Analisis Kelayakan Usaha Sebelum Pengembangan

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk melihat sejauh mana kelayakan pelaksanaan usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno dari segi keuangan. Analisis finansial digunakan dengan menggunakan kriteria-kriteria penilaian investasi yaitu NPV, IRR, Net BC dan Payback Period. Untuk menganalisis kriteria tersebut digunakan arus kas cashflow. Selain itu juga akan dilakukan analisis laba rugi. Analisis laba rugi diperhitungkan untuk menghasilkan komponen pajak yang merupakan faktor pengurangan dalam cashflow perusahaan. Setelah diketahui besarnya pajak yang harus dibayarkan, maka dilakukan penyusunan cashflow sebagai dasar perhitungan kriteria investasi. Adapun analisis sensitivitas dengan perhitungan switching value dilakukan untuk mencari batas maksimal suatu perubahan, dimana batas usaha tersebut masih dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Usaha pengggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno merupakan usaha pembesaran ternak dengan umur usaha delapan tahun. Penentuan umur usaha ini dilihat dari umur ekonomis investasi utama yang merupakan asset penting dan berpengaruh terhadap usaha yaitu umur ekonomis bangunan kandang. Bangunan kandang diperkirakan akan banyak melakukan perbaikan setelah umur delapan tahun. Atas dasar tersebut umur usaha disesuaikan dengan umur ekonomis kandang.

7.1 Analisis Kelayakan Usaha Sebelum Pengembangan

Sebelum pengembangan usaha, peternakan domba dan kambing milik Bapak Sarno mengusahakan 150 ekor ternak bakalan. Bakalan diperoleh dengan membeli dari peternak domba dan kambing di sekitar Kabupaten Bogor, Jonggol, Cianjur, dan Sukabumi. Harga rata-rata bakalan domba dan kambing 600.000- 650.000 rupiah per ekor dengan umur ternak kurang dari satu tahun. 77

7.1.1 Arus Penerimaan Inflow

Penerimaan adalah segala sesuatu yang dapat meningkatkan pendapatan sebuah usaha. Arus manfaat dari usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno ini adalah penerimaan dari hasil penjualan domba dan kambing, penjualan kotoran domba dan kambing dan nilai sisa dari investasi.

7.1.1.1 Penerimaan Penjualan Domba dan Kambing

Usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno memperoleh penerimaan utama dari hasil penjualan domba dan kambing yang telah digemukkan selama empat bulan, selama satu tahun terdapat tiga periode penggemukan. Dalam satu periode jumlah bakalan yang digemukkan adalah 150 ekor 75 ekor domba dan 75 ekor kambing. Penjualan domba dan kambing ini merupakan penerimaan utama usaha. Penerimaan penjualan dihitung berdasarkan jumlah ternak dikalikan dengan harga jual ternak per kilogram bobot hidup. Pada tahun pertama, penggemukan domba dan kambing hanya dilakukan dua periode selama setahun. Hal ini dikarenakan pada tahun pertama pemilik baru memulai usaha sehingga empat bulan pertama merupakan masa persiapan usaha seperti pembangunan kandang sehingga periode pertama tidak melakukan penggemukan domba dan kambing. Dalam satu periode empat bulan bakalan yang digemukkan adalah 150 ekor 75 ekor domba dan 75 ekor kambing. Maka jumlah ternak yang digemukkan per tahun pada tahun pertama yang terdiri dari dua periode adalah 300 ekor 150 ekor domba dan 150 ekor kambing. Untuk tahun kedua sampai dengan tahun kedelapan, yang setiap tahunnya memiliki tiga periode jumlah bakalan yang digemukkan adalah sama yaitu 150 ekor tiap periodenya 75 ekor domba dan 75 ekor kambing, dalam satu tahun terdapat tiga periode sehingga dalam satu tahun jumlah ternak yang digemukkan adalah 150 ekor dikali dengan tiga periode yaitu 450 ekor 225 ekor domba dan 225 ekor kambing. Berat rata-rata bobot domba dan kambing hidup yang siap jual adalah 38 kilogram dengan harga jual domba 32.000 per kilogram dan harga kambing 35.000 rupiah per kilogram. Tabel 11. 78 Tabel 11. Proyeksi Penjualan Domba dan Kambing Sebelum Pengembangan Usaha Tahun Jumlah Penjualan Ekor Harga JualEkor Rp Penerimaan Rp Domba Kambing Domba Kambing 1 150 150 1.216.000 1.330.000 381.900.000 2 225 225 1.216.000 1.330.000 572.850.000 3 225 225 1.216.000 1.330.000 572.850.000 4 225 225 1.216.000 1.330.000 572.850.000 5 225 225 1.216.000 1.330.000 572.850.000 6 225 225 1.216.000 1.330.000 572.850.000 7 225 225 1.216.000 1.330.000 572.850.000 8 225 225 1.216.000 1.330.000 572.850.000

