prioritas strategi yang paling tepat,
maka dilakukan analisis pemilihan strategi dengan metode AHP Analytic Hierarchy Process
dengan menggunakan bantuan software komputer Expert Choice Version 2000
untuk pengambilan keputusan seperti yang terlihat pada Gambar 10.
Level 1: Fokus
Level 2 : Tujuan
Level 3: Alternatif
Strategi
Gambar 10. Model Hirarki Strategi Bersaing Utama
STRATEGI BERSAING UTAMA
Memperluas Pangsa
Pasar Meningkatkan
Loyalitas Industri
Pengguna
Meningkatkan Penjualan
Menghadapi Persaingan
SO1 S02
SO3 ST1
WO1 WT1
WT2 WO2
145
Keterangan : SO1 : Mengembangkan Pasar
SO2 : Meningkatkan mutu dan volume produksi dengan mengoptimalkan Quality Control dan mesin produksi
SO3 : Memperluas dan memperkuat jaringan distribusi yang ada dalam menghadapi pasar yang masih potensial.
ST1 : Memantapkan dan memelihara wilayah pemasaran dalam menghadapi
perusahaan yang sejenis. WO1 : Membuat Sistem Informasi Manajemen
WO2 : Mencari tenaga kerja IT yang berpengalaman dengan memanfaatkan teknologi
WT1 : Melakukan promosi yang gencar WT2 : Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan
Analisis AHP yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tingkat atau level yaitu level satu yang merupakan fokus dari hirarki yaitu strategi bersaing
utama, level dua yaitu tujuan perusahaan yang ingin dicapai perusahaan berhubungan dengan fokus prioritas strategi yang dijalankan, level tiga adalah alternatif strategi
yang akan ditentukan prioritasnya. Tahap awal pengolahan dengan metode AHP adalah melakukan pembobotan secara horizontal untuk melihat prioritas relatif setiap
aspek terhadap aspek yang berada satu level di atasnya. Tahap selanjutnya adalah melakukan pengelolaan vertikal untuk mengetahui prioritas setiap aspek untuk tiap
alternatif strategi terhadap fokus atau tujuan utama hirarki. Untuk merancang suatu strategi yang tepat untuk PT. JMR, terlebih dahulu harus diperhatikan hal – hal yang
menjadi tujuan yang ingin dicapai perusahaan melalui strategi bersaing.
146
8.1 Analisis Prioritas Tujuan Strategi Bersaing