Aspek Teknis Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Penggemukan Domba dan Kambing di Peternakan Bapak Sarno, Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

58 ingin mereka beli sehingga konsumen tidak kecewa dengan ternak yang mereka miliki setelah proses pembelian. Distribusi langsung disampaikan kepada konsumen sehingga kualitasnya terjaga dan ternak yang dibeli sesuai dengan pilihan konsumen. Distribusi langsung kepada konsumen ini bertujuan untuk menghindari kualitas ternak yang buruk yang diberikan kepada konsumen sehingga konsumen tidak kecewa. Selain itu distribusi langsung ke konsumen juga akan memutus rantai distribusi yang panjang dan kemungkinan akan menambah biaya serta mengakibatkan harga domba dan kambing menjadi lebih tinggi. Lokasi peternakan tidak jauh dari Kota Bogor sehingga akses menuju lokasi mudah untuk dituju. Untuk pelanggan yang sudah biasa membeli hanya butuh menelpon pemilik untuk memesan ternak yang diinginkan. Promosi yang dilakukan oleh usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno disampaikan dari konsumen ke konsumen lainnya, hal ini dapat mengurangi biaya untuk kegiatan promosi. Maka dari analisis tersebut dapat dikatakan usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno layak untuk dilaksanakan karena memenuhi kriteria kelayakan berdasarkan aspek pasar.

6.2 Aspek Teknis

Analisis aspek teknis yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pemilihan lokasi usaha dengan sarana dan prasarana, layout kandang, perlengkapan serta proses penggemukan yang dilakukan.

6.2.1 Penentuan Lokasi

Pemilihan lokasi kandang merupakan langkah awal dalam memulai usaha penggemukan domba dan kambing. Setelah lokasi yang cocok ditemukan, barulah kandang didirikan. Pemilihan lokasi yang tepat menjadi kunci keberhasilan dalam pembuatan kandang. Bahan material yang dipilih juga akan mempengaruhi kenyamanan domba dan kambing, selain itu juga berpengaruh terhadap besaran modal yang akan diinvestasikan. Untuk mendirikan usaha penggemukan domba dan kambing, pemilik usaha memperhatikan lokasi tempat usaha. Pemilihan lokasi didasarkan pada 59 pertimbangan berdasarkan variabel-variabel utama yang perlu mendapat perhatian. Pertimbangan tersebut yaitu: 1 Tidak Terkena Perluasan Kota Lokasi usaha milik Bapak Sarno tidak bertentangan dengan Rencana Umum Tata Ruang RUTR dan Rencana Bagian Wilayah Kota RBWK. Pemilik mempertimbangkan jika suatu saat dilakukan perluasan kota, lokasi usaha tidak digusur seperti wilayah Karawang dan Bekasi. 2 Transportasi yang Mudah ke Daerah Pemasaran Pemasaran merupakan penentu keberhasilan usaha penggemukan domba dan kambing. Oleh karena itu, transportasi dari lokasi peternakan ke daerah pemasaran harus baik. Pemilik usaha memilih di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi dikarenakan faktor jarak dan infrastruktur untuk mendukung kelancaran transportasi hingga produk sampai ke konsumen selain itu mempertimbangkan konsumen banyak yang berasal dari Kota Bogor dan Depok. Faktor jarak yang dekat antara kandang dengan pasar akan mengurangi faktor penyusutan bobot badan domba dan kambing selama perjalanan karena domba dan kambing dapat mengalami stres. 3 Sumber Air Air merupakan kebutuhan yang paling utama, baik untuk keperluan ternak, sanitasi, maupun keperluan sehari-hari. Sumber air yang dimiliki oleh peternakan ini merupakan sumber air yang berasal dari mata air Pegunungan Pangrango sehingga air selalu ada, mudah didapat dalam jumlah yang dapat memenuhi kebutuhan setiap hari. Air yang diperoleh juga merupakan air yang sehat yaitu tidak berbau, tidak berasa, jernih, bebas dari bahan kimia limbah yang berbahaya dan bebas dari penyakit 4 Sumber Pakan yang Mudah Didapat Pakan merupakan kebutuhan pokok dalam pemeliharaan ternak domba dan kambing. Usaha penggemukan domba dan kambing ini dekat dengan pakan yaitu berupa hijauan yang didapat daerah sekitar Desa Citapen dan konsentrat berupa ampas tahu yang didapat dari pabrik tahu di sekitar Bogor. 60 5 Tidak Berdekatan dengan Pemukiman Lokasi kandang domba dan kambing tidak berada di tengah kota yang penduduknya padat. Jarak peternakan dengan penduduk tidak mengganggu kenyamanan penduduk sekitar terutama dalam hal pencemaran udara. 6 Keadaan Iklim Produksi domba dan kambing dipengaruhi oleh iklim setempat baik secara langsung terhadap ternak maupun tidak langsung melalui lingkungan ternak. Peternakan ini berada di iklim tropisbasah dengan suhu rata-rata antara 20 o C sampai 32 o C. Iklim ini cocok untuk usaha penggemukan domba dan kambing.

6.2.2 Layout Usaha Penggemukan Domba

Kandang peternakan domba dan kambing milik Bapak Sarno terbuat dari kayu. Perbedaan kandang baru dengan kandang lama yaitu tidak adanya perbedaan ukuran antara kandang domba dengan kandang kambing. Kandang lama tidak memiliki jalan yang luas sehingga mobil pakan atau pengangkut domba tidak dapat masuk ke dalam kandang sedangkan kandang baru memiliki jalan kandang yang lebar Gambar 3. Gambar 3. Layout Kandang Pengemukan Domba dan Kambing a. Kandang Baru b. Kandang Lama Gudang 61

6.2.3 Teknik Penggemukan 1 Kandang

Kandang yang digunakan untuk penggemukan domba dan kambing adalah tipe kandang panggung. Lantai pada kandang tipe ini terletak di atas tanah ada kolong. Fungsi kolong ini untuk menampung kotoran ternak. Lantai kandang dibuat bercelah 1-1,5 centimeter agar kotoran domba dan kambing dapat jatuh ke kolong dan kandang mudah dibersihkan. Biaya pembuatan kandang tipe ini lebih mahal dibandingkan dengan kandang yang lantainya langsung di tanah. Akan tetapi tipe kandang ini juga memiliki kelemahan yaitu kaki domba ataupun kambing dapat terperosok apabila lebar celah lantai kandang tidak benar-benar diperhatikan. Berdasarkan penempatan domba dan kambing dalam kandang, ada dua model kandang panggung, yaitu kandang koloni dan kandang batere Purbowati, 2009. Kandang koloni adalah kandang yang digunakan untuk menempatkan domba secara berkelompok. Gerakan domba dalam kandang ini bebas. Sedangkan kandang batere adalah kandang yang digunakan untuk menempatkan domba secara individu, kandang ini memiliki sekat-sekat di dalamnya. Peternakan milik Bapak Sarno memiliki kandang batere dengan pertimbangan bahwa penempatan domba dan kambing secara individu dapat menghindari terjadinya perkelahian ternak. Gerakan domba dan kambing juga terbatas sehingga tidak banyak energi yang hilang untuk aktivitas yang tidak perlu. Ukuran kandang batere pada kandang baru adalah 1m x 50 cm untuk kandang kambing dan 1 m x 40 cm untuk kandang domba. Sedangkan pada kandang lama jarak tersebut belum ditentukan. Antara kandang kambing dengan kandang domba tidak ada perbedaan. Selain itu juga jalan di dalam kandang sempit sehingga mobil pengangkut domba atau pakan tidak dapat masuk ke kandang. 62 a. Kandang Baru b. Kandang Lama Gambar 4. Perbedaan Kandang Baru dan Kandang Lama 3 Sarana dan Prasarana Kandang Sarana dan prasarana kandang sangat diperlukan dalam penggemukan domba dan kambing agar proses penggemukan domba dan kambing lancar. Selain itu, adanya sarana dan prasarana akan membuat efisiensi penggunaan waktu dan bahan baku. Sarana dan prasarana yang ada pada peternakan ini adalah sebagai berikut. a Tempat pakan Tempat pakan disediakan di dalam kandang domba dan kambing agar pakan tidak tercecer dan tercampur dengan kotoran ternak. Tempat pakan dibuat sedemikian rupa agar mudah dan efisien dalam pemberian pakan maupun pembersihan sisa pakan. Untuk pakan yang berupa hijauan rumput, tempat pakan terbuat dari kayu sedangkan untuk pakan konsentrat menggunakan ember yang diletakkan di dalam kandang. b Tempat minum Tempat air minum domba dan kambing menggunakan ember plastik. Hal ini merupakan kelemahan bagi peternakan ini karena untuk memenuhi kebutuhan ternak air perlu diisi secara manual agar tersedia secara terus menerus agar ternak dapat minum. c Peralatan Peralatan yang terdapat pada kandang peternakan Bapak Sarno adalah peralatan untuk sanitasi ternak dan kandang yaitu sapu lidi, serokan dan 63 ember. Peralatan tersebut untuk menjaga kebersihan kandang dan kesehatan ternak. 