7.1.1.2 Penerimaan Penjualan Kotoran Domba dan Kambing

Penerimaan penjualan kotoran domba dan kambing merupakan penerimaan sampingan yang dapat memberikan keuntungan pada usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno. Kotoran ternak ini dikemas dengan karung dengan harga jual 5.000 rupiah per karung, dengan berat 30 kilogram per karungnya. Pada tahun pertama jumlah kotoran yang dihasilkan lebih sedikit daripada tahun yang lain atau tahun kedua hingga kedelapan. Hal ini dikarenakan jumlah ternak domba dan kambing yang digemukkan juga sedikit. Pada tahun pertama hanya terdapat dua periode penggemukan sehingga ternak domba dan kambing yang digemukkan adalah 300 ekor 150 ekor domba dan 150 ekor kambing. Dalam satu periode jumlah bakalan yang digemukkan adalah 150 ekor 75 ekor domba dan 75 ekor kambing. Dengan asumsi yaitu setiap ternak menghasilkan kotoran 0,5 kilogram per harinya dan mengalami penyusutan 0,2 kilogram hingga kotoran terjual. Sehingga pada saat penjualan dilakukan, berat kotoran menjadi 0,3 kilogram per ekor per hari. Dalam satu hari jumlah kotoran yang dihasilkan yaitu 150 ekor ternak dikalikan dengan 0,3 kilogram jumlah kotoran yang dihasilkan yaitu 45 kilogram. Maka dalam satu bulan kotoran yang dihasilkan adalah 1.350 kilogram yaitu 45 kilogram per hari dikalikan dengan tiga puluh hari. Dalam empat bulan satu periode ternak domba dan kambing menghasilkan kotoran 5.400 kilogram, yaitu 1.350 kilogram per bulan dikalikan dengan empat bulan. Maka dalam satu tahun dengan dua periode, jumlah kotoran yang 79 dihasilkan adalah 5.400 kilogram dikalikan dengan dua periode yaitu 10.800 kilogram. Maka pada tahun pertama dengan dua periode penggemukan, jumlah kotoran yang dihasilkan adalah 10.800 kilogram 360 karung. Pada tahun kedua hingga tahun kedelapan jumlah periode penggemukan per tahun adalah sama yaitu tiga periode pertahunnya, lama satu periode yaitu empat bulan. Dalam satu hari kotoran yang dihasilkan oleh domba dan kambing adalah 45 kilogram. Hal ini diasumsikan dengan jumlah ternak domba dan kambing berjumlah 150 ekor per periodenya. Rata-rata domba dan kambing menghasilkan kotoran 0,5 kilogram per harinya dan mengalami penyusutan 0,2 kilogram hingga kotoran terjual. Sehingga pada saat penjualan dilakukan, berat kotoran menjadi 0,3 kilogram. Dalam satu hari jumlah kotoran yang dihasilkan yaitu 150 ekor ternak dikalikan dengan 0,3 kilogram per ekor per hari maka jumlah kotoran yang dihasilkan yaitu 45 kilogram. Dalam satu bulan kotoran yang dihasilkan adalah 1.350 kilogram yaitu 45 kilogram per hari dikalikan dengan tiga puluh hari. Dalam empat bulan satu periode ternak domba dan kambing menghasilkan kotoran 5.400 kilogram, yaitu 1.350 kilogram perbulan dikalikan dengan empat bulan. Maka dalam satu tahun dengan tiga periode setiap tahunnya, jumlah kotoran yang dihasilkan adalah 5.400 kilogram dikalikan dengan tiga periode yaitu 16.200 kilogram 540 karung. Penerimaan penjualan dari kotoran domba dan kambing dapat dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Penerimaan Penjualan Kotoran Domba dan kambing Sebelum Pengembangan Usaha Tahun Jumlah Penjualan Kilogram Jumlah Karung 30 Kilogramkarung Harga Jual Karung Rp Penerimaan Rp 1 10.800 360 5.000 1.800.000 2 16.200 540 5.000 2.700.000 3 16.200 540 5.000 2.700.000 4 16.200 540 5.000 2.700.000 5 16.200 540 5.000 2.700.000 6 16.200 540 5.000 2.700.000 7 16.200 540 5.000 2.700.000 8 16.200 540 5.000 2.700.000 80

7.1.1.3 Nilai Sisa

Penerimaan nilai sisa adalah penerimaan yang diperoleh dari sisa modal investasi yang tidak terpakai habis umur ekonomisnya hingga akhir umur usaha. Pada usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno, nilai sisa diperoleh dari investasi yang belum habis pada tahun kedelapan. Investasi yang memberikan nilai sisa pada usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno adalah tanah, mobil, motor pakan dan timbangan. Pada penelitian ini diperoleh nilai sisa investasi pada akhir tahun ke delapan adalah 40.745.000 rupiah. Perhitungan nilai sisa dapat dilihat pada Lampiran 4.

7.1.2 Arus Pengeluaran Outflow

Arus pengeluaran outflow adalah aliran cashflow yang menunjukkan pengurangan kas, akibat biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan usaha baik pada saat awal pendirian maupun saat tahun berjalan. Arus pengeluaran tersebut adalah biaya investasi dan biaya operasional. Biaya investasi pada usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno adalah biaya yang dikeluarkan pada awal pendirian usaha ataupun pada saat tahun berjalan usaha untuk memperoleh manfaat beberapa tahun kemudian. Sedangkan biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan selama proses penggemukan berlangsung yang terbagi menjadi biaya tetap dan biaya variabel.

7.1.2.1 Biaya Investasi

Biaya investasi pada usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno dikeluarkan pada tahun pertama. Besarnya biaya investasi yang dikeluarkan pada tahun pertama usaha ini adalah 176.774.000 rupiah. Biaya investasi yang dikeluarkan oleh usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno dapat dilihat pada Tabel 13. 81 Tabel 13. Biaya Investasi Usaha Penggemukan Domba dan Kambing Sebelum Pengembangan Usaha No Investasi Satuan Jumlah Umur Ekonomis Tahun HargaSatuan Rp Jumlah Biaya Rp 1 Tanah Meter 300 100.000 30.000.000 2 Perijinan Usaha 1 8 1.000.000 1.000.000 3 Kandang Unit 1 8 25.000.000 25.000.000 4 Gudang Unit 1 8 10.000.000 10.000.000 5 Instalasi Listrik 1 8 1.000.000 1.000.000 6 Instalasi Air 1 8 2.000.000 2.000.000 7 Mobil Unit 1 10 84.000.000 84.000.000 8 Motor Pakan Unit 1 10 23.000.000 23.000.000 9 Sabit Unit 5 2 30.000 150.000 10 Garpu Rumput Unit 3 2 8.000 24.000 11 Skop Unit 5 2 30.000 150.000 12 Timbangan Unit 1 10 450.000 450.000 TOTAL 176.774.000 1 Tanah Tanah merupakan hal yang paling utama dibutuhkan dalam investasi usaha penggemukan domba dan kambing. Usaha penggemukan domba dan kambing ini, memiliki luas tanah 300 meter persegi. Harga tanah per meter adalah 100.000 rupiah, sehingga jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membeli 300 meter persegi tanah adalah 300 meter persegi dikalikan dengan 100.000 rupiah per meter yaitu 30.000.000 rupiah. Tanah tidak memiliki umur ekonomis usaha, karena nilai tanah semakin hari semakin mahal. Namun dalam penelitian ini diasumsikan nilai tanah sama pada saat pembelian, sehingga pada akhir umur ekonomis usaha tanah masih memiliki nilai sisa yaitu 30.000.000 rupiah. 2 Perijinan Usaha Sebelum usaha penggemukan domba dan kambing dijalankan, usaha ini mengurus ijin usaha untuk memudahkan pelaksanaan usaha. Selain itu untuk memudahkan dalam pengajuan modal kepada pihak investor maupun lembaga keuangan jika melakukan pinjaman. Ijin usaha yang didapatkan yaitu dari Dinas Peternakan Kabupaten Bogor dan ijin dari masyarakat setempat yang diajukan ke Kepala Desa Citapen. Dalam melakukan pengurusan perijinan usaha, usaha ini mengeluarkan biaya sebesar 1.000.000 rupiah. Ijin yang didapatkan ini berlaku selama usaha masih berjalan. 82 3 Kandang Kandang merupakan hal yang paling penting dalam usaha penggemukan domba dan kambing karena kegiatan usaha ini setiap harinya dilakukan di kandang. Bakalan domba dan kambing yang akan digemukkan diletakkan di dalam kandang, mulai dari bakalan dibeli hingga dijual. Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk bangunan kandang yaitu 25.000.000 rupiah dengan umur ekonomis yaitu delapan tahun. Penentuan umur ekonomis usaha juga dilihat dari umur ekonomis kandang karena dalam usaha penggemukan domba dan kambing, kandang merupakan hal yang paling berpengaruh terhadap usaha. 4 Gudang Gudang digunakan untuk penyimpanan kotoran domba dan kambing hingga kotoran tersebut terjual. Gudang dibangun bersamaan dengan dibangunnya kandang. Adanya penyimpanan kotoran di dalam gudang untuk mengurangi bau kotoran tersebut ke lingkungan sekitar. Gudang selalu tertutup rapat sehingga bau yang ditimbulkan tidak mengganggu masyarakat sekitar. Biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan gudang adalah 10.000.000 rupiah. Gudang tersebut memiliki dinding dan lantai yang terbuat dari semen permanen. 5 Instalasi Listrik Usaha penggemukan domba dan kambing membutuhkan listrik untuk keperluan sehari-harinya. Pada malam hari listrik digunakan untuk penerangan di dalam kandang. Biaya yang dikeluarkan pada saat instalasi listrik termasuk pembelian kabel dan lampu yaitu 1.000.000 rupiah. 6 Instalasi Air Air sangat dibutuhkan untuk kegiatan sehari-hari pada usaha penggemukan domba dan kambing. Air digunakan untuk minum domba dan kambing, membersihkan kandang, memandikan domba, membersihkan peralatan dan kegiatan lainnya. Untuk mendapatkan air tersebut, usaha ini harus membangun instalasi air seperti pipa-papa penyambungan air, agar air dapat 83 tersalurkan ke lokasi penggemukan. Biaya yang dikeluarkan untuk instalasi air adalah 2.000.000 rupiah. 7 Mobil Mobil digunakan untuk pengangkutan domba dan kambing pada saat pembelian bakalan. Selain itu juga digunakan untuk penjualan yaitu mengantarkan ternak domba dan kambing kepada konsumen yang telah membeli ternak tersebut atau mengantarkan ternak pesanan konsumen. Mobil yang digunakan adalah mobil jenis pickup. Biaya yang dikeluarkan untuk pembelian mobil adalah 84.000.000 rupiah, mobil ini dibeli dengan kondisi yang masih baru. 8 Motor Pakan Motor pakan digunakan dalam kegiatan sehari-hari yaitu untuk pengangkutan pakan ternak berupa pakan hijauan dan pakan konsentrat dari lokasi pembelian pakan menuju lokasi penggemukan. Motor pakan dibeli dengan kondisi masih baru, biaya yang dikeluarkan adalah 23.000.000 rupiah. 9 Sabit Sabit digunakan untuk memotong pakan hijauan, pada usaha penggemukan domba dan kambing ini sabit yang dibutuhkan yaitu lima unit dengan harga per unitnya adalah 30.000 rupiah, maka jumlah biaya yang dibutuhkan untuk lima unit sabit yaitu 30.000 per unit dikalikan dengan lima unit yaitu 150.000 rupiah. Sabit ini hanya memiliki umur ekonomis dua tahun sehingga dalam dua tahun sekali sabit ini harus reinvestasi. 10 Garpu rumput Garpu rumput digunakan untuk membersihkan kotoran rumput atau sisa pakan hijauan yang terbuang di dalam kandang. Garpu rumput yang dibutuhkan pada usaha penggemukan domba dan kambing sebelum pengembangan usaha adalah tiga unit dengan harga per unitnya yaitu 8.000 rupiah. Maka biaya yang dikeluarkan untuk pembelian garpu rumput yaitu 8.000 per unit dikalikan dengan tiga unit yaitu 24.000 rupiah. Sama halnya dengan sabit, garpu rumput hanya 84 memiliki umur ekonomis dua tahun sehingga dalam dua tahun sekali garpu rumput juga harus reinvestasi. 11 Skop Skop digunakan untuk membersihkan kotoran domba dan kambing. Skop yang dibutuhkan pada usaha penggemukan domba dan kambing yaitu lima unit dengan harga 30.000 rupiah per unitnya. Maka jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pembelian skop yaitu 30.000 per unit dikalikan dengan lima unit yaitu 150.000 rupiah. Sama halnya dengan sabit dan garpu rumput, skop juga hanya memiliki umur ekonomis dua tahun sehingga dalam dua tahun sekali skop juga harus reinvestasi. 12 Timbangan Dalam melakukan penjualan, untuk mengetahui bobot tubuh ternak domba maupun kambing dilakukan penimbangan. Oleh karena itu timbangan dibutuhkan untuk usaha penggemukan domba dan kambing. Selain untuk menimbang ternak pada saat akan dijual, juga digunakan untuk menimbang pada saat bakalan baru dibeli agar diketahui pertambahan bobot tubuh selama penggemukan. Dalam usaha penggemukan domba dan kambing ini, timbangan yang diperlukan adalah satu unit dengan harga 450.000 rupiah.

7.1.2.2 Biaya Operasional

Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produksi yang digunakan untuk setiap proses produksi selama kegiatan usaha. Biaya operasional pada kegiatan usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno terdiri dari dua komponen utama yaitu biaya tetap dan biaya variabel. 1 Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak terpengaruh oleh perkembangan jumlah produksi atau penjualan dalam satu tahun. Biaya tetap yang dikeluarkan pada usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno 85 meliputi biaya gaji, listrik, air, telepon, peralatan, transportasi, pajak bumi dan bangunan, pemeliharaan alat dan bangunan. Biaya tetap usaha penggemukan domba dan kambing sebelum pengembangan usaha dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Biaya Tetap Usaha Penggemukan Domba dan Kambing Sebelum Pengembangan Usaha No Uraian Satuan Jumlah Biaya Bulan Rp Biaya Tahun Pertama Rp Biaya Tahun Rp 1. Gaji : a. Ketua Orang 1 1.200.000 9.600.000 14.400.000 b. Pengadaan Pakan Orang 2 700.000 11.200.000 16.800.000 c. Pemasaran Orang 1 700.000 5.600.000 8.400.000 d. Pemeliharaan Orang 2 700.000 11.200.000 16.800.000 2. THR: a. Ketua Orang 1 1.500.000 1.500.000 b. Pengadaan Pakan Orang 2 1.500.000 1.500.000 c. Pemasaran Orang 1 750.000 750.000 d. Pemeliharaan Orang 2 1.500.000 1.500.000 3. Rekening : a. Listrik 25.000 200.000 300.000 b. Telepon 100.000 800.000 1.200.000 4. Air 150.000 1.200.000 1.800.000 5. Karung Bekas Karung 45 9.000 72.000 108.000 6. Gunting Cukur Unit 4 80.000 80.000 7. Ember Unit 30 300.000 300.000 8. Pemeliharaan 500.000 4.000.000 6.000.000 9. BBM Liter 250 1.125.000 9.000.000 13.500.000 10. Pajak : a. Mobil 500.000 500.000 b. Motor Pakan 200.000 200.000 c. PBB 20.000 20.000 TOTAL BIAYA TETAP 59.222.000 85.658.000 a Gaji Gaji yang dikeluarkan dari usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno adalah gaji untuk ketua, pengadaan pakan, pemasaran dan pemeliharaan. Untuk ketua, gaji yang dikeluarkan setiap bulan yaitu 1.200.000 rupiah dan dalam satu tahun jumlah biaya yang dikeluarkan adalah 14.400.00 rupiah. Untuk pengadaan pakan jumlah karyawan yang dimiliki terdiri dari dua orang, setiap orang menerima gaji sebesar 700.000 rupiah setiap bulannya 86 sehingga dalam satu tahun biaya yang dikeluarkan adalah 16.800.000 rupiah. Sedangkan untuk bagian pemasaran yaitu satu orang dan bagian pemeliharaan terdiri dari dua orang, setiap orang mendapatkan gaji yang sama setiap bulannya seperti bagian pengadaan pakan yaitu masing-masing menerima gaji 700.000 rupiah. Maka dalam satu tahun jumlah biaya yang dikeluarkan untuk bagian pemasaran adalah 700.000 rupiah dikalikan dengan dua belas bulan yaitu 8.400.000 rupiah. Untuk bagian pemeliharaan yang terdiri dari dua orang, jumlah biaya yang dikeluarkan adalah 700.000 dikalikan dengan dua belas bulan kemudian dikalikan dengan jumlah karyawan yaitu dua orang, sehingga jumlah biaya yang dikeluarkan adalah 16.800.000 rupiah per tahun. Pada tahun pertama jumlah biaya yang dikeluarkan untuk gaji lebih sedikit dibandingkan dengan tahun kedua hingga kedelapan. Hal ini dikarenakan pada tahun pertama hanya terdapat dua periode penggemukan, sehingga empat bulan pertama satu periode tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk gaji. Pada tahun pertama terdiri dari delapan bulan sehingga gaji yang dikeluarkan untuk ketua yaitu 1.200.000 per bulan dikalikan dengan delapan bulan yaitu 9.600.000 rupiah. Untuk pengadaan pakan jumlah karyawan yang dimiliki terdiri dari dua orang, setiap orang menerima gaji sebesar 700.000 rupiah setiap bulannya sehingga dalam delapan bulan biaya yang dikeluarkan adalah 11.200.000 rupiah. Sedangkan untuk bagian pemasaran yaitu satu orang dan bagian pemeliharaan terdiri dari dua orang, setiap orang mendapatkan gaji yang sama setiap bulannya seperti bagian pengadaan pakan yaitu masing-masing menerima gaji 700.000 rupiah. Maka dalam satu tahun jumlah biaya yang dikeluarkan untuk bagian pemasaran adalah 700.000 rupiah dikalikan dengan delapan bulan yaitu 5.600.00 rupiah. Untuk bagian pemeliharaan yang terdiri dari dua orang, jumlah biaya yang dikeluarkan adalah 700.000 dikali dengan delapan bulan kemudian dikalikan dengan jumlah karyawan yaitu dua orang, sehingga jumlah dana yang dikeluarkan adalah 11.200.000 rupiah per tahun. b Tunjangan Hari Raya THR Tunjangan Hari Raya THR adalah bonus yang diberikan kepada pemilik kepada karyawannya. THR yang didapat karena adanya hari-hari besar seperti 87 Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha dan tahun baru. Tunjangan Hari Raya yang dikeluarkan dari usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno untuk ketua setiap hari besar yaitu 500.000 rupiah, dalam satu tahun terdapat tiga hari besar maka biaya yang dikeluarkan untuk THR ketua adalah 1.500.000 rupiah per tahun. Untuk bagian pengadaan pakan dana yang dikeluarkan adalah 250.000 rupiah per orang setiap hari besarnya, maka setiap tahun biaya yang dikeluarkan untuk THR pengadaan pakan adalah 250.000 rupiah dikalikan dengan tiga hari besar kemudian dikalikan dengan dua orang yaitu 1.500.000 rupiah per tahun. Hal ini sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk THR bagian pemeliharaan. Sedangkan untuk