Output Usaha tani Penggunaan Air untuk Produksi

57 Upah yang diterima buruh tani di desa Jembenenggang, baik pada usaha tani padi SRI maupun padi konvensional pada umumnya adalah sama. Kisaran upah yang berlaku sekitar Rp 15.000,00 – Rp 25.000,00 untuk hari kerja pria dan Rp 10.000,00 – Rp 15.000,00 untuk hari kerja wanita. Berdasarkan Tabel di atas dapat dianalisis perubahan kesempatan kerja secara keseluruhan yang terjadi sebanyak 310 HOK, yang berarti bahwa penggunaan tenaga kerja sistem usahatani metode SRI lebih banyak 310 HOK dibandingkan dengan sistem usahatani konvensional.

6.2 Output Usaha tani

Output dalam usaha tani padi yakni berupa gabah. Gabah adalah bulir padi yang telah dirontokkan melalui kegiatan panen. Gabah yang diterima petani di lahan atau gabah yang belum mendapat perlakuan pengeringan disebut gabah kering panen GKP. Sementara gabah yang telah dikeringkan disebut gabah kering giling GKG. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari petani, terjadi kehilangan bobot GKP yang disebabkan oleh proses penjemuran adalah sekitar 15 , dengan kata lain bobot GKG lebih rendah 15 dari bobot GKP. Adapun jenis gabah yang sering dijual oleh petani di desa Jambenenggang biasanya adalah GKP. Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa total gabah kering panen GKP yang dihasilkan petani SRI dengan luas lahan rata-rata 0,3375 Ha sebesar 39.785 kg, sedangkan total gabah kering panen GKP yang dihasilkan petani konvensional dengan luas lahan rata-rata 0,146 Ha sebesar 21.350 kg. Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui dan dikaji perbandingan produksi GKP rata-rata yang dihasilkan petani SRI dengan petani Konvensional. Produksi rata-rata petani SRI sebesar 1989,25 kg, sedangkan 58 produksi rata-rata yang dihasilkan petani konvensional sebesar 1.067,5 kg. Berdasarkan informasi dianalisis bahwa hasil produksi petani dengan menggunakan metode SRI lebih tinggi dibandingkan dengan hasil produksi yang diusahaakan petani konvensional. Selain dari segi produksi, harga jual GKP padi SRI lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual GKP padi konvensional. Untuk harga jual GKP padi SRI sebesar Rp 2.800,00 Kg, sedangkan harga jual GKP padi konvensional sebesar Rp 2.500,00 Kg. Data produksi di atas dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 14 .Perbandingan Produktivitas Padi Metode SRI dan Padi Konvensional di Desa Jambenenggang, Kec. Kebon Pedes, Kab. Sukabumi Periode Januari-April 2011 Sumber : Data primer diolah

6.3 Penggunaan Air untuk Produksi

Kondisi desa Jambenennggang, sumber air pertanian yang dimanfaatkan oleh warga berasal dari sungai disekitar desa yang dibuat menjadi irigasi sederhana. Namun ada beberapa kelompok tani yang hanya memanfaatkan air hujan untuk mengairi sawahnya. Berdasarkan data yang diperoleh dapat dianalisis perbandingan penggunaan air yang digunakan antara petani yang menggunakan metode SRI dengan petani yang menggunakan metode konvensional. Jumlah kebutuhan air untuk sawah yang menggunakan metode SRI dengan metode konvensional sangat berbeda. Kebutuhan air untuk metode SRI membutuhkan Jenis Usahatani Luas Rata- rata Ha GKP Total Kg GKP Rata- Rata Kg Produktivitas GKP KgHa Metode SRI 0,33 39.785 1.989,25 5.894,07 Konvensional 0,13 21.350 1.067.50 4.402,17 59 1500 m 3 per musim tanam untuk pengolahan tanah dan untuk pertumbuhan tanaman membutuhkan air 6000 m 3 per musim tanam. Kebutuhan air untuk sawah yang menggunakan metode konvensional membutuhkan 1500 m 3 per musim tanam untuk pengolahan tanah dan 1000 m 3 untuk pertumbuhan tanaman. Tabel 15. Perbandingan Kebutuhan air Padi Sawah Metode SRI dengan Konvensional Metode Pengolahan m 3 Pertumbuhan m 3 Kebutuhan Total m 3 Padi SRI 1500 6000 7500 Padi Konvensional 1500 10000 11500 Sumber : Balitbang Pertanian 60

VII. ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI

KONVENSIONAL

7.1 Analisis Perbandingan Penerimaan Usaha Tani

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara usaha tani padi metode SRI dan usaha tani padi konvensional dilihat dari sisi penerimaan. Penerimaan yang diperoleh petani merupakan nilai dari total produksi usaha tani yang dikelolanya. Hasil penjualan gabah yang merupakan output dalam usaha tani merupakan pendapatan kotor sebelum dkurangi dengan biaya-biaya yang digunakan dalam usaha tani. Tabel 16. Penerimaan Petani Padi Metode SRI dan Petani Padi Konvensional di Desa Jambenenggang, Kec. Kebon Pedes, Kab. Sukabumi Jenis Usaha tani Satuan Produktivitas KgHa Harga Rpsatuan Nilai Rp SRI Kg 5.894,07 2.800 16.503.396 Konvensional Kg 4.402,17 2.500 11.005.435 Sumber : Data primer diolah Berdasarkan Tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata penerimaan total usaha tani padi sawah dengan menggunakan metode SRI lebih besar dari rata-rata penerimaan total usaha tani padi konvensional. Rata-rata penerimaan total usaha tani padi SRI adalah Rp 16.503.396,- dengan hasil produksi GKPHa 5.894,07 kg, sedangkan rata-rata penerimaan total usaha tani padi konvensional adalah Rp 11.005.435,- dengan hasil produksi GKPHa sebesar 4.402,17 kg. Jika dilihat dari hasil produksi GKP per hektar ternyata padi sawah dengan menggunakan metode SRI lebih besar jika dibandingkan dengan padi konvensional, dan rata-rata penerimaan total petani sawah metode SRI lebih besar

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Usaha Tani Padi Sawah Sistem Sri (System Of Rice Intensification) Dengan Sistem Konvensional Di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

12 168 47

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

2 84 123

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Organik Metode SRI (System of Rice Intensification) Studi Kasus Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat

2 21 241

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Metode System Of Rice Intensification (SRI) dan Padi Konvensional di Desa Kebonpedes, Sukabumi

0 5 87

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 5 120

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 0 12

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 0 1

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 0 7

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 0 18

Analisis Dampak Adopsi Metode System of Rice Intensification (SRI) terhadap Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

0 0 2