4 Memilih Bakalan Keuntungan usaha penggemukan domba dan kambing yang paling utama adalah mendapatkan pertambahan bobot badan yang tinggi dalam waktu cepat. Pertambahan bobot badan diperoleh dari selisih bobot badan awal dengan bobot badan akhir program penggemukan. Dalam memilih bakalan domba dan kambing pemilik memilih domba dan kambing yang tidak gemuk atau agak kurus, tetapi dalam kondisi sehat. Selain harganya murah, domba yang kurus juga diharapkan akan memperlihatkan pertumbuhan kompensasi, sehingga konversi pakannya rendah. Dengan kata lain, biaya pakan yang diperlukan untuk setiap satuan pertambahan bobot badan murah sehingga keuntungan yang diperoleh menjadi lebih tinggi. Seleksi yang dilakukan adalah melalui seleksi individu dengan melihat ciri-ciri fisik. Bakalan domba dan kambing harus sehat dan bebas dari segala cacat fisik seperti cacat mata kebutaan, pincang, lumpuh, kaki dan kuku abnormal, serta tidak terdapat kelainan tulang punggung atau cacat tubuh lainnya. Selain itu ciri lain yang perlu diperhatikan adalah umur bakalan domba dan kambing yaitu 7-10 bulan kurang dari satu tahun dan biasanya berkelamin jantan karena laju pertumbuhan domba dan kambing jantan pada umumnya lebih tinggi daripada domba dan kambing betina. Bakalan diperoleh dari daerah Bogor, Jonggol, Cianjur hingga Sukabumi. Pemilik membeli bakalan pada daerah tersebut karena selain harga yang diperoleh lebih murah, ternak yang diperoleh juga berkualitas. 5 Pakan Produktivitas ternak domba dan kambing, terutama pertumbuhan dan kemampuan produksinya dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Pengaruh faktor lingkungan antara lain terdiri dari pakan, teknik pemeliharaan, kesehatan, dan iklim. Diantara faktor lingkungan tersebut, pakan mempunyai pengaruh paling besar. Besarnya pengaruh pakan ini menunjukkkan bahwa 64 produktivitas domba dan kambing yang tinggi tidak bisa tercapai tanpa pemberian pakan yang memenuhi kuantitas dan kualitas. Pakan adalah zat yang ada di alam, terdiri dari bahan pakan dan dikonsumsi oleh ternak untuk kepentingan tubuhnya tanpa membahayakan ternak tersebut. Pakan yang terdapat pada peternakan domba dan kambing milik Bapak Sarno terdiri dari pakan berserat hijauan dan pakan penguat konsentrat. Bahan pakan yang digunakan dalam kelompok pakan berserat adalah hijauan seperti rumput dan daun-daunan. Sedangkan bahan pakan konsentrat terdiri dari singkong dan ampas tahu. Pakan hijauan diperoleh dari lingkungan daerah Desa Citapen. Untuk pakan konsentrat yaitu ubi diperoleh dari petani sekitar Desa Citapen, sedangkan ampas tahu diperoleh dari pabrik tahu di sekitar Bogor. Gambar 5. Pemberian Pakan Hijauan 6 Penggemukan Penggemukan domba dan kambing merupakan upaya untuk memacu pertumbuhan domba sehingga diperoleh bobot badan yang optimal. Agar proses penggemukan domba berjalan dengan lancar maka segala sesuatunya harus dilakukan dengan tahapan yang benar. Penggemukan domba dan kambing peternakan milik Bapak Sarno dilakukan selama tiga hingga empat bulan. Hal-hal teknis yang dilakukan selama penggemukan adalah sebagai berikut: 65 a Persiapan kandang Kandang yang akan digunakan untuk penggemukan domba dan kambing adalah kandang panggung. Sebelum digunakan kandang dibersihkan dari sisa kotoran dan pakan. b Penimbangan ternak Penimbangan domba dan kambing dilakukan pada saat masuk kandang untuk mengetahui bobot awal dan harga dasar pembelian per kilogram. Penimbangan berikutnya dilakukan setiap akhir bulan untuk mengetahui pertambahan bobot badan harian dan penentuan harga jual minimal per kilogramnya. c Pencukuran bulu Pemeliharaan domba dan kambing bertujuan untuk menghasilkan bobot badan yang optimal di akhir masa penggemukan. Untuk domba dalam mencapai tujuan tersebut, salah satunya dilakukan dengan pencukuran bulu domba sedangkan kambing tidak. Selain memberantas kutu pada domba, pencukuran bulu juga mampu mengurangi stress panas. Selama penggemukan, pencukuran bulu dilakukan sekali, yaitu pada awal periode penggemukan. Pencukuran dilakukan secara manual dengan menggunakan gunting. Pencukuran bulu hanya dilakukan pada ternak domba sedangkan pada ternak kambing pencukuran tidak dilakukan karena bulu kambing sudah cukup tipis. d Memandikan domba Sebelum digemukkan di kandang panggung domba dan kambing dimandikan terlebih dahulu. Dengan dimandikan domba dan kambing akan tampak bersih dan bulu-bulunya tidak menjadi sarang bagi kuman penyakit. e Pemberian vitamin dan obat-obatan Beberapa jenis vitamin tidak bisa disintesis oleh domba dan kambing di dalam tubuhnya. Oleh karena itu kebutuhan vitamin harus disuplai dari vitamin khusus. Vitamin yang digunakan oleh peternakan Bapak Sarno adalah B12. Pemberian vitamin ini juga bertujuan untuk mengurangi stress akibat transportasi, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mempercepat proses kesembuhan dari infeksi. Selain vitamin ada juga obat cacing untuk 66 mencegah dan mengobati domba dan kambing yang terkena cacing serta antibiotik untuk mengobati berbagai penyakit seperti infeksi pada sistem saluran urin. f Kebersihan kandang Setiap hari domba dan kambing akan mengeluarkan kotoran dan urin. Kotoran dan kencing akan menimbulkan amoniak yang berbahaya bagi ternak. Amoniak dapat menimbulkan penyakit paru-paru. Berat badan pada domba yang mengalami sakit paru-paru tidak dapat naik bahkan menurun. Dalam kondisi yang parah, penyakit ini dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, kotoran tersebut perlu dibersihkan setiap hari. Kandang domba dan kambing milik Bapak Sarno dibersihkan setiap hari yaitu pada pagi dan sore hari yaitu dengan membersihkan kotoran dan sisa pakan yang berserakan di kandang. a. Kotoran Ternak Dikumpulkan b. Pupuk Kandang Gambar 6. Kotoran Ternak untuk Pupuk Kandang g Pemberian pakan Pemberian pakan yang tepat akan menentukan keberhasilan usaha penggemukan karena alokasi biaya untuk produksi yang digunakan untuk pakan cukup besar. Pakan yang diberikan harus memenuhi kebutuhan nutrisi domba dan kambing yang akan digemukkan. Jenis pakan yang diberikan pada peternakan milik Bapak Sarno adalah pakan hijauan rumput dan 67 dedaunan dan konsentrat ampas tahu dan singkong. Pemberian pakan tersebut diberikan secara terpisah. Pakan hijauan diberikan setiap saat, ketika rumput dalam tempat pakan sudah habis maka langsung ditambah diisi lagi sedangkan konsetrat diberikan pada siang hari. Pakan hijauan yang diberikan kepada ternak yaitu lima kilogram per hari per ekor. Sedangkan jumlah pakan konsentrat yang diberikan yaitu satu kilogram per ekor per hari 0,5 kilogram ampas tahu dan 0,5 kilogram ubi. Pertambahan bobot ternak diasumsikan 0,15 kilogram per ekor per hari. Sehingga pada dalam waktu empat bulan kenaikan bobot rata-rata ternak yaitu 18 kilogram per ekor. h Pemberian air minum Air minum selalu tersedia di dalam kandang dalam jumlah yang cukup. Air diberikan dalam tempat air minum berupa ember. Kebutuhan air minum selalu diperhatikan agar domba dan kambing tidak mengalami kehausan. i Pemanenan domba Penggemukan domba umumnya dilakukan selama tiga hingga empat bulan. Keberhasilan penggemukan domba dan kambing dapat dilihat dari bobot hidup saat akan dipanen dijual. Bobot badan domba dan kambing dapat berbeda-beda antara ternak satu dengan yang lainnya walaupun pada bakalan bobotnya sama. Pada penelitian ini bobot rata-rata bakalan adalah 20 kilogram per ekor. Dengan pertambahan bobot tubuh sebesar 18 kilogram selama empat bulan maka pada saat penjualan rata-rata bobot tubuh ternak adalah 38 kilogram. 7 Penyakit Pertumbuhan domba dan kambing sangat dipengaruhi oleh kesehatan. Pakan yang berkualitas, faktor genetika yang bagus, dan kondisi lingkungan yang mendukung tidak akan berarti jika domba yang digemukkan dalam kondisi sakit. Dalam pertumbuhan, domba dan kambing yang sakit dalam jangka yang panjang akan mengalami penyusutan bahkan akan mengalami kematian jika tidak segera ditangani. Mencegah penyakit merupakan tindakan yang lebih baik daripada mengobati. 68 Tindakan pencegahan penyakit domba dan kambing yang dilakukan peternakan Bapak Sarno adalah mengenai sanitasi domba dan kambing, kandang dan lingkungan. Pemberian vitamin, obat cacing dan antibiotik secara berkala juga merupakan tindakan pencegahan yang terus dilakukan. Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang domba dan kambing peternakan ini antara lain diare, penyakit mata, penyakit kulit, kembung serta penyakit mulut dan kaki. Selain penyakit, parasit juga diwaspadai karena mampu menghambat pertumbuhan domba. Parasit dibagi menjadi dua, yaitu cacing dan kutu. a Parasit i Cacing Jenis cacing yang selalu menyerang domba dan kambing adalah cacing bulat dan cacing hati. Cacing dalam bentuk larva masuk ke dalam tubuh domba dan kambing melalui pakan, terutama hijauan. Dalam usus, larva cacing berkembang menjadi cacing dewasa. Cacing ini akan menghisap sari makanan yang semestinya diserap oleh dinding usus untuk keperluan domba. Akibatnya, meskipun domba dan kambing makan banyak, tetapi pertumbuhannya akan lambat karena sari makanannya dihabiskan oleh cacing. Domba dan kambing yang cacingan akan diberikan obat cacing. Untuk pencegahan peternakan milik Bapak Sarno memberikan obat cacing sejak pertama kali bakalan tiba di kandang. Gambar 7. Pemberian Obat Cacing. 69 ii Kutu Kutu adalah jenis parasit yang bersarang di sela-sela bulu domba dan kambing. Kutu akan menghisap darah domba dan kambing melalui permukaan kulitnya. Akibatnya darah domba dan kambing akan berkurang. Selain itu gigitaan kutu juga mengakibatkan gatal-gatal sehingga domba dan kambing merasa tidak nyaman. Dalam kondisi yang parah, gigitan kutu juga sering meninggalkan luka pada kulit. Untuk pencegahan dan penanganan terhadap kutu tersebut maka peternakan ini melakukan pencukuran bulu agar kutu tidak bersarang pada domba. b Penyakit i Diare Diare merupakan jenis penyakit yang sering terjadi pada peternakan domba dan kambing. Jenis penyakit ini memang tidak mematikan, tetapi pada tingkat yang parah dapat menyebabkan penyusutan bobot badan pada domba dan kambing yang terserang. Domba yang mengalami diare ditandai dengan bentuk fesesnya yang encer. Pengobatan yang dilakukan oleh peternakan milik Bapak Sarno apabila domba dan kambing terkena penyakit ini adalah memberi antibiotik dan vitamin. ii Kudis Kudis disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabei. Gejala yang muncul adalah rasa gatal pada kulit domba dan kambing sehingga domba selalu gelisah. Kulit domba dan kambing berubah menjadi kemerahan dan menebal. Pada tingkat yang parah, luka tersebut akan meninggalkan bekas dan bulu di sekitarnya rontok. Kudis dapat menular lewat sentuhan langsung, kandang, maupun lewat air minum. Kandang bekas domba dan kambing lama yang terserang kudis akan menyebabkan serangan kudis pada domba dan kambing baru yang dimasukkan pada kandang tersebut. Pada peternakan Bapak Sarno penyakit kudis lebih sering terjadi pada ternak kambing dibandingkan dengan ternak domba. Untuk menangani penyakit ini maka pengobatan yang dilakukan peternakan Bapak Sarno adalah memisahkan ternak yang sakit dengan ternak lainnya, pemberian antibiotik dan pencukuran bulu domba. 70 iii Orf Domba dan kambing yang terkena orf ditandai dengan adanya luka di sekitar mulut domba ataupun kambing. Akibat dari serangan ini, nafsu makan domba dan kambing menurun. Penyakit ini mudah menular, ternak yang terserang biasanya adalah ternak yang stress. Untuk mencegah penyakit ini peternakan milik Bapak Sarno melakukan pengurangan tingkat stress dengan memberi vitamin pada bakalan domba dan kambing yang baru datang. iv Kembung Kembung merupakan jenis penyakit yang sering dialami oleh domba dan kambing yang diberi pakan rumput. Rumen domba dan kambing dipenuhi oleh gas yang terjebak dan tidak dapat keluar. Gejala yang muncul ketika domba dan kambing mengalami kembung adalah membesarnya lambung sebelah kiri. Untuk menghindarinya, peternakan milik Bapak Sarno menghindari pemberian rumput yang masih basah oleh embun pagi. Berdasarkan aspek teknis usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno layak untuk dijalankan karena sesuai dengan kriteria kelayakan usaha yaitu aspek teknis tersebut dapat dibangun dan dijalankan dengan baik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator seperti pemilihan lokasi yang sesuai dengan sarana dan prasarana yang memadai, dekat dengan sumber mata air, melimpahnya rumput sebagai kebutuhan pokok ternak di daerah sekitar peternakan. Letak kandang yang baik walaupun kandang lama belum memiliki perbedaan antara kandang domba dan kambing, akan tetapi pada kandang baru telah dilaksanakan. Kandang digunakan secara optimal sehingga proses penggemukan dilakukan dengan lancar, hal ini terlihat dari layout kandang. Proses penggemukan dilakukan dengan baik mulai dari bakalan tiba di kandang dilakukan perlakuan seperti mencukur bulu, memandikan, memberi obat-obatan, memberi pakan dan minum, merawat kebersihan kandang hingga ternak domba dan kambing dijual ke konsumen. Selain itu dilakukan tindakan yang cepat terhadap penanganan penyakit pada domba dan kambing sehingga tidak ada domba dan kambing yang mengalami kematian dan usaha tersebut tidak mengalami kerugian akibat adanya penyakit tersebut. 71

6.3 Aspek Manajemen