bagian pemasaran biaya yang dikeluarkan adalah 250.000 rupiah per orang untuk setiap hari besarnya, maka setiap tahun biaya yang dikeluarkan untuk THR pengadaan pakan adalah 250.000 rupiah dikalikan dengan tiga hari besar dikalikan satu orang yaitu 750.000 rupiah per tahun. Pada tahun pertama jumlah THR yang diberikan sama dengan tahun kedua hingga tahun kedelapan. Hal ini diasumsikan pada tahun pertama yang hanya terdiri dari dua periode juga terdapat hari-hari besar seperti tahun kedua hingga tahun kedelapan. c Rekening Usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno membutuhkan listrik dan telepon setiap bulannya. Listrik digunakan untuk memberikan penerangan pada kandang domba dan kambing pada malam hari, sedangkan telepon untuk kegiatan pemasaran. Biaya listrik yang dikeluarkan setiap bulan adalah 25.000 rupiah sehingga dalam satu tahun jumlah biaya yang dikeluarkan adalah 25.000 rupiah per bulan dikalikan dengan dua belas bulan yaitu 300.000 rupiah per tahun. Untuk telepon biaya yang dikeluarkan setiap bulan adalah 100.000 rupiah, maka dalam satu tahun jumlah yang dikeluarkan adalah 100.000 rupiah per bulan dikalikan dengan dua belas bulan yaitu 1.200.000 rupiah. Pada tahun pertama yang terdiri dari dua periode delapan bulan, jumlah biaya yang dikeluarkan untuk rekening listrik dan telepon lebih sedikit dibandingkan dengan tahun kedua hingga tahun kedelapan. Hal ini dikarenakan 88 pada tahun pertama hanya terdiri dari dua periode delapan bulan. Maka jumlah biaya yang dikeluarkan untuk listrik adalah 25.000 rupiah per bulan dikalikan dengan delapan bulan yaitu 200.000 rupiah. Sedangkan untuk telepon biaya yang dikeluarkan adalah 100.000 rupiah per bulan dikalikan dengan delapan bulan yaitu 800.000 rupiah. d Air Usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno sangat membutuhkan air. Air dibutuhkan untuk keperluan sehari-hari seperti untuk minum ternak, memandikan ternak, membersihkan kandang dan membersihkan peralatan. Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk air setiap bulannya adalah 150.000 rupiah sehingga dalam satu tahun jumlah biaya yang dikeluarkan adalah 150.000 rupiah per bulan dikalikan dengan dua belas bulan yaitu 1.800.000 rupiah per tahun. Pada tahun pertama yang hanya terdiri dari dua periode delapan bulan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk air lebih sedikit dibandingkan dengan tahun kedua hingga tahun kedelapan yaitu 150.000 per bulan dikalikan dengan delapan bulan, maka biaya yang dikeluarkan untuk air pada tahun pertama adalah 1.200.000 rupiah. e Peralatan dan Perlengkapan Peralatan yang dibeli setiap tahun adalah gunting cukur dan ember. Peralatan ini diganti setiap tahun. Jumlah gunting cukur setiap tahun ada empat unit dengan harga per unitnya adalah 20.000 rupiah maka biaya yang dikeluarkan untuk gunting cukur setiap tahun adalah 80.000 rupiah. Sedangkan ember yang digunakan setiap tahun ada tiga puluh. Ember digunakan untuk memberikan minum kepada ternak domba dan kambing. Harga setiap ember adalah 10.000 rupiah, biaya yang dikeluarkan dalam satu tahun adalah 10.000 dikalikan dengan jumlah ember yaitu tiga puluh, maka biaya yang dikeluarkan setiap tahun adalah 300.000 rupiah. Untuk perlengkapan yaitu karung yang digunakan sebagai pengemasan kotoran ternak domba dan kambing, setiap bulannya membutuhkan 45 karung. Harga setiap karungnya adalah 200 rupiah, maka setiap bulannya biaya 89 yang dikeluarkan adalah 9.000 rupiah. Dalam satu tahun biaya yang dikeluarkan untuk pembelian karung adalah 9.000 rupiah dikalikan dengan 12 bulan yaitu 108.000 rupiah. Pada tahun pertama jumlah biaya yang dikeluarkan untuk gunting cukur dan ember adalah sama dengan tahun kedua hingga kedelapan. Namun biaya untuk karung jumlah biaya yang dikeluarkan berbeda karena pada tahun pertama penggemukan hanya dilakukan dalam dua periode delapan bulan sehingga jumlah karung yang dibutuhkan untuk pengemasan kotoran juga lebih sedikit. Dalam satu bulan jumlah biaya yang dibutuhkan adalah 9.000 rupiah maka dalam dua periode atau delapan bulan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk karung yaitu 9.000 rupiah dikalikan dengan delapan bulan yaitu 72.000 rupiah. f Pemeliharaan Investasi yang ada pada usaha penggemukan domba dan kambing tidak selamanya dalam keadaan baik, seperti kerusakan pada mobil dan motor pakan maupun kerusakan pada kandang ternak domba dan kambing. Oleh karena itu diperlukan biaya untuk pemeliharaan investasi. Biaya yang dikeluarkan setiap bulan untuk pemeliharaan investasi adalah 500.000 rupiah dengan rincian 200.000 rupiah untuk pemeliharaan kandang, 100.000 untuk motor pakan, dan 200.000 rupiah untuk mobil. Dalam satu tahun jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan investasi adalah 500.000 rupiah dikalikan dengan 12 bulan yaitu 6.000.000 rupiah per tahun. Pada tahun pertama jumlah biaya yang dikeluarkan lebih sedikit dibandingkan dengan tahun kedua hingga kedelapan. Pada tahun pertama yang hanya terdiri dari dua periode delapan bulan, jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan adalah 500.000 rupiah per bulan dikalikan dengan delapan bulan yaitu 4.000.000 rupiah. g Bahan Bakar Minyak BBM Pada kegiatan usaha penggemukan domba dan kambing dibutuhkan BBM untuk transportasi yang digunakan sehari-hari seperti motor pakan untuk mengangkut rumput dan mobil untuk mengangkut ternak domba dan kambing. 90 Jumlah BBM yang dibutuhkan setiap bulan adalah 250 liter, dengan rincian, setiap harinya motor pakan membutuhkan lima liter BBM, dalam satu bulan dibutuhkan 150 liter. Sedangkan untuk mobil yang hanya mengangkut domba dan kambing atau jika ada pembelian bakalan ataupun penjualan ternak, jumlah BBM yang dibutuhkan setiap bulan adalah 100 liter. Harga BBM per liternya adalah 4.500 rupiah, maka jumlah biaya yang dikeluarkan setiap bulan adalah 250 liter dikalikan dengan 4.500 rupiah per liter yaitu 1.125.00 rupiah. Sehingga dalam satu tahun jumlah biaya yang dikeluarkan adalah 1.125.000 rupiah dikalikan dengan dua belas bulan yaitu 13.500.000 rupiah per tahun. Pada tahun pertama, jumlah biaya yang dikeluarkan untuk BBM juga lebih sedikit dibandingkan dengan tahun kedua hingga tahun kedelapan. Hal ini dikarenakan pada tahun pertama hanya terdiri dari delapan bulan, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk BBM yaitu 1.125.000 rupiah dikalikan dengan delapan bulan yaitu 9.000.000 rupiah. h Pajak Pajak yang dibayarkan oleh usaha penggemukan domba dan kambing setiap tahunnya adalah pajak motor pakan, pajak mobil, dan Pajak Bumi dan Bangunan yaitu kandang dan tanah. Untuk motor pakan jumlah pajak yang dibayarkan setiap tahunnya adalah 200.000 rupiah, mobil 500.000 rupiah dan Pajak Bumi dan Bangunan PBB adalah 20.000 rupiah. Maka jumlah biaya yang dikeluarkan setiap tahunnya untuk pembayaran pajak adalah 720.000 rupiah. Pada tahun pertama jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pajak diasumsikan sama dengan tahun kedua hingga tahun kedelapan yaitu 720.000 rupiah per tahun. 2 Biaya variabel Biaya variabel merupakan biaya yang besar kecilnya tergantung pada perkembangan produksi atau penjualan. Biaya variabel yang dikeluarkan untuk usaha penggemukan domba dan kambing adalah bakalan domba dan kambing, pakan, konsentrat dan obat-obatan. Rincian Biaya variabel pada usaha penggemukan domba dan kambing sebelum pengembangan usaha dapat dilihat pada Tabel 15. 91 Tabel 15. Biaya Variabel Usaha Penggemukan Domba dan Kambing Sebelum Pengembangan Usaha No Uraian Satuan Jumlah Harga Rp BiayaTahun Rp Biaya Tahun Pertama Rp 1 Bakalan Domba Ekor 225 600.000 135.000.000 90.000.000 2 Bakalan Kambing Ekor 225 650.000 146.250.000 97.500.000 3 Rumput Kg 270.000 150 40.500.000 27.000.000 4 Konsentrat : a. Ampas Tahu Kg 27.000 1.000 27.000.000 18.000.000 b. Singkong Kg 27.000 1.000 27.000.000 18.000.000 5 Obat-obatan : a. Obat Cacing Liter 45 45.000 2.025.000 1.350.000 b. Obat Mata Pcs 90 5.000 450.000 300.000 c. Antibiotik Liter 45 20.000 900.000 600.000 d. Vitamin Liter 45 35.000 1.575.000 1.050.000 TOTAL BIAYA VARIABEL 380.700.000 253.800.000 a Bakalan Bakalan domba dan kambing merupakan hal utama yang sangat diperlukan untuk usaha penggemukan. Bakalan domba dan kambing diperoleh dari daerah sekitar Bogor hingga Sukabumi. Jumlah bakalan yang digemukkan setiap periodenya adalah 150 ekor 75 ekor domba dan 75 ekor kambing dengan harga bakalan domba hidup adalah 600.000 per ekor dan harga bakalan kambing hidup adalah 650.000 per ekor. Bakalan yang dibeli yaitu bakalan yang berumur kurang dari satu tahun dengan bobot badan rata-rata 15-20 kilogram. Dalam satu tahun jumlah bakalan yang dibutuhkan adalah 450 ekor 225 ekor domba dan 225 ekor kambing. Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk bakalan domba adalah 225 ekor dikalikan dengan harga bakalan 600.000 rupiah per ekor yaitu 135.000.000 rupiah. Sedangkan untuk kambing biaya yang dikeluarkan adalah 225 ekor dikalikan dengan 650.000 rupiah per ekor yaitu 146.250.000 rupiah. Maka biaya yang dikeluarkan untuk membeli bakalan domba dan kambing setiap tahunnya adalah 281.250.000 rupiah. Pada tahun pertama jumlah ternak yang digemukkan lebih sedikit oleh karena itu biaya yang dikeluarkan juga lebih sedikit. Hal ini dikarenakan penggemukan yang dilakukan hanya dua periode penggemukan atau delapan bulan. Untuk periode pertama tidak ada penggemukan karena empat bulan pertama merupakan masa persiapan usaha seperti pembangunan kandang. Bakalan yang digemukkan pada tahun pertama adalah 150 ekor tiap periodenya 75 ekor 92 domba dan 75 ekor kambing. Maka jumlah bakalan yang digemukkan pada tahun pertama yang terdiri dari dua periode yaitu 150 ekor per periode dikalikan dengan dua periode yaitu 300 ekor 150 ekor domba dan 150 ekor kambing. Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk bakalan domba adalah 150 ekor dikalikan dengan harga bakalan 600.000 rupiah per ekor yaitu 90.000.000 rupiah. Sedangkan untuk kambing biaya yang dikeluarkan adalah 150 ekor dikalikan dengan 650.000 rupiah per ekor yaitu 97.500.000 rupiah. b Pakan Pakan yang diberikan kepada ternak domba dan kambing terdiri dari dua macam yaitu pakan hijauan dan konsentrat. Pakan hijauan yang diberikan untuk ternak adalah lima kilogram per hari dengan harga 150 rupiah per kilogram. Dalam satu hari pakan hijauan yang dibutuhkan adalah 150 ekor ternak dikalikan dengan lima kilogram yaitu 750 kilogram. Untuk satu bulan pakan yang dibutuhkan adalah 750 kilogram dikalikan dengan 30 hari yaitu 22.500 kilogram maka biaya yang dibutuhkan dalam satu bulan untuk pakan hijauan yaitu 22.500 kilogram dikalikan dengan 150 rupiah yaitu 3.375.000 rupiah. Dalam satu tahun jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pakan hijauan adalah 3.375.000 dikalikan dengan 12 bulan yaitu 40.500.000 rupiah. Pada tahun pertama jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pakan lebih sedikit karena periode penggemukan hanya terdapat dua periode delapan bulan. Dengan asumsi yang sama dengan tahun kedua hingga tahun kedelapan. Pakan hijauan yang diberikan untuk ternak adalah lima kilogram per hari dengan harga 150 rupiah per kilogram. Dalam satu hari pakan hijauan yang dibutuhkan adalah 150 ekor ternak dikalikan dengan lima kilogram yaitu 750 kilogram. Untuk satu bulan pakan yang dibutuhkan adalah 750 kilogram dikalikan dengan 30 hari yaitu 22.500 kilogram maka biaya yang dibutuhkan dalam satu bulan untuk pakan hijauan yaitu 22.500 kilogram dikalikan dengan 150 rupiah yaitu 3.375.000 rupiah. Dalam satu tahun jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pakan hijauan adalah 3.375.000 dikalikan dengan delapan bulan yaitu 27.000.000 rupiah. Untuk pakan konsentrat, pakan terdiri dari ampas tahu yang dibeli dari pabrik tahu sekitar Bogor sedangkan singkong dibeli dari petani sekitar. Harga 93 ampas tahu dan singkong adalah 1.000 rupiah per kilogram, setiap ternak diberikan ampas tahu 0,5 kilogram dan singkong 0,5 kilogram. Dalam satu hari jumlah pakan ampas tahu yang diberikan adalah 0,5 kilogram dikalikan dengan jumlah ternak 150 ekor yaitu 75 kilogram per hari. Sama halnya dengan singkong jumlah yang dibutuhkan adalah 0,5 kilogram dikalikan dengan jumlah ternak 150 ekor yaitu 75 kilogram per hari. Untuk satu bulan jumlah pakan yang dibutuhkan adalah 150 kilogram konsentrat per hari 75 kilogram ampas tahu dan 75 kilogram singkong dikalikan dengan 30 hari yaitu 4.500 kilogram. Untuk satu periode jumlah ampas tahu dan singkong yang dibutuhkan adalah 4.500 kilogram dikali dengan empat bulan yaitu 18.000 kilogram. Maka jumlah ampas tahu dan singkong yang dibutuhkan dalam satu tahun yang terdiri dari tiga periode adalah tiga periode dikalikan 18.000 yaitu 54.000 kilogram 27.000 kilogram ampas tahu dan 27.000 kilogram singkong. Biaya yang dikeluarkan untuk ampas tahu adalah 27.000 kilogram dikalikan dengan 1.000 rupiah per kilogram yaitu 27.000.000 rupiah. Sama halnya juga dengan singkong, biaya yang dikeluarkan adalah 27.000 dikalikan dengan 1.000 rupiah per kilogram yaitu 27.000.000 rupiah. Pada tahun pertama pakan konsentrat yang dibutuhkan lebih sedikit karena hanya terdapat dua periode penggemukan. Dengan asumsi yang sama dengan tahun kedua hingga tahun kedelapan namun dengan jumlah periode yang berbeda. Untuk satu periode jumlah ampas tahu dan singkong yang dibutuhkan adalah 4.500 kilogram dikali dengan empat bulan yaitu 18.000 kilogram. Maka jumlah ampas tahu dan singkong yang dibutuhkan dalam satu tahun yang terdiri dari dua periode adalah dua periode dikalikan 18.000 kilogram yaitu 36.000 kilogram 18.000 kilogram ampas tahu dan 18.000 kilogram singkong. Biaya yang dikeluarkan untuk ampas tahu adalah 18.000 kilogram dikalikan dengan 1.000 rupiah per kilogram yaitu 18.000.000 rupiah. Sama halnya juga dengan singkong, biaya yang dikeluarkan adalah 18.000 kilogram dikalikan dengan 1.000 rupiah per kilogram yaitu 18.000.000 rupiah. c Obat-Obatan Dalam usaha penggemukan domba dan kambing obat-obatan sangat dibutuhkan untuk pengobatan dan pencegahan penyakit pada ternak. Obat-obatan 94 yang digunakan pada usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno adalah obat cacing, obat mata, antibiotik dan vitamin. Obat cacing, vitamin dan antibiotik diberikan pada ternak domba dan kambing pada beberapa hari setelah ternak tiba di kandang. Obat cacing, vitamin, dan antibiotik yang diberikan pada ternak masing-masing adalah 100 mililiter per ekor. Sedangkan obat mata digunakan untuk ternak yang terkena penyakit mata. Dalam satu tahun jumlah obat cacing yang dibutuhkan adalah 45 liter dengan harga 45.000 rupiah per liter, biaya yang dikeluarkan yaitu 2.025.000 rupiah. Vitamin yang dibutuhkan adalah 45 liter dengan harga 35.000 rupiah per liter, biaya yang dikeluarkan yaitu 1.575.000 rupiah. Antibiotik yang dibutuhkan adalah 45 liter dengan harga 20.000 rupiah per liter, biaya yang dikeluarkan yaitu 900.000 rupiah. Sedangkan untuk obat mata jumlah yang dibutuhkan per tahun adalah 90 pieces pcs dengan harga 5.000 rupiah per pieces, maka biaya yang dikeluarkan adalah 450.000 rupiah. Pada tahun pertama jumlah obat-obatan yang dibutuhkan juga lebih sedikit karena ternak yang digemukkan juga lebih sedikit. Dalam satu tahun jumlah obat cacing yang dibutuhkan adalah 30 liter dengan harga 45.000 rupiah per liter, biaya yang dikeluarkan yaitu 1.350.000 rupiah. Vitamin yang dibutuhkan adalah 30 liter dengan harga 35.000 rupiah per liter, biaya yang dikeluarkan yaitu 1.050.000 rupiah. Antibiotik yang dibutuhkan adalah 30 liter dengan harga 20.000 rupiah per liter, biaya yang dikeluarkan yaitu 600.000 rupiah. Sedangkan untuk obat mata jumlah yang dibutuhkan per tahun adalah 60 buah dengan harga 5.000 rupiah per pieces, maka biaya yang dikeluarkan adalah 300.000 rupiah.

7.1.3 Analisis Laba Rugi

Analisis laba rugi digunakan untuk mengetahui perkembangan laba usaha yang dihasilkan setiap tahunnya selama umur usaha. Perhitungan laba rugi akan berpengaruh terhadap pajak penghasilan usaha yang akan berpengaruh juga terhadap cashflow. Adanya laporan laba rugi akan memudahkan untuk menentukan besarnya aliran kas tahunan yang diperoleh usaha. Perhitungan laba rugi per tahun digunakan untuk melihat pendapatan bersih setelah dikurangi nilai bunga dan pajak. Pada kondisi aktual yaitu kondisi sebelum pengembangan usaha penggemukan domba dan kambing tidak 95 melakukan pinjaman ke lembaga keuangan. Sedangkan hitungan pajak pendapatan yang digunakan adalah berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2008, pasal 17 ayat 2a yaitu pajak pendapatan 25 persen. Rincian perhitungan penyusutan investasi usaha penggemukan domba dan kambing sebelum pengembangan usaha dapat dilihat pada Tabel 16. Pada penyusunan laporan Laba Rugi terdapat komponen biaya penyusutan yang diperoleh dari perhitungan nilai investasi. Rumus yang digunakan pada perhitungan biaya penyusutan adalah dengan menggunakan metode perhitungan garis lurus yaitu: Penyusutan per Tahun = Nilai Beli – Nilai Sisa Umur Pakai Tabel 16. Biaya Penyusutan Investasi pada Usaha Penggemukan Domba dan Kambing Sebelum Pengembangan No Investasi Nilai Beli Rp Umur Ekonomis tahun Nilai sisa Rp Penyusutantahun Rp 1 Tanah 30.000.000 30.000.000 2 Perizinan Usaha 1.000.000 8 125.000 3 Kandang 25.000.000 8 3.125.000 4 Gudang 10.000.000 8 1.250.000 5 Instalasi Listrik 1.000.000 8 125.000 6 Instalasi Air 2.000.000 8 250.000 7 Mobil 84.000.000 10 8.400.000 7.560.000 8 Motor Pakan 23.000.000 10 2.300.000 2.070.000 9 Sabit 150.000 2 75.000 10 Garpu Rumput 24.000 2 12.000 11 Skop 150.000 2 75.000 12 Timbangan 450.000 10 45.000 40.500 TOTAL 176.774.000 40.745.000 14.707.500 Perhitungan laba rugi usaha dimulai dengan mengurangi jumlah seluruh penerimaan dengan total biaya tetap dan biaya variabel setiap tahunnya. Dari perhitungan tersebut didapatkan nilai penerimaan sebelum bunga dan pajak EBIT atau laba kotor yang kemudian dikurangi dengan biaya bunga sehingga didapatkan penerimaan sebelum pajak atau laba bersih sebelum pajak EBT. 96 Sebagai langkah akhir, dilakukan pengurangan terhadap EBT dengan pajak penghasilan untuk setiap EBT yang bernilai positif atau memperoleh keuntungan. Dengan demikian didapatkan nilai penerimaan setelah pajak atau laba rugi bersih usaha. Perhitungan laba rugi usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno dapat dilihat pada Lampiran 5.

7.1.4 Manfaat Bersih Net Benefit

Manfaat bersih net benefit yang diperoleh pada kondisi sebelum pengembangan usaha diperoleh dari total inflow dikurangi dengan total outflow. Pada tahun pertama jumlah manfaat bersih yang diperoleh bernilai negatif yaitu 120.088.625 rupiah. Hal ini dikarenakan pada tahun pertama jumlah biaya yang dikeluarkan untuk investasi cukup besar sehingga pendapatan inflow yang diperoleh tidak mampu mencukupi total pengeluaran outflow. Sedangkan pada tahun kedua dan berikutnya jumlah manfaat bersih yang diperoleh bernilai positif yaitu 85.570.875 rupiah. Perhitungan manfaat bersih net benefit secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 6.

7.2 Analisis Kelayakan Usaha Setelah Pengembangan