75 adanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar yang tidak memiliki pekerjaan
sehingga usaha tersebut dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.
6.6 Aspek Lingkungan
Dampak yang ditimbulkan dari usaha penggemukan domba dan kambing adalah bau yang ditimbulkan yang bersumber dari kotoran ternak. Upaya yang
dilakukan peternakan Bapak Sarno untuk menangani hal tersebut adalah dengan melakukan pengelolaan limbah ternak dengan cara pembersihan kandang secara
teratur. Sedangkan kotoran ternak dijual kepada petani sekitar sebagai pupuk kandang. Penanganan yang dilakukan dengan menampung kotoran ternak tersebut
dan dimasukan kedalam karung yang nantinya dibeli oleh petani sekitar yang memiliki lahan pertanian dan membutuhkan pupuk kandang untuk tanamannya.
Kotoran ternak tersebut selalu habis terjual karena para petani di wilayah sekitar sangat membutuhkan pupuk kandang. Adanya peternakan domba dan kambing
milik Bapak Sarno ini dapat menguntungkan para petani karena disamping pupuk kandang terus tersedia harga yang diberikan juga terjangkau yaitu 5.000 rupiah
per karung dengan berat 30 kilogram per karung. Adanya penanganan limbah kotoran domba dan kambing tersebut
mengakibatkan tidak adanya pencemaran yang ditimbulkan pada lingkungan sekitar peternakan sehingga masyarakat sekitar tidak merasa terganggu dengan
adanya usaha penggemukan domba dan kambing ini. Berdasarkan aspek lingkungan, usaha penggemukan domba dan kambing
milik Bapak Sarno layak untuk dijalankan. Kriteria kelayakan usaha yang dilihat pada usaha penggemukan domba dan kambing adalah bagaimana pengaruh usaha
penggemukan domba dan kambing tersebut terhadap lingkungan udara, tanah,air dan sekitarnya. Adanya usaha tersebut menciptakan lingkungan semakin baik
karena usaha tersebut tidak mencemari masyarakat dan lingkungan sekitar. Limbah yang ditimbulkan berupa kotoran ternak dijadikan pupuk kandang dan
dijual kepada petani sedangkan kotoran lainnya selalu dibersihkan sehingga tidak mencemari dan menimbulkan bau ke lingkungan masyarakat sekitar.
VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
Analisis finansial bertujuan untuk melihat sejauh mana kelayakan pelaksanaan usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno dari
segi keuangan. Analisis finansial digunakan dengan menggunakan kriteria-kriteria penilaian investasi yaitu NPV, IRR, Net BC dan Payback Period. Untuk
menganalisis kriteria tersebut digunakan arus kas cashflow. Selain itu juga akan dilakukan analisis laba rugi.
Analisis laba rugi diperhitungkan untuk menghasilkan komponen pajak yang merupakan faktor pengurangan dalam cashflow perusahaan. Setelah
diketahui besarnya pajak yang harus dibayarkan, maka dilakukan penyusunan cashflow sebagai dasar perhitungan kriteria investasi. Adapun analisis sensitivitas
dengan perhitungan switching value dilakukan untuk mencari batas maksimal suatu perubahan, dimana batas usaha tersebut masih dapat dikatakan layak untuk
dijalankan. Usaha pengggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno merupakan
usaha pembesaran ternak dengan umur usaha delapan tahun. Penentuan umur usaha ini dilihat dari umur ekonomis investasi utama yang merupakan asset
penting dan berpengaruh terhadap usaha yaitu umur ekonomis bangunan kandang. Bangunan kandang diperkirakan akan banyak melakukan perbaikan setelah umur
delapan tahun. Atas dasar tersebut umur usaha disesuaikan dengan umur ekonomis kandang.
7.1 Analisis Kelayakan Usaha Sebelum Pengembangan