32
Metode purposive sampling pengambilan contoh sengaja adalah pengambilan contoh dimana peneliti menentukan dengan sengaja contoh yang akan diteliti
dengan tujuan menyajikan atau menggambarkan beberapa sifat didalam populasi. Metode pengambilan contoh ini berlaku untuk petani padi sawah yang
menggunakan metode padi konvensional, untuk sistem usaha tani metode System of Rice Intensification
SRI menggunakan metode sensus dimana dari 20 responden yang ada diambil secara keseluruhan.
4.4 Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Data yang diperoleh, baik data primer maupun data sekunder akan diolah dan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Untuk data kuantitatif pengolahan
datanya dilakukan dengan menggunakan kalkulator dan program komputer software Microsoft Excel dan Minitab. Sedangkan untuk data kualitatif,
pengolahan datanya dilakukan secara deskriptif. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah meliputi analisis sistem usaha tani dan analisis
pendapatan usaha tani dan analisis tingkat efisiensi penggunaan input-input produksi.
4.4.1 Analisis Usaha Tani
Analisis data ini dilakukan secara kualitatif, yaitu dengan membandingkan keragaan antara usaha tani padi dengan menggunakan metode SRI dengan usaha
tani padi konvensional. Adapun yang dibandingkan pada analisis ini adalah proses budi daya, penggunaan input, dan hasil produksi output.
4.4.2 Analisis Pendapatan Usaha tani
Usaha tani adalah suatu kegiatan ekonomi yang ditujukan untuk menghasilkan output penerimaan dengan input fisik, tenaga kerja, dan modal
33
dalam proses produksinya. Penerimaan total adalah nilai produk total usaha tani dalam jangka waktu tertentu. Pengeluaran total usaha tani adalah semua nilai
input yang dikeluarkan dalam proses produksi. Pendapatan adalah selisih antara total penerimaan dan total pengeluaran Nicholson, 1990. Rumus penerimaan
total, biaya, dan pendapatan adalah:
Keterangan:
π = Tingkat pendapatan usaha tani Rp
TR = Total penerimaan usaha tani Rp TC = Total Biaya usaha tani Rp
P = Harga output Rp Q = Jumlah output Kg
C = biaya Rp
Pengeluaran total usaha tani terdiri dari biaya tunai dan biaya tidak tunai. Biaya tunai adalah biaya yang dikeluarkan petani secara tunai. Sedangkan biaya
tidak tunai adalah biaya yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja dalam keluarga, penyusutan alat-alat pertanian, imbangan sewa lahan, serta biaya
imbangan bibit. Biaya penyusutan alat-alat pertanian diperhitungkan dengan membagi selisih antara nilai pembelian dengan nilai sisa yang ditafsirkan dengan
lamanya modal pakai. Namun pada penelitian ini biaya penuyusutan alat-alat tidak diperhitungkan, hal ini disebabkan dari keterbatasan responden dalam
mengingat dan menghitung harga-harga alat pertanian yang mereka miliki.
π
= TR – TC = P x Q – C x Q
34
4.4.3 Analisis Perbandingan Penerimaan dan Biaya RC Rasio
Suatu usaha dikatakan efisien secara ekonomis dari usaha lain apabila rasio output terhadap inputnya menguntungkan. Untuk menunjukkan berapa
penerimaan yang diterima petani dari setiap rupiah yang dikeluarkan maka dapat digunakan ukuran kedudukan ekonomi RC rasio. Adapun rumus yang
digunakannya adalah sebagai berikut: RC rasio = Jumlah penerimaan Rp
Jumlah Biaya Rp Bila nilai RC rasio yang diperoleh melebihi nilai satu, maka usaha tani
tersebut dapat dikatakan layak. Sebaliknya jika nilai RC rasio kurang dari nilai satu maka usaha tani tersebut tidak dapat dikatakan tidak layak.
Untuk menentukan nilai revenue penerimaan dan cost biaya yang diperlukan agar dapat menghitung nilai RC rasio dan sekaligus menghitung nilai
pendapatan usaha taninya, maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut
:
Tabel 4 Menghitung nilai RC
A. Pend.Tunai Harga x Hasil panen yang dijual Kg
B. P. Yang diperhitungkan Harga x Hasil panen yang dikonsumsi Kg
C. Total penerimaan A + B
D. Biaya Tunai Benih
Pupuk organik Tenaga Kerja Luar Keluarga TKLK
Sewa lahan E. Biaya yang diperhitungkan
Tenaga Kerja Dalam Keluarga TKDK Penyusutan alat
F. Total Biaya D + E
G. Pend. Atas biaya tunai C – E
H. Pend. Atas biaya total C – F
I. Pend. Tunai A – D
Sumber: Hernanto 1991 Keterangan : P= Pengeluaran, Pend= Pendapatan
35
Rumus tersebut juga berlaku untuk menghitung nilai revenue dan cost serta tingkat pendapatan dari usaha tani padi konvensional yang pada penelitian
ini dijadikan sebagai pembanding. Namun untuk menggunakan rumus tersebut beberapa komponen biaya tunai dan biaya diperhitungkan perlu dihilangkan atau
ditambahkan. Contohnya adalah untuk komponen pupuk organik pada biaya tunai perlu dihilangkan. Sedangkan komponen yang perlu ditambahkan pada biaya
tunai dan biaya diperhitungkan adalah komponen pestisida. Unsur sewa lahan dihilangkan dari perhitungan di lapangan, karena responden pada penelitian ini
merupakan petani pemilik lahan sendiri.
4.4.4 Uji Statistik