Cara Memberi Skor Untuk Domain Psikomotor
284 |
Evaluasi Pembelajaran Modul 7
4. Seorang peserta didik bernama Ahmad dites dengan 10 soal bentuk pilihan-ganda yang memiliki lima alternatif jawaban. Setelah diperiksa lembar jawabannya,
ternyata jumlah jawaban benar ada 7 dan salah ada 3. Berapa skor Ahmad jika menggunakan rumus tebakan ?
5. Buatlah format penilaian untuk mengetahui keterampilan peserta didik dalam mata pelajaran Qur’an-Hadits.
6. Dilihat dari sistem penskoran, bentuk soal mana yang memungkinkan digunakan di madrasah ? Kemukakan apa alasan Anda
7. Jika Anda ingin mengetahui bagaimana sikap peserta didik terhadap mata pelajaran tertentu, maka Anda harus menggunakan pengukuran sikap. Salah
satu alat yang dapat digunakan adalah skala sikap model Likert. Buatlah skala sikap tersebut sesuai dalam mata pelajaran binaan masing-masing.
8. Berdasarkan pengalaman Anda di madrasah, bentuk soal mana yang sering Anda gunakan untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik ? Apa alasan
Anda ?
RANGKUMAN
Dalam mengolah data hasil evaluasi, ada empat langkah pokok yang harus Anda tempuh, yaitu mencari skor mentah, mengubah skor mentah menjadi skor standar,
mengkonversikan skor standar ke dalam nilai, dan analisis soal jika diperlukan. Jika data sudah diolah dengan aturan-aturan tertentu, langkah Anda selanjutnya
adalah menafsirkan data, sehingga dapat memberikan makna. Penafsiran data dapat dilakukan secara kelompok maupun individual. Dalam tes uraian biasanya
skor mentah dicari dengan menggunakan sistem bobot. Sistem bobot ada dua cara, yaitu 1 bobot dinyatakan dalam skor maksimum sesuai dengan tingkat
kesukarannya 2 bobot dinyatakan dalam bilangan-bilangan tertentu sesuai dengan tingkat kesukaran soal. Untuk tes bentuk objektif, pemberian skor dapat
menggunakan dua cara, yaitu tanpa rumus tebakan non-guessing formula dan rumus tebakan guessing formula.
Skor total adalah jumlah skor yang diperoleh dari seluruh bentuk soal setelah diolah dengan rumus tebakan guessing formula. Skor ini selanjutnya disebut skor
mentah raw score. Konversi skor adalah proses transformasi skor mentah yang dicapai peserta didik ke dalam skor terjabar atau skor standar untuk menetapkan
nilai hasil belajar yang diperoleh.
| 285 Evaluasi Pembelajaran
TES FORMATIF 1
Pilihlah salah satu jawaban berikut ini dengan cara memberikan tanda silang X pada salah satu huruf a, b, c, atau d yang dianggap paling tepat.
1. Dalam bentuk uraian biasanya skor mentah dicari dengan menggunakan sistem
bobot yang dinyatakan antara lain dalam bentuk : a. Skor minimum
b. Skor ideal c. Skor standar
d. Skor maksimum
2. Sistem bobot dapat juga dinyatakan dalam bentuk : a. Bilangan
b. Skor standar c. Skor ideal
d. Z – skor
3. Teknik tanpa rumus tebakan non-guessing formula dalam tes objektif biasanya digunakan apabila :
a. Soal sudah diketahui tingkat kebaikannya b. Soal belum diketahui tingkat kebaikannya
c. Sudah dilakukan analisis butir soalnya d. Sudah diketahui validitas dan reliabilitasnya
4. Cara yang digunakan dalam teknik tanpa rumus tebakan adalah menghitung jumlah jawaban yang ........
a. Salah b. betul
c. Betul dan salah d. Tidak dijawab
5. Rumus tebakan dapat digunakan untuk pemberian skor tes bentuk objektif. Alasannya :
a. Guru sudah mengetahui peserta didik pasti menebak b. Guru belum mengetahui apakah peserta didik dapat menebak atau tidak
286 |
Evaluasi Pembelajaran Modul 7
c. Memungkinkan peserta didik menjawab dengan menebak d. Memungkinkan peserta didik tidak menjawab
6. Dalam rumus tebakan, skor untuk soal benar-salah dihitung dengan rumus : a. Skor = Benar – Salah
b. Skor = Benar x Salah c. Skor = Benar + Salah
d. Skor = Benar : Salah
7. Berikut ini yang termasuk tiga jenis penskoran bentuk pilihan-ganda, kecuali : a. Penskoran tanpa ada koreksi jawaban
b. Penskoran ada koreksi jawaban c. Penskoran dengan butir beda bobot
d. Penskoran dengan bobot yang sama
8. Proses transformasi skor mentah ke dalam skor standar disebut : a. Z – skor
b. Skor terjabar c. Konversi skor
d. T – skor
9. Dalam domain psikomotor, pada umumnya yang diukur adalah : a. Pemahaman
b. Penampilan atau kinerja
c. Aplikasi d. Analisis
10.Untuk mengukur hasil belajar dalam domain psikomotor, Anda dapat menggunakan tes tindakan melalui cara seperti berikut, kecuali :
a. Simulasi b. Unjuk kerja
c. Tes identiikasi d. Tes penempatan
| 287 Evaluasi Pembelajaran
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jumlah jawaban yang benar. Untuk mengetahui
tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1, gunakanlah rumus sebagai berikut :
Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan = —————————————————— x 100
10
Kriteria tingkat penguasaan : 90 – 100 = Baik Sekali
80 – 89 = Baik 70 – 79 = Cukup
69 = Kurang Jika tingkat penguasaan Anda 80 atau lebih, berarti Anda berhasil. BAGUS
Untuk itu, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Jika masih di bawah 80 , Anda harus mengulang materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian
yang belum dikuasai.
288 |
Evaluasi Pembelajaran Modul 7
| 289 Evaluasi Pembelajaran
PENGOLAHAN DATA HASIL TES DENGAN PAP DAN PAN
Pengantar
S
etelah diperoleh skor setiap peserta didik, sebagaimana yang dibicarakan dalam kegiatan belajar 1, Anda hendaknya tidak tergesa-gesa menentukan
prestasi belajar nilai peserta didik yang didasarkan pada angka yang
diperoleh setelah membagi skor dengan jumlah soal, karena cara tersebut dianggap kurang proporsional. Misalnya, seorang peserta didik memperoleh skor
60, sementara skala nilai yang digunakan untuk mengisi buku rapor adalah skala 0 -10 atau skala 0 – 5, maka skor tersebut harus dikonversikan terlebih dahulu
menjadi skor standar sebelum ditetapkan sebagai nilai akhir. Menurut Zainal Ariin 2011 ada dua pendekatan penafsiran hasil tes, yaitu “pendekatan penilaian
acuan patokan criterion-referenced assessment dan pendekatan penilaian acuan norma norm-referenced assessment”.
Pendekatan penilaian acuan patokan PAP pada umumnya digunakan untuk menafsirkan hasil tes formatif, sedangkan penilaian acuan norma PAN digunakan
untuk menafsirkan hasil tes sumatif. Namun, dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan model penilaian berbasis kelas classroom-based assessment
pendekatan yang digunakan adalah PAP. Mengapa hal itu bisa terjadi ? Ikutilah pembahasan kedua pendekatan tersebut dalam kegiatan belajar 2 berikut ini.
Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini, Anda diharapkan dapat : 1. Menjelaskan pengertian penilaian acuan patokan.
2. Menyebutkan pengertian pendekatan absolut. 3. Menjelaskan tujuan penilaian acuan patokan.
4. Menjelaskan batas lulus dengan pendekatan PAP. 5. Menentukan batas lulus dengan skala 0 – 10.
6. Menjelaskan pengertian Z – skor. 7. Menjelaskan kedudukan hasil belajar peserta didik dalam PAN.
8. Menjelaskan penggunaan PAN. 9. Menyebutkan langkah-langkah PAN.
10.Menghitung simpangan baku ideal.
Kegiatan Belajar 2
290 |
Evaluasi Pembelajaran Modul 7