34
3.1.7 Analisis Switching Value
Analisis switching value dilakukan untuk melihat pengaruh perubahan beberapa faktor dalam pengembangan usaha, yaitu penurunan inflow dan kenaikan
outflow. Penurunan inflow disebabkan oleh perubahan kapasitas produksi dan penurunan harga, sedangkan kenaikan nilai outflow disebabkan kenaikan biaya
variabel. Menurut Nurmalina et al. 2009 besarnya perubahan pada switching value dapat dilakukan dengan menghitung secara coba-coba perubahan
maksimum yang boleh terjadi akibat komponen inflow atau outflow agar bisnis masih tetap layak sedangkan pada analisis sensitivitas besarnya perubahan sudah
diketahui secara empirik.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Kebutuhan akan daging dalam negeri terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk
mengonsumsi protein hewani seperti daging. Namun hingga saat ini untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, Indonesia masih mengimpor daging.
Pemerintah Indonesia telah merencanakan bahwa tahun 2014 Indonesia menjadi negara swasembada daging. Namun pada kenyataanya upaya-upaya yang
dilakukan belum menunjukkan keberhasilan. Impor daging dan ternak hidup sebagai bakalan penggemukan serta ternak yang siap potong ternyata masih
tinggi. Untuk mendukung swasembada tahun 2014 maka Indonesia harus meningkatkan populasi ternak sapi hingga mencapai jumlah yang dibutuhkan,
akan tetapi hal ini membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu cara lain yang dapat mendukung hal tersebut adalah meningkatkan sosialisasi terhadap konsumsi
daging ke masyarakat dengan konsumsi daging ternak lain, antara lain ke daging domba dan kambing. Ternak domba dan kambing telah terbukti menjadi salah
satu pilihan masyarakat akan kebutuhan daging ternak. Selain itu juga jenis ternak ini sudah dikenal masyarakat untuk menjadi hewan peliharaan sebagian rakyat
peternak Indonesia. Domba dan kambing merupakan salah satu ternak ruminansia kecil yang
dapat untuk dikembangkan di berbagai wilayah terutama pedesaan. Hal ini karena domba dan kambing memiliki keunggulan yaitu daya adaptasi yang baik,
35 pertumbuhan yang cepat, pemeliharaan yang mudah dan memiliki fungsi sosial
dan keagamaan. Potensi pasar domba dan kambing juga cukup menjanjikan mengingat kebutuhan ternak ini untuk pasar dalam negeri cukup besar, terutama
pada saat hari raya Idul Adha. Berbagai keunggulan serta prospek pasar yang cukup besar tersebut
merupakan salah satu alasan pemilik ternak yaitu Bapak Sarno untuk mengembangkan usahanya dengan menginvestasikan modalnya pada usaha
penggemukan domba dan kambing. Penggemukan domba dan kambing dapat dilakukan dalam jumlah yang banyak maupun sedikit. Perbedaan jumlah domba
dan kambing yang digemukkan akan berpengaruh pada cara pengelolaanya. Jumlah domba dan kambing yang dipelihara juga mempengaruhi tingkat
keuntungan yang akan diperoleh. Keberhasilan Bapak Sarno dalam menjalankan usaha penggemukan
domba dan kambing miliknya terlihat dari lamanya ia menggeluti usaha tersebut sejak tahun 1991. Namun demikian, lamanya usaha tersebut berjalan bukanlah
indikator penentu kelayakan dari suatu usaha. Dalam pengembangannya sebagai gambaran investasi usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno
perlu dilakukan analisis kelayakan usaha. Maka dari itu penelitian ini mencoba menganalisis kelayakan investasi pada usaha penggemukan domba dan kambing
milik Bapak Sarno tersebut. Indikator penentu kelayakan usaha dapat dilihat dari aspek finansial dan
nonfinansialnya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kelayakan aspek nonfinansial yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek
manajemen, aspek hukum dan aspek lingkungan. Selain itu juga menganalisis aspek finansial yang dibagi menjadi dua yaitu kondisi sebelum pengembangan
kondisi aktual dan kondisi pada saat pengembangan dari usaha penggemukan domba dan kambing yang dijalankan oleh Bapak Sarno. Penentuan kelayakan
aspek nonfinansial dari usaha penggemukan domba dan kambing yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan membandingkan antara keadaan di lapang
dengan teori-teori yang terkait melalui studi literatur. Sedangkan penentuan aspek finansial menggunakan kriteria investasi yaitu NPV Net Present Value, IRR
Internal Rate of Return, Net BC Net Benefit Cost Ratio dan PP Payback
36 Period. Untuk menghadapi peningkatan harga input dan penurunan harga ouput
yang selalu mengalami perubahan-perubahan maka diperlukan kewaspadaan terhadap usaha tersebut dengan menganalisis melalui analisis pengganti
switching value analysis. Dengan analisis ini akan diketahui berapa besarnya batas perubahan tersebut sehingga membuat usaha tersebut tidak layak.
Hasil penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kelayakan finansial maupun nonfinansial dari usaha
penggemukan domba dan kambing yang diusahakan oleh Bapak Sarno serta dapat membantu pengusaha dalam mengambil keputusan dalam menginvestasikan
modalnya. Apabila kegiatan investasi tersebut berdasarkan analisis yang dilakukan
layak untuk
dijalankan, maka
hasil penelitian
ini akan
direkomendasikan kepada pengusaha penggemukan yaitu Bapak Sarno agar terus mengembangkan usahanya. Sebaliknya apabila hasil analisis yang dilakukan
menunjukkan bahwa kegiatan investasi pada usaha tersebut tidak layak maka direkomendasikan agar pemilik usaha menganalisis kembali aspek-aspek yang
menyebabkan bisnis tidak layak. Adapun bagan kerangka pemikiran operasional penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut.
37
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian
Konsumsi Daging -
Kebutuhan daging meningkat -
Swasembada daging 2014 -
Kebutuhan daging domba dan kambing yang tidak dapat digantikan oleh ternak lain.
Prospek dan peluang usaha penggemukan domba dan kambing
Usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno
Kegiatan investasi usaha penggemukan domba dan kambing
Analisis kelayakan usaha
Analisis Aspek Nonfinansial: 1.
Aspek Pasar 2.
Aspek Teknis 3.
Aspek Manajemen dan Hukum 4.
Aspek Sosial, Ekonomi 5.
Aspek Lingkungan Aspek Finansial:
1. NPV Net Present Value
2. BC Ratio Net Benefit Cost
Ratio 3.
IRR Internal Rate of Return 4.
PP Payback Period 5.
Switching Value
LAYAK
Lanjutkan Usaha
TIDAK LAYAK
Upaya perbaikan Aktual dan pengembangan
IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian