41
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
5.1 Profil Desa
Desa Jambenenggang secara admistratif terletak di kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Wilayah Kabupaten Sukabumi
yang terletak sekitar 160 km dari arah Jakarta meliputi areal seluas 420.000 hektar yang terbentang mulai dari ketinggian 0-2.958 m, di atas permukaan laut.
Kabupaten Sukabumi terdiri atas 47 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Kabupaten Sukabumi memiliki luas ± 419.970 ha ini terletak
antara 106º49 sampai 107º Bujur Timur BT 60º57 - 70º25 Lintang selatan LS. Keadaan topografi daerah sukabumi meliputi permukaan bergelombang,
pegunungan di bagian utara, pebukitan di bagian tengah, bagian selatan bergelombang melandai ke arah pantai dengan ketinggian antara 0-2.969 meter di
atas permukaan laut. Garis pantai dibagian selatan 117 km. Batas-batas wilayahnya: Sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten Bogor, Sebelah Selatan
berbatasan dengan Samudra Indonesia, Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Lebak dan Samudra Indonesia, Sebelah Timur, berbatasan dengan
Kabupaten Cianjur. Dari aspek kemampuan tanah kedalam efektif dan tekstur, daerah Kabupaten Sukabumi sebagian besar berstruktur tanah sedang tanah
lempung. Kedalaman tanahnya dapat dikelompokan menjadi 2 Dua golongan besar yaitu kedalaman tanah sangat dalam lebih dari 90 cm. Kedalaman tanah
sangat dalam tersebar di bagian utara, sedangkan kedalaman tanah kurang dalam tersebar di bagian tengah dan Selatan. Hal ini mengakibatkan wilayah bagian u
Kabupaten Sukabumi beriklim tropis dengan curah hujan sebesar3.719 mm dari 183 hari hujan pada tahun 2005. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan
42
Desember dengan curah hujan 503 mm dan hari hujan 21 hari . Suhu udara berkisar 18.8
C - 31.8 C dengan suhu rata rata 25.55
C, Kelembapan rata rata sebesar 88.8 . Sedangkan Potensi geologis Kabupaten Sukabumi antara lain
sumber panas bumi di daerah Gunung Salak dan Cisolok, bahan tambang dan bahan galian emas, Perak, batu- bara, pasir kwarsa, mamer, pasir besi, bentotot,
teras. Jenis tanah di bagian utara pada umumnya terdiri dari tanah latosol, andosol dan regosol. Di bagian tengah pada umumnya terdiri dari tanah latosol dan
pedisolik, sedangkan di bagian selatan sebagian besar terdiri dari tanah laterit, grumosol, pedsolik dan alluvial. Tanah lebih subur dibanding wilayah bagian
selatan. Desa Jambenenggang memiliki luas wilayah seluas 177,220 hektar dengan
ketinggian kurang lebih sekitar 540 meter di atas permukaan laut, sehingga Desa Jambenenggang termasuk ke dalam tipologi daerah dataran rendah dan berpotensi
untuk pengembangan budidaya padi. Di sebelah Barat desa ini berbatasan dengan Desa Sasaran, sedangkan di sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bojongsawah.
Pada bagian Utara desa ini berbatasan dengan Desa Kebon Pedes, kemudian di sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Buniwangi. Berdasarkan data potensi
desa Kecamatan Jambenenggang 2011, lahan yang berfungsi sebagai tanah sawah adalah seluas 105 hektar, Irigasi teknis 100 hektar, tanah pekarangan 72
hektar, dan tanah untuk fasilitas umum seluas 1,6 hektar. Didukung oleh lingkungan dan sumberdaya yang ada, desa ini berpotensi untuk lahan pertanian,
khususnya padi. Sebagian besar lahan pertanian untuk budidaya padi, yaitu seluas 105 hektar dengan rata-rata hasil produksi 9.684 ton per hektar Desa
Jambenenggang, 2011. Desa Jambenenggang terdiri dari lima dusun, delapan
43
Rukun Warga, dan tiga puluh Rukun Tetangga. Pada tahun 2011, jumlah penduduk Desa Jambenenggang sebanyak 5.493 orang dengan jumlah penduduk
pria sebanyak 2.770 orang dan perempuan sebanyak 2.723. Mayoritas penduduk Desa Jambenenggang memiliki profesi yang berkaitan langsung dengan pertanian.
Terdapat 564 orang penduduk berprofesi sebagai buruh tani dan 1730 berprofesi sebagai petani. Sisanya berprofesi sebagai buruhswasta, PNS, pedagang, dan
TNIPolri. Berdasarkan tingkat pendidikan, terdapat 278 orang penduduk tidak menamatkan pendidikan sekolah dasarnya. Sedangkan penduduk desa yang
menamatkan pendidikan sekolah dasarnya sebanyak 742 orang. Hanya sebagian kecil saja penduduk yang mengenyam pendidikan hingga SLTP dan SMU. Jumlah
penduduk yang mencapai tingkat pendidikan SLTP sebanyak 412 orang, sedangkan tingkat SMU sebanyak 317 orang. Jumlah penduduk yang mencapai
tingkat pendidikan S1-S3 sebanyak 15 orang.
5.2 Karakterisitik Responden