Observasi observation 34 Evaluasi Pembelajaran
184 |
Evaluasi Pembelajaran Modul 5
Sedangkan bila dilihat dari teknis pelaksanaannya, observasi dapat ditempuh melalui tiga cara, yaitu :
1. Observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan secara langsung terhadap
objek yang diselidiki. 2. Observasi tak langsung, yaitu observasi yang dilakukan melalui perantara,
baik teknik maupun alat tertentu. 3. Observasi partisipasi, yaitu observasi yang dilakukan dengan cara ikut ambil
bagian atau melibatkan diri dalam situasi objek yang diteliti. Selanjutnya, Sutrisno Hadi 1981 : 141 mengemukakan ada tiga jenis observasi
yang masing-masing hanya cocok untuk keadaan-keadaan tertentu, yaitu “observasi partisipan – observasi nonpartisipan, observasi sistematik – observasi
nonsistematik, dan observasi eksperimental – observasi noneksperimental”. Observasi partisipan adalah observasi yang dilakukan dimana observer turut
ambil bagian dalam peri kehidupan orang atau objek-objek yang diobservasi. Sedangkan observasi dengan pura-pura disebut quasi participant observation.
Jika unsur-unsur partisipasi sama sekali tidak terdapat didalamnya, maka disebut nonparticipant observation. Observasi sistematik systematic observation
disebut juga observasi berstruktur structured observation. Ciri pokok observasi ini adalah adanya kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah diatur
kategorisasinya lebih dahulu, dan ciri-ciri khusus dari tiap-tiap faktor dalam kategori-kategori itu. Sedangkan observasi yang tidak menggunaan kerangka
disebut observasi non-sistematik. Kadang-kadang observasi sistematik menggunakan beberapa macam alat pencatat mekanis mechanical recording
devices
seperti ilm, kamera, tape recorder. Keuntungannya adalah kita dapat memutarnya kembali setiap waktu bila diperlukan, sehingga dapat dianalisis
lebih lanjut. Kelemahannya antara lain membutuhkan biaya yang besar dan tenaga yang profesional.
Dalam peristiwa-peristiwa tertentu Anda mungkin tidak terlibat dalam dinamika dan kompleksitas situasi yang diselidikinya, tetapi Anda merasa perlu
mengendalikan unsur-unsur penting dalam situasi tertentu, sehingga situasi itu dapat diatur sesuai dengan tujuan observasi dan dapat dikendalikan untuk
menghindari bahaya timbulnya faktor-faktor yang tak diharapkan. Observasi yang dilakukan dalam situasi seperti itu disebut observasi eksperimental atau
observasi dalam situasi tes. Observasi eksperimental biasanya tidak memerlukan observer yang banyak. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkah
laku observi yang diobservasi telah dikontrol secermat-cermatnya, sehingga observasi ini dipandang orang sebagai suatu alat penilaian yang relatif murni
untuk mengamati pengaruh kondisi-kondisi tertentu terhadap tingkah laku peserta didik.
| 185 Evaluasi Pembelajaran
Kebaikan observasi eksperimental antara lain : 1. Tersedianya kesempatan bagi guru untuk mengamati sifat-sifat tertentu dari
peserta didik yang jarang sekali timbul dalam keadaan normal. Misalnya, keberanian, reaksi-reaksi terhadap frustasi, dan ketidakjujuran.
2. Observasi ini merupakan observasi yang dibakukan secermat-cermatnya. Observasi kelas merupakan sumber informasi yang penting di dalam evaluasi.
Untuk mempermudah proses pengamatan dan mencatat apa yang terjadi di dalam kelas, Anda dapat menggunakan selembar kertas yang cukup lebar dan
selanjutnya menuliskan nama-nama peserta didik yang disusun dalam sebuah daftar. Selembar kertas ini selanjutnya disebut pedoman observasi. Melalui
pedoman observasi ini, Anda dapat mengetahui apa yang terjadi di kelas dan apa yang dilakukan oleh setiap peserta didik dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Pedoman atau lembar observasi ini harus terus diisi oleh guru dengan catatan baru, sehingga perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu
dapat diketahui. Sebagaimana alat evaluasi yang lain, observasi secara umum mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Kebaikan observasi antara lain 1 observasi merupakan alat untuk mengamati berbagai macam fenomena 2 observasi cocok
untuk mengamati peserta didik yang sedang melakukan suatu kegiatan 3 banyak hal yang tidak dapat diukur dengan tes, tetapi justru lebih tepat dengan
observasi 4 tidak terikat dengan laporan pribadi. Adapun kelemahannya adalah 1 sering kali pelaksanaan observasi terganggu oleh keadaan cuaca, bahkan
ada kesan yang kurang menyenangkan dari observer ataupun dari observi itu sendiri 2 biasanya masalah pribadi sulit diamati 3 jika proses yang diamati
memakan waktu lama, maka observer sering menjadi jenuh. Untuk menyusun pedoman observasi, Anda sebaiknya mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut : 1. Merumuskan tujuan observasi.
2. Membuat lay-out atau kisi-kisi observasi. 3. Menyusun pedoman observasi.
4. Menyusun aspek-aspek yang akan diobservasi, baik yang berkenaan dengan
proses belajar peserta didik maupun kepribadiannya. 5. Melakukan uji-coba pedoman observasi untuk melihat kelemahan-kelemahan
pedoman observasi. 6. Merevisi pedoman observasi berdasarkan hasil uji-coba.
7. Melaksanakan observasi pada saat kegiatan berlangsung. 8. Mengolah dan menafsirkan hasil observasi.
186 |
Evaluasi Pembelajaran Modul 5
Contoh Pedoman Observasi Praktik Sholat : Tujuan :
Untuk memperoleh data tentang kemampuan peserta didik dalam melaksanakan sholat yang baik dan benar.
Petunjuk : Berilah tanda cek V pada kolom-kolom skala nilai A-B-C-D dan E sesuai
dengan hasil observasi.
PEDOMAN OBSERVASI PRAKTIK SHOLAT
Nama :
Matapelajaran : Pokok bahasan :
Kelassemester : Haritanggal :
Kompetensi Dasar :
No. Aspek-aspek yang diobservasi
Skala nilai Ket.
A B C D E
1. Gerakan-gerakan sholat :
a. Takbiratul ikhram b. Rukuk
c. Sujud d. Tahiyat awal
e. Tahiyat akhir f. Salam
2. Bacaan Sholat : a. Surat Al-Fatihah
b. Surat-surat pendek c. Bacaan rukuk
d. Bacaan sujud e. Bacaan tahiyat
f. Bacaan salam
Kesimpulan : Saran :
Observi, Observer,
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
| 187 Evaluasi Pembelajaran