Faktor-faktor Penyebab Kegagalan dan Pendukung Keberhasilan Dalam Pembelajaran.

398 | Evaluasi Pembelajaran Modul 9 diuraikan pada awal kegiatan belajar 2 ini. Seringkali kita melihat atau merasakan kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan pembelajaran, padahal apa yang dilakukan guru sudah merupakan upaya optimal. Proses belajar peserta didik masih kurang optimal dan hasil belajar belum memuaskan. Sehubungan dengan hal tersebut, optimalisasi proses dan hasil belajar harus diarahkan agar seluruh peserta didik dapat mencapai keberhasilan sesuai dengan tujuan optimalisasi itu sendiri yaitu untuk mengurangi peserta didik yang kurang berhasil. Upaya optimalisasi proses dan hasil belajar dapat dilakukan dengan merancang dan mengajukan berbagai alternatif pemecahan sesuai hasil identiikasi faktor-faktor penyebab kegagalan dan pendukung keberhasilan. Upaya tersebut dapat berupa perbaikan remidi untuk menghilangkan kegagalan dan berupa pemantapan atas keberhasilan yang telah dicapai.

E. Pembelajaran Remedial

Salah satu komponen penting dalam sistem pembelajaran adalah materi. Banyak hasil penelitian menunjukkan lemahnya penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran. Padahal dalam silbaus, materi pelajaran sudah diatur sedemikian rupa, baik ruang lingkup, urutan materi maupun penempatan materi. Dalam hal tertentu, kita tidak mungkin memaksakan peserta didik untuk melanjutkan ke materi pembelajaran berikutnya. Jika sebagian besar peserta didik belum menguasai kompetensi yang diharapkan, maka kita segera mengetahui dan mencari alternatif solusi agar peserta didik tersebut dapat menguasai kompetensi yang diharapkan. Setelah diketahui siapa saja peserta didik yang gagal menguasai kompetensi, materi apa yang dianggap sulit, dimana letak kesulitannya, kemudian mencari alternatif pemecahan, antara lain melakukan pembelajaran remedial. Sebenarnya, pembelajaran remedial merupakan kelanjutan dari pembelajaran biasa atau reguler di kelas. Hanya saja, peserta didik yang masuk dalam kelompok ini adalah peserta didik yang memerlukan pelajaran tambahan. Peserta didik yang dimaksud adalah peserta didik yang belum tuntas belajar. Pembelajaran remidial adalah suatu proses atau kegiatan untuk memahami dan meneliti dengan cermat mengenai berbagai kesulitan peserta didik dalam belajar. Kesulitan belajar peserta didik sangat beragam, ada yang mudah ditemukan sebab-sebabnya tetapi sukar disembuhkan, tetapi ada juga yang sukar bahkan tidak dapat ditemukan sehingga tidak mungkin dapat disembuhkan hanya oleh guru di madrasah. Tujuan pembelajaran remedial adalah membantu dan menyembuhkan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar melalui perlakuan pengajaran. | 399 Evaluasi Pembelajaran Biasanya setiap madrasah telah menetapkan batas minimal ketuntasan belajar untuk masing-masing mata pelajaran. Batas minimal tersebut berbeda antara satu madrasah dengan madrasah lainnya. Hal ini bergantung kepada tingkat kesulitan mata pelajaran dan tingkat kemampuan peserta didik di madrasah tersebut. Pada periode tertentu, batas minimal ini harus ditinjau kembali berdasarkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik di madrasah itu dan standar dari pemerintah. Dalam praktiknya, batas minimal ketuntasan belajar untuk tiap mata pelajaran sudah ditetapkan terlebih dahulu sebelum pembelajaran berlangsung. Artinya, setiap peserta didik yang mendapatkan skor yang sama atau di atas skor minimal itu, maka peserta didik tersebut dikatakan tuntas dalam belajarnya. Ia tuntas pada kompetensi dasar tertentu pada mata pelajaran tertentu. Peserta didik yang memperoleh skor di bawah batas minimal berarti dianggap belum tuntas belajar. Peserta didik terakhir inilah yang perlu diberikan pembelajaran remedial. Adapun mengenai faktor penyebab ketidaktuntasan belajar sangat bervariasi, bisa berasal dari faktor intern peserta didik isik dan psikis atau faktor ekstern peserta didik lingkungan, materi pelajaran, guru, metode mengajar, sistem penilaian, dsb.. Begitu juga faktor penyebab kesulitan belajar peserta didik, seperti kemampuan mengingat kurang, motivasi internal kurang, kemampuan memecahkan masalah, kurang percaya diri, dan sulit berkonsentrasi dalam belajar. Pembelajaran remedial dimulai dari identiikasi kebutuhan peserta didik yang menjadi sasaran remidial. Kebutuhan peserta didik ini dapat diketahui dari analisis kesulitan belajar peserta didik dalam memahami konsep-konsep tertentu. Berdasarkan analisis kesulitan belajar itu, baru kemudian guru memberikan pembelajaran remidial. Bantuan dapat diberikan kepada peserta didik berupa perbaikan metode belajar, perbaikan modul, perbaikan LKS, menyederhanakan konsep, menjelaskan kembali konsep yang masih kabur, dan memperbaiki konsep yang disalahtafsirkan oleh peserta didik. Sebagaimana telah disinggung di atas bahwa pembelajaran remidial merupakan kelanjutan dari pembelajarn reguler di kelas. Jika demikian, apa perbedaan antara kedua pembelajaran tersebut ? Untuk itu, perhatikan tabel berikut